Pihak menyampai pesan komunikator yang jumlahnya juga beragam.

Gambar 7: Alur Prinsip Komunikasi Qaulan Maysûrâ Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa, dari enam prinsip-prinsip komunikasi Islam tersebut dapat dirangkum dan disimpulkan ke dalam beberapa bagian yang saling kait mengait antara satu dengan yang lain. Bagian-bagian tersebut adalah:

1. Pihak menyampai pesan komunikator yang jumlahnya juga beragam.

Komunikator adalah beberapa pihak yang juga dibedakan dari karakter yang dimilikinya masing-masing yang dibedakan dalam beberapa kelompok. - Kelompok pertama, adalah para pria, orang yang memberikan sesuatu, orang yang sudah sempurna akalnya dewasa, orang yang berada di sekitar anak yatim dan pembagi warisan, serta istri-istri Nabi para wanita. Komunikator kelompok pertama ini adalah orang- orang yang memiliki posisi sosial di masyarakat yang lebih tinggi dari komunikannya, orang yang punya keinginan melamar, seorang kepala rumah tangga, dan orang yang memiliki posisi moral lebih tinggi. Komunikator Orang yang Dimintai Efek Rahmat Allah Komunikan Orang yang Meminta Pesan Qaulan Maysûrâ Berkata Pantas Saluran Interpersonal Comm, Face to Face Comm Tidak punya sesuatu untuk diberikan - Menghindari perasaan tidak enak hati - Mendapatkan ganti permintaan - Harapan baru - Kerabat dekat - Orang-orang miskin - Orang-orang yang dalam perjalanan - Ucapan yang mudah tidak menyinggung perasaan - Melahirkan optimisme, harapan - Janji yang diucapkan dengan lembut Relevansi pada jenis komunikasi lain seperti komunikasi bermedia dll - Kelompok kedua, orang-orang yang beriman, yakni para orangtua dan orang yang sudah sempurna akalnya dewasa. - Kelompok ketiga, adalah Nabi Musa as dan Nabi Harun as. Karakter yang melekat dalam diri keduanya adalah penyampai pesan Ilahiyah juru dakwah, dan secara struktural memiliki hubungan sosial lebih rendah dari komunikan. - Kelompok keempat, adalah orang beriman, dengan karakter khas sebagai orang-orang yang patuh kepada Allah SWT, pada Rasul-nya, dan kepada ulil amri. - Kelompok kelima, adalah anak-anak kepada orangtuanya. Anak-anak yang dimaksud di sini adalah anak-anak yang telah mencapai umur dewasa, yang perlu didorong untuk mengikuti nuraninya, serta memiliki status sosial yang lebih tinggi ataupun lebih rendah dibanding orangtuanya. - Sedangkan kelompok keenam, adalah orang-orang yang dimintai sesuatu oleh orang lain, namun dia sendiri tidak memiliki sesuatu untuk diberikan. Ada beberapa karakter seorang komunikator selaku penyampai pesan yang harus disadari dan difahami sebelum menyampaikan pesan. Seorang komunikator yang tidak menyadari dan memahami dirinya sendiri akan berpotensi untuk kehilangan kontrol dalam ketika pesan kepada komunikan. Komunikator sebagai sumber pesan akan menemukan banyak barrier atau mendapati pesan komunikasi yang disampaikannya tidak efektif sampai kepada komunikan. Barrier yang terjadi dan ketidakefektifan yang muncul boleh jadi disebabkan oleh ketidaksesuaian antara pesan yang disampaikan dengan komunikator sebagai penyampai pesan. Hal seperti ini bisa berupa penguasaan terhadap materi pesan, atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi. Pengenalan terhadap komunikator adalah pengenalan terhadap diri sendiri tentang seperangkat data yang kita miliki source analisys. Seorang komunikator yang tidak mengenal diri sendiri dengan baik akan mengalami kesulitan dalam memperlakukan dirinya dari orang lain komunikan dalam berkomunikasi. Hal-hal yang berkaitan dengan diri komunikator yakni: - Sebagai apa seseorang sedang berbicara menyampaikan pesan - Apa keinginan yang sebenarnya kejelasan ide - Mengenali itikad baik. Sebuah itikad baik tidak hanya berupa sesuatu yang disebutkan di dalam hati semata. Namun ia juga harus ditunjukkan pada sikap dan perilaku seperti sikap siap membantu, optimis, progresif, bijaksana, dan tulus. - Daya tahan menyampaikan pesan. Dalam konteks komunikasi massa, maka sangat penting untuk melakukan pengulangan terhadap suatu pesan, sebelum benar-benar bisa sampai secara efektif kepada publik. Dalam hal ini karena pada dasarnya manusia itu adalah keras kepala stubborn sehingga sulit untuk berubah oleh pesan yang hanya disampaikan sekali saja. Pola pengulangan pesan ini juga disampaikan dalam Al-Qur’an di mana dalam satu ayat pada surah tertentu akan diulang di ayat lain, baik dalam surah yang sama maupun dalam surah yang berbeda. Contoh pengulangan dalam surat yang sama adalah Al-Qur’an surah ar-Rahman yang mengulang ayat yang sama sebanyak 31 kali.

2. Sedangkan pengelolaan pesan dari enam prinsip komunikasi Islam yang