dan bertele-tele, namun singkat padat, ekonomis kata, menghindari kata-kata mubazir, sederhana dan logis.
94
3. Saluran yang digunakan pada prinsip-prinsip komunikasi Islam adalah
komunikasi interpersonal komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok dengan face to face communication atau komunikasi tatap muka langsung.
Komunikasi jenis ini memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan komunikasi jenis lain. Tetapi makna esensi dari prinsip komunikasi Islam
yang disampaikan ada pada caranya dan kepada siapa pesan itu disampaikan. Oleh karenanya komunikasi dengan menggunakan media lainnya seperti komunikasi
massa menjadi relevan untuk dilakukan dengan cara yang sama. Namun karakteristik yang berbeda pula sehingga pemilihan saluran komunikasi menjadi
sangat penting untuk menimbulkan efek yang diinginkan.
4. Adapun yang menjadi sasaran pesan komunikasi komunikan mendapat
perlakuan berbeda terhadap masing-masing, untuk tujuan atau efek yang berbeda- beda pula. Komunikan dimaksud dibedakan berdasarkan karakter yang
dimilikinya.
-
Kelompok pertama, adalah wanita yang dimintai persetujuannya, orang yang menerima pemberian, orang yang belum sempurna akalnya anak-
anak, orang yang menerima warisan, pria dengan “keinginan” dalam hatinya. Komunikan tersebut memiliki karakter yang melekat dalam
dirinya yakni: berpotensi tersakiti ucapan komunikator atau memiliki sensitifitas terhadap pesan komunikasi yang disampaikan, dan memiliki
kebebasan mutlak dalam membuat keputusan sendiri.
-
Kelompok kedua, adalah anak-anak dan manusia pada umumnya. Kelompok ini memiliki karakter sebagaimana anak-anak, serta orang
munafik dan tukang penyebar fitnah, dan manusa secara umum
94 Lihat lebih jauh, Onong Uchjana Efendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikasi Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992, h.50 -51.
- Kelompok ketiga, adalah seorang pemimpin atau raja Fir’aun yang
memiliki kedudukan hirarki tinggi dalam strata sosial di tengah masyarakat.
- Kelompok keempat, adalah kaum munafik yang menyembunyikan niat
dan motivasi di dalam hatinya, serta menyampaikan argumentasi, dengan cara mengemukakan alasan-alasan tertentu.
- Kelompok kelima, adalah para orangtuayang sudah berusia lanjut, serta
berada dalam kondisi lemah.
-
Kelompok keenam, adalah orang-orang yang mengharapkan dan meminta sesuatu pemberian kepada orang lain. Mereka ini merupakan para kerabat
dekat, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan musafir.
Melihat keragaman orang yang menjadi penerima pesan, maka sebagai seorang komunikator perancang pesan harus terlebih dahulu memahami jenis dan
karakter komunikan yang akan menerima pesannya audience analysis. Dalam konteks kampanye partai politik dengan komunikan yang berjumlah banyak, maka
seorang perancang pesan harus terlebih dahulu mengetahui tentang komunikannya. Caranya tidak lain dengan melakukan hal penting, yakni;
Melakukan pengenalan terhadap komunikan. Hal ini dilakukan melalui riset
atau survei untuk pengumpulan data tentang keberadaan komunikan. Komunikan perlu diketahui karakteristik yang melekat padanya, dari mulai karakteristik
pendidikan, usia, pekerjaan, gender, keinginan, kebutuhan, harapan, kecenderungan dan kekhawatiran, serta ketakutannya. Dengan cara seperti ini
seorang perancang pesan dan dalam sebuah partai politik yang akan berkampanye dapat menyesuaikan pesan yang akan disampaikan kepada khalayak.
5. Efek yang dihadapkan dari komunikasi yang dilancarkan dirangkum ke dalam