Buku Guru Kelas VII SMPMTs
72
f. Pergantian tempat Pergantian tempat dapat dilakukan apabila regu pemukul terkena lemparan bola sah,
bola ditangkap tiga kali secara berturut-turut oleh regu penjaga, dan alat pemukul lepas ketika sedang melakukan pukulan yang menurut wasit sangat membahayakan lawan.
g. Kesempatan memukul Kesempatan memukul untuk setiap pemukul yaitu satu kali, kecuali pemukul terakhir
sebanyak tiga kali giliran memukul, dan dilakukan secara berurutan dari nomor 1 sampai dengan nomor 12.
Gambar 2.18 Pembelajaran bermain kasti dengan peraturan dimodiikasi
B. Permainan Bola Kecil Menggunakan Permainan Bulutangkis
1. Pengertian dan Asal-usul Permainan Bulutangkis
Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan,
di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net yang tergantung
di tiang net yang ditanam di pinggir lapangan. Alat yang dipergunakan adalah sebuah raket sebagai alat pemukul serta “shutlecock” sebagai bola yang dipukul.
Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau servis, yang memukul bola dari petak servis kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang. Permainan
bulutangkis ini biasanya dimainkan oleh: 1 Seorang pria melawan seorang pria tunggal putra, 2 Seorang wanita melawan seorang wanita tunggal putri, 3 Sepasang pria melawan
sepasang pria ganda putera, 4 Sepasang wanita melawan sepasang wanita ganda puteri, dan 5 Sepasang priawanita melawan sepasang priawanita ganda campuran.
Menurut sejarah, permainan bulutangkis berasal dari permainan yang bernama “Poona” dan berasal dari India. Oleh beberapa perwira tentara Kerajaan Inggris yang menjajah India
pada waktu itu, permainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana. Pada tahun 1873, permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter
Shore, hingga karenanya permainan ini kemudian diberi nama “Badminton”. Badminton atau bulutangkis kemudian berkembang di banyak negara dan masuk ke Indonesia dibawa
oleh orang-orang Belanda.
73
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
untuk mengatur kegiatan bulutangkis internasional dan diberi nama “International Badminton Federation” IBF pada tanggal 5 Juli 1934 yang beranggotakan persatuan-persatuan bulutangkis
dari beberapa negara. Di Indonesia dibentuk organisasi induk tingkat nasional, yaitu Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia PBSI pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953, Indonesia menjadi anggota IBF dan dengan demikian berhak untuk mengikuti pertandingan-pertandingan
internasional.
2. Perlengkapan dan Lapangan Bermain Bulutangkis