38
E. Kajian Penelitian yang Relevan
Terdapat berbagai penelitian yang relevan dengan penelitian yang diangkat oleh penulis, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian dari Resti Fidi Astuti pada tahun 2014 tentang Evaluasi Program Pendidikan Dan Pelatihan Diklat Pengadaan BarangJasa
Pemerintah Di Badan Diklat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan: 1 konteks program diklat
pengadaan barangjasa pemerintah PBJ di Badan Diklat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, 2 masukan program diklat PBJ di Badan
Diklat Provinsi DIY, 3 proses program diklat PBJ di Badan Diklat Provinsi DIY, dan 4 hasil program diklat PBJ di Badan Diklat Provinsi DIY.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan model evaluasi CIPP yang dikembangkan pertama kali oleh Daniel Stufflebeam
pada tahun 1960-an. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara, pengajar, dan peserta yang telah mengikuti diklat PBJ di Badan Diklat Provinsi DIY
tahun 2013. Setting penelitian ini adalah Badan Diklat Provinsi DIY, Gunung Sempu Kabupaten Bantul. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi
non partisipan, wawancara, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi metode dan sumber data. Analisis data
menggunakan analisis kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. 1 Konteks program diklat Badan Diklat
Provinsi DIY telah memenuhi persyaratan yang ada pada peraturan pemerintah tentang pelaksanaan diklat. Penyelenggara diklat perlu
39
menganalisis sasaran peserta diklat yang sesuai dengan tujuan diklat. 2 Masukan program diklat, bahwa kurikulum sudah relevan dengan kebutuhan
dan tujuan diklat. Penyelenggara diklat belum menganalisis tingkat kebutuhan peserta diklat PBJ sesuai dengan minat peserta. Sarana prasarana
diklat yang tersedia belum mampu menunjang terselenggaranya diklat. 3 Proses program diklat, yang berkaitan dengan media pembelajaran yang
digunakan belum sepenuhnya menunjang terselenggaranya diklat. Metode mengajar yang diterapkan pengajar belum dijalankan sesuai dengan yang
direncanakan. Pelaksanaan diklat sudah sesuai dengan jadwal diklat, tetapi materi belum tersampaikan secara maksimal sehingga perlu penambahan
waktu diklat. 4 Hasil program diklat, kualitas lulusan dari Badan Diklat Provinsi DIY tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Lembaga
Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah LKPP. Jumlah lulusan ujian sertifikasi PBJ tahun 2013 belum memenuhi target lulusan.
2. Hasil penelitian oleh Purwantinah tentang Evaluasi Program Pelatihan Tata Rias Pengantin Jawa di Sanggar Kegiatan Belajar Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta pada tahun 2007. Pelatihan tentang Evaluasi Program Pelatihan Tata Rias Pengantin Jawa ini bertujuan untuk mengungkapkan: 1 relevansi
program pelatihan dengan kebutuhan warga belajar, 2 sarana dan prasarana dan karakteristik input yang terlibat; 3 proses pelatihan dan sistim evaluasi
yang digunakan; dan 4 prestasi yang dicapai warga belajar. Sumber data penelitian adalah 25 orang warga belajar dan pengelola program pelatihan
Tata Rias Pengantin Jawa terdiri dari dua orang Instruktur, satu orang Kepala
40
SKB dan satu orang Pamong Belajar. Data dikumpulkan melalui metode dokumentasi, observasi, wawancara, angket dan test. Model evaluasi yang
digunakan adalah context, input, process, product CIPP
yang dikembangkan oleh Stuffelbeam. Untuk menganalisis data digunakan analisis
data deskriptif dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program dalam bentuk kursus relevan dengan
kebutuhan warga belajar. Warga belajar yang berjumlah 25 orang semua perempuan berusia 34 sampai 47 tahun. Latar belakang pendidikan warga
belajar rata-rata SMA dan S1. Latar pendidikan instruktur dan penyelenggara sudah memenuhi syarat S1, tetapi sarana pendukung pembelajaran masih
kurang memadai. Pelaksanaan kegiatan 1 minggu 2 kali selama 3 bulan. Tingkat kehadiran warga belajar, tutor dan pamong belajar secara umum
baik. Aktivitas warga belajar dalam proses pembelajara baik. Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan pada awal program, selama kegiatan dan pada akhir
kegiatan. Pada akhir program pelatihan, pengetahuan, ketrampilan dan sikap warga belajar dalam Tata Rias Pengantin Jawa meningkat.
Dari kedua penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya terletak pada model evaluasi yang digunakan
penulis yaitu dengan meggunakan model evaluasi CIPP oleh Daniel Stuffelbeam. Model evaluasi CIPP terdiri dari empat aspek yang telah dijelaskan sebelumnya,
sehingga dalam kedua penelitian tersebut dan dalam penelitian ini pun menggunakan rumusan yang berpatokan dengan keempat aspek tersebut.
Meskipun menggunakan model evaluasi yang sama, namun salah satu penelitian
41
yaitu Tesis karya Purwantinah merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan penelitian Skripsi karya Resti Fidi Astuti merupakan
penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif yang juga digunakan untuk penelitian ini. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah informan dan waktu
penyelenggaraan dari penelitian ini yang lebih sedikit sehingga akan lebih efektif apabila menggunakan pendekatan kualitatif.
F. Kerangka Pikir