cawan penguap, dan pada sisanya ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard. Apabila terbentuk warna biru kehijauan atau merah ungu menunjukkan adanya
triterpenoidsteroid Harborne, 1987.
3.7 Isolasi Natrium Alginat
Proses isolasi alginat dibagi dalam empat tahap, yaitu tahap praekstraksi, pemutihan, isolasi dan pemurnian, serta pembuatan natrium
alginat.
3.7.1 Tahap praekstraksi
Sebanyak 50 g serbuk kering simplisia direndam dengan larutan asam klorida 5 selama 2 jam, disaring dan residu dicuci dengan air suling sampai
netral yaitu pH 7 Rasyid, 2003.
3.7.3 Tahap ekstraksi
Residu yang telah direndam selanjutnya diekstraksi menggunakan larutan natrium karbonat 5 dengan pemanasan 50
o
C – 60
o
C selama 2 jam, selanjutnya disaring.Larutan natrium alginat yang diperoleh diendapkan
dengan larutan kalsium klorida 1. Endapan kalsium alginat yang terbentuk ditambahkan dengan larutan asam klorida 5 sedikit demi sedikit. Asam
alginat yang terbentuk gel floating selanjutnya diputihkan dengan larutan hidrogen peroksida masing-masing dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4 dan
5 selama 6 jam, kemudian disaring dan residu dicuci dengan air suling sampai netral yaitu pH 7 Rasyid, 2003.
Universitas Sumatera Utara
3.7.4 Tahap pembuatan natrium alginat
Asam alginat yang berbentuk gel dilarutkan dalam larutan natrium karbonat 5 dan diendapkan dengan larutan isopropanol 95. Natrium alginat
yang diperoleh dikeringkan, kemudian dihaluskan. Bagan isolasi dan karakterisasi natrium alginat dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 66.
3.8 Pemeriksaan Karakteristik Natrium Alginat 3.8.1 Identifikasi natrium alginat secara kualitatif Ditjen POM, 1995
a. Pada 5 ml larutan dalam natrium hidroksida 0,1 N ditambahkan 1 ml
kalsium klorida, terbentuk endapan ruah menyerupai jeli. b.
Pada 5 ml larutan dalam natrium hidtroksida 0,1 N, ditambahkan 1 ml asam sulfat 4 N, terbentuk endapan berat menyerupai jeli.
3.8.2 Penetapan susut pengeringan
Susut pengeringan adalah kadar bagian yang menguap dari suatu zat. Sebanyak 1 g serbuk kering ditimbang seksama dalam botol timbang dangkal
bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105
o
C selama 30 menit dan telah ditara. Zat diratakan dalam botol timbang hingga merupakan lapisan
setebal 5–10 mm, dimasukkan kedalam lemari pengering, tutupnya dibuka lalu dikeringkan pada suhu 105
o
C hingga bobot tetap. Sebelum setiap pengeringan, biarkan botol dalam keadaan tertutup mendingin dalam deksikator hingga suhu
kamar. Susut pengeringan dihitung tehadap bahan awal Depkes, 1980.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3 Penetapan kadar abu total