Rumput Laut Penghasil Alginat Penggunaan Alginat

berupa kalsium karbonat, kalsium sulfat, kalsium klorida, kalsium fosfat, dan kalsium tartrat. Selain memiliki kemampuan membentuk gel, alginat juga digunakan sebagai pengental pengikat air, pengemulsi, penstabil, dan bahan pembentuk filmstrip Kirk dan Othmer, 1994. Sifat spesifik di atas ditentukan oleh prosentase dari setiap unit-unit monomer penyusunnya. Misalnya, alginat dengan prosentase poli asam guluronat lebih tinggi akan membentuk gel yang kaku dan lebih rapuh. Alginat dengan prosentase poli asam mannuronat lebih tinggi akan membentuk gel yang elastis. Bentuk gel alginat yang berbeda-beda tersebut dibuat dari bahan baku yang berbeda pula Hui, 1992. Alginat yang biasa digunakan untuk kebutuhan industri misalnya industri makanan, farmasi, kosmetik, tekstil, cat, dan beberapa industri lainnya meliputi natrium alginat, kalium alginat, ammonium alginat, campuran kalsium-amonium alginat, campuran kalsium-natrium alginat yang merupakan garam-garam dari asam alginat dan propilen glikol alginat. Alginat yang larut dalam air diproduksi dalam berbagai bentuk partikel butiran atau serabut, bobot molekul, kadar kalsium, ukuran partikel, dan rasio asam mannuronat terhadap asam guluronat Kirk dan Othmer, 1994.

2.3 Rumput Laut Penghasil Alginat

Algin dapat diekstrak dari Alginophyt, yaitu kelompok dari Phaeophyceae yang menghasilkan algin, antara lain dari Macrocystis, Ecklonia , Fucus, Lessonia dan Turbinaria Aslan, 1998. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya, semua jenis alga coklat mengandung alginat, namun demikian kebanyakan alginat yang diproduksi secara komersial, diekstraksi hanya dari sejumlah kecil spesies. Misalnya di Amerika, alginat diekstraksi hanya dari Macrocystis pyrifera yang tumbuh di sepanjang pantai Barat kepulauan Amerika Utara yaitu dari Meksiko sampai California. Sedangkan di Kanada, alginat diekstraksi dari Ascophyllum nodosum yang tumbuh sepanjang pantai bagian Selatan Nova Scotia. Sementara itu industri-industri alginat di Eropa terutama di Inggris, Norwegia, dan Perancis melakukan ekstraksi alginat dari Ascophyllum nodosum, Laminaria hyperborea, dan Laminaria digitata. Alga coklat penting lainnya yang digunakan untuk ekstraksi alginat adalah Ecklonia maxima dan Lessonia nigrescans Kirk dan Othmer, 1994. Adapun spesies alga coklat asal perairan pantai Indonesia yang memiliki potensi untuk diolah menjadi alginat adalah Sargassum sp., Turbinaria sp ., Hormophysa sp., dan Padina sp. Keempat spesies alginofit alga penghasil alginat tersebut masih diperoleh dari sediaan alami. Negara yang memiliki industri alginat cukup besar adalah Jepang dan Korea Rasyid, 2003.

2.4 Penggunaan Alginat

Alginat banyak digunakan pada industri kosmetik untuk membuat sabun, krim, lotion, sampo dan pencelup rambut. Industri farmasi memerlukannya untuk pembuatan suspensi, emulsifier, stabilizer, tablet, salep, kapsul, plester dan filter. Dalam industri bahan makanan algin banyak dijadikan sayur, saus, dan mentega. Dalam beberapa proses industri algin juga Universitas Sumatera Utara diperlukan sebagai bahan additive antara lain pada industri tekstil, kertas, keramik, fotografi, insektisida, pestisida, pelindung kayu dan pencegah api Aslan, 1998. Penggunaan alginat dalam berbagai industri adalah sebagai berikut:

a. Industri makanan:

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksan Rumput Laut Turbinaria Ornata (Turner) J. Agardh

11 91 78

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput laut Turbinaria decurrens Bory terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 6 69

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput laut Turbinaria decurrens Bory terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 13

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput laut Turbinaria decurrens Bory terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput laut Turbinaria decurrens Bory terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 3

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput laut Turbinaria decurrens Bory terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 9

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput laut Turbinaria decurrens Bory terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 3 3

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput laut Turbinaria decurrens Bory terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 19

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksan Rumput Laut Turbinaria Ornata (Turner) J. Agardh

0 1 22

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksan Rumput Laut Turbinaria Ornata (Turner) J. Agardh

1 1 14