Jenis-Jenis Pendidikan dan Pelatihan

19

4. Jenis-Jenis Pendidikan dan Pelatihan

Terdapat beberapa jenis diklat training yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada di dalam organisasi. Akrani dalam Kaswan 2011: 213 mengatakan ada lima jenis pelatihan yang berbeda. Pelatihan-pelatihan itu adalah sebagai berikut: Pertama, induction training bertujuan mengenalkan organisasi kepada karyawan yang baru diangkat. Ini merupakan pelatihan yang singkat dan informative yang diberikan segera setelah bergabung dengan organisasi tersebut. Tujuannya memberikan informasi “selayang pandang” kepada pegawai. Kedua, job training berkaitan dengan pekerjaan khusus dan tujuannya adalah memberi informasi dan petunjuk yang sesuai kepada karyawan sehingga memungkinkan mereka melaksanakan pekerjaan secara sistematis, tepat, efisien, dan akhirnya dengan percaya diri. Ketiga, training for promotion adalah pelatihan yang diberikan setelah promosi tetapi sebelum bergabung pada posisi yang lebih tinggi. Tujuannya adalah memberi kesempatan pada pegawai melakukan penyesuaian diri dengan tugas pekerjaan di level lebih tinggi. Keempat, tujuan refresher training ialah memperbarui keterampilan professional, informasi dan pengalaman seseorang yang menduduki posisi eksekutif penting. Terakhir, training for managerial development diberikan kepada manajer agar meningkatkan efisiensinya dan dengan demikian memungkinkan mereka menerima posisi yang lebih tinggi. Perusahaan harus menyediakan semua jenis pelatihan. Sedangkan Suwatno dan Donni J.P 2011: 118 - 119 menjelaskan bahwa training dapat dibagi menjadi dua, yaitu In-house dan External training. In- house training IHT dapat berupa kegiatan on the job training OJT, seminar, lokakarya, pelatihan internal perusahaan dan pelatihan berbasis komputer, yang sumbernya berasal dari dalam perusahaan. Sedangkan External training terdiri dari kursus-kursus, seminar, dan lokakarya yang diselenggarakan oleh asosiasi profesional, lembaga pendidikan, trainer professional, yang dilakukan pihak lain di luar perusahaan. 20 Kemudian Suwatno dan Donni J.P 2011: 119 lebih lanjut menjelaskan mengenai outside training, yaitu sebagai berikut: Dalam banyak hal, perusahaan sering menggunakan pelatihan di luar outside training, dalam konteks pemahaman bahwa dilatih di luar perusahaan oleh orang dalam, atau oleh orang luar diserahkan ke pihak lain. Pelatihan luar off-side training ini keunggulannya adalah: a Memberikan pencitraan pada para karyawan bahwa perusahaan mampu melaksanakan kegiatan pelatihan di luar; b Meminimalisasi pengaruh iklim kerja langsung iklim kerja perusahaan; c Lebih sedikit masalah yang akan timbul; dan d Bisa sekaligus dengan program ice breaking perusahaan refreshing. Dari beberapa pendapat terkait jenis pelatihan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa jenis pelatihan dapat terbagi menjadi berdasarkan tujuan atau untuk siapa pelatihan tersebut diselenggarakan, dan jenis pelatihan berdasarkan sumbernya. Untuk pelatihan yang dilihat berdasarkan tujuan dan pesertanya adalah induction training, job training, training for promotion, refresher training, dan training for managerial development. Kemudian jenis pelatihan berdasarkan sumber penyelenggaranya terbagi menjadi In-house training dan External training.In-house training IHT dapat berupa kegiatan on the job training OJT, seminar, lokakarya, pelatihan internal perusahaan yang diselenggarakan pihak internal perusahaan. Kemudian External training terdiri dari kursus-kursus, seminar, dan lokakarya yang diselenggarakan oleh pihak lain di luar perusahaan.

C. Pengertian Pemagangan