6. Qaulan Maysûrâ
Artinya: Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.
Q.S. Al-Isrâ’17: 28
Komunikator; Komunikator dalam ayat ini, seperti dalam tafsir Ibnu Katsir
disebutkan, maksudnya, jika kaum kerabatmu dan orang-orang yang Kami perintahkan agar kami memberikan mereka, mereka meminta kepadamu sedang
kamu tidak memunyai sesuatu pun, lalu kamu berpaling dari mereka karena tidak ada yang dapat dinafkahkan untuk mereka.
85
Sedangkan Sayyid Qutbh menulis jika seseorang tidak memunyai apa yang bisa ditunaikan untuk para kerabat dekat, orang-
orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan, sedang ia merasa malu untuk bertemu mereka dan ia berharap semoga Allah memberikan rezeki kepada dirinya
dan kepada mereka, maka hendaknya dia memberikan janji kepada mereka jika kelak
85 Alu Syaikh, Tafsir Ibnu, h.302.
Komunikator
Anak
Efek
Kesan Penghormatan
Komunikan
Orangtua
Pesan
Qaulan Karîmâ Berkata Mulia
Saluran
Interpersonal Comm, Face to
Face Comm
- Orang dewasa - Perlu didorong
terhadap nurani
-
Status sosial tak
memengaruhi
- Menjauhi
kemarahan
-
Menghindari kesedihan
- Orangtua
berusia lanjut
- Kondisi lemah
- Sikap positif - Hormat dan
cinta
-
Lemah lembut, baik, penuh
sopan santun, pemuliaan dan
penghormatan
Relevansi pada jenis
komunikasi lain seperti
komunikasi bermedia dll
dia mendapatkan keluasan harta.
86
Sementara Quraish Shihab menulis bahwa yang dimaksud ayat ini komunikator adalah orang yang tidak selalu memiliki harta atau
sesuatu untuk dipersembahkan kepada keluarga mereka yang butuh.
87
Pesan; Quraish Shihab menafsirkan kata qaulan maysûrâ sebagai ucapan
yang mudah yang tidak menyinggung perasaan dan yang melahirkan optimisme, serta harapan memenuhi keinginan peminta di masa datang.
88
Sedangkan Sayyid Qutbh menyebutkan qaulan maysûrâ sebagai janji untuk memberikan sesuatu kepada
orang-orang yang meminta, yang diucapkan dengan lemah lembut.
89
Sama halnya dengan tafsir Ibnu Katsir yang mengutip Mujahid, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubair, al-
Hasan al-Bashri, Qatadah, dan beberapa lainnya, menulis qaulan maysûrâ sebagai janji yang pantas dan lemah lembut.
Saluran; Saluran dalam ayat ini sama dengan ayat lainnya yakni
menyampaikan pesan dari orang yang diminta kepada orang yang meminta melalui komunikasi interpersonal dengan face to face communication atau komunikasi tatap
wajah secara langsung. Esensi komunikasi yang disampaikan ada pada caranya dan kepada siapa pesan itu disampaikan. Oleh karenanya komunikasi dengan
menggunakan media lainnya seperti komunikasi massa menjadi relevan untuk dilakukan dengan cara yang sama, karena memiliki esensi yang sama dalam
komunikasi yang dilancarkan.
Komunikan; Komunikan dalam ayat ini adalah orang-orang yang meminta
sesuatu. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan: ...mereka meminta kepadamu sedang kamu tidak memunyai sesuatu pun.
90
Sedangkan Sayyid Qutbh menyebutkan para
86 Qutbh, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, h.250. 87 Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol.7, h.74.
88 Ibid,
89 Qutbh, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. 90 Alu Syaikh, Tafsir Ibnu.
kerabat dekat, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan sebagai orang-orang yang meminta tersebut.
91
Sementara Quraish Shihab mengutip pendapat sementara ulama menyebutkan orang yang meminta komunikan adalah orang
secara umum—bahwa ayat ini turun ketika Nabi SAW atau kaum Muslimin menghindar dari orang yang meminta bantuan karen amerasa malu tidak dapat
memberinya.
92
Efek; Perkataan yang pantas untuk menghindari efek sesak dada terhadap
orang yang diminta—karena tidak bisa memberi, dan menghindari perasaan tidak enak hati dari si peminta, dan agar si peminta merasa mendapatkan ganti dari apa
yang seharusnya mereka terima, dan mereka juga mendapatkan harapan baru. Sayyid Qutbh menulis, jangan sampai dia merasa sesak dada kepada mereka, juga janganlah
ia bersikap diam dan menjauhi mereka, karena, dengan sikapnya itu mereka justru merasa tidak enak hati. Hanya dengan kata-kata yang pantas dan lembut mereka
merasa mendapatkan ganti dari apa yang seharusnya mereka terima. Dengan sikap yang baik, mereka mendapatkan harapan baru.
93
Sedangkan Quraish Shihab ucapan yang mudah untuk memperoleh rahmat dari-Nya. Ulama ini menulis: katakanlah
kepada mereka ucapan yang mudah untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu. Dari uraian di atas dapat terlihat beberapa unsur komunikasi yang saling
berhubungan satu sama lainnya. Antara satu unsur memiliki keterkaitan dengan lainnya, dan masing-masing unsur adalah hal yang mesti didekati dan dikenali untuk
efek yang diharapkan dan untuk efektivitas komunikasi. Dengan demikian, alur unsur-unsur komunikasi seperti yang digambarkan oleh Al-Qur’an Surah Al-Isrâ’17:
28 dapat digambarkan sebagai berikut:
91 Qutbh, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.
92 Shihab, Tafsir Al-Mishbah. 93 Qutbh, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.
Gambar 7: Alur Prinsip Komunikasi Qaulan Maysûrâ
Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa, dari enam prinsip-prinsip komunikasi Islam tersebut dapat dirangkum dan disimpulkan ke dalam beberapa
bagian yang saling kait mengait antara satu dengan yang lain. Bagian-bagian tersebut adalah:
1. Pihak menyampai pesan komunikator yang jumlahnya juga beragam.