BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2009 di Kawasan Perairan bagian Timur Pulau Rubiah, Nanggroe Aceh Darussalam. Dimana dalam menentukan titik
koordinatnya digunakan GPS Global Positioning System. Secara geografis lokasi penelitian ini berada pada:
A. Stasiun I, 5
o
53’01,4” LU dan 95
o
15’32,4” BT sd 5
o
53’06,6” LU dan 95
o
B. Stasiun II, 5
15’28,1” BT, dimana daerah ini merupakan daerah tanpa aktifitas
masyarakat.
o
52’32,8” LU dan 95
o
15’34,8” BT sd 5
o
52’39,2” LU dan 95
o
15’35,6” BT, dimana daerah ini merupakan daerah wisata pantai berpasir juga ditemukan aktifitas masyarakat seperti penginapan, snorkeling, diving dan
lalu lintas kapal.
3.2. Pengamatan Ikan Karang
Metoda yang digunakan dalam penentuan lokasi penelitian ini adalah metoda
Purposive Random sampling. Metoda yang digunakan dalam pengamatan ikan karang adalah Visual sensus. Pada setiap stasiun dibuat tiga transek masing-masing
sepanjang 50 x 4 m sejajar dengan garis pantai, jarak antara satu transek dengan transek berikutnya adalah 10 meter, setiap transek dilakukan pengamatan selama 1
jam. Data ikan karang didapat melalui snorkeling sepanjang garis transek, dilakukan pengamatan pada kanan dan kiri transek, kemudian dengan menggunakan alat tulis air
digambar bentuk morfologi ikan karang yang paling mencolok agar mempermudah dalam mengidentifikasi, lalu dihitung jumlahnya pada masing-masing transek. Ikan
Universitas Sumatera Utara
karang yang digambar juga difoto menggunakan kamera air. Identifikasi jenis ikan menggunakan buku petunjuk bergambar Allen et al 2003.
3.3. Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan
3.3.1 Temperatur
Temperatur air diukur dengan menggunakan alat termometer. Diambil satu ember dari sampel air kemudian termometer dimasukkan kedalamnya. Lalu dibaca
skala dari termometer tersebut dan dicatat.
3.3.2 Penetrasi Cahaya
Penetrasi cahaya diukur dengan menggunakan keping sechii. Keping sechii dimasukkan kedalam laut, sampai keping sechii tersebut tidak kelihatan, kemudian
diukur panjang talinya.
3.3.3 Intensitas Cahaya
Diukur dengan menggunakan lux meter yang diletakkan ke arah datangnya cahaya, kemudian dibaca angka yang tertera pada lux meter tersebut.
3.3.4 pH Derajat Keasaman
pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pembacaan pada alat
konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.3.5 DO Oksigen terlarut
DO diukur dengan metode winkler dengan menggunakan reagen-reagen kimia yaitu MnSO
4
, KOHKI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3,
dan amilum. Alur kerja DO dapat dilihat pada lampiran A.
3.3.6 Kejenuhan Oksigen
Kejenuhan = 100
x t
DO u
DO
Keterangan:
DO u = DO yang diukur di lapangan
DO t = DO yang ada pada tabel
3.3.7 BOD
5
BOD
5
diukur dengan menggunakan reagen-reagen kimia yaitu MnSO
4
, KOHKI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3,
dan amilum.Alur kerja BOD
5
dapat dilihat pada lampiran B.
3.3.8 Salinitas
Salinitas diukur dengan menggunakan refraktometer. Diambil beberapa tetes air laut diletakkan di pinggir refraktometer. Lalu dilihat tingkat salinitas dari
refraktometer.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Alat dan Satuan yang dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan
No Parameter Fisik-Kimia
Satuan Alat
Tempat Pengukuran
1 Temperatur Air
Termometer Air Raksa C
In – situ 2
Penetrasi Cahaya cm
Keping Sechii In – situ
3 Intensitas Cahaya
candela Lux Meter
In – situ 4
pH air -
pH Meter In – situ
5 DO Oksigen terlarut
mgl Metoda Winkler
In - situ 6
Kejenuhan Oksigen Tabel DO
In- situ 7
BOD mgl
5
Metode winkler dan inkubasi
Laboratorium 9
Salinitas
o
Refraktometer
oo
In-situ
3.4. Analisis Data
Data ikan karang yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Wienner, indeks ekuitabilitas,
dan analisis korelasi dengan persamaan menurut Michael 1984 dan Krebs 1985 sebagai berikut:
a. Kepadatan Populasi K
K = sampel
n pengambila
area Luas
jenis suatu
individu Jumlah
b. Kepadatan Relatif KR