44
2.3.5. Tujuan Pemberian Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan 1996:98 tujuan pemberian motivasi yang ada didalam suatu organisasi pada umumnya sebagai berikut :
1. Mendorong gairah dan semangat kerja pegawai
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai
3. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai
4. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai
5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
6. Meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai
7. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai
8. Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya
9. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
2.4. Kerangka Berfikir
Di lembaga pendidikan guru menjadi orang pertama yang mempunyai tugas membimbing, mengajar, dan melatih anak didik mencapai kedewasaan.
Setelah proses pendidikan selesai, diharapkan anak didik mampu hidup dan mengembangkan dirinya di tengah masyarakat dengan berbekal pengetahuan dan
pengalaman yang sudah melekat di dalam dirinya. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan pimpinan yang memimpin
sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dari tingkat dasar sampai tingkat menengah, dimana kepala sekolah berkewajiban memimpin sekolahnya dengan
cara menggerakkan, mengarahkan, dan memotivasi semua guru dan karyawan
45
yang terlibat dalam seluruh kegiatan sekolah dan senantiasa melakukan komunikasi dengan mereka.
Motivasi kerja adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal. Guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya perlu didukung kinerja yang optimal, karena guru merupakan komponen utama dalam
menentukan keberhasilan pembelajaran. Kinerja guru dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Vroom dalam Mulyasa 2004:136 mengemukakan bahwa “
Performance = f ability x motivation’. Jika seseorang rendah pada salah satu komponen, maka prestasi kerjanya akan rendah pula. Kinerja seseorang yang
rendah merupakan hasil dari motivasi yang rendah dengan kemampuan yang rendah.
Dari kajian teori diatas peneliti berasumsi bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor diantaranya adalah persepsi guru mengenai
kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja. Apabila persepsi guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah baik dan motivasi kerja tinggi maka
seorang guru dapat meningkatkan kinerjanya. Dengan persepsi guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah yang baik seorang guru dalam melaksanakan
tugasnya akan mempunyai tanggung jawab yang besar sehingga akan dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Sedangkan motivasi kerja yang tinggi diperlukan
sebagai energi atau penggerak untuk menciptakan kegairahan kerja agar seorang guru mau bekerja secara efektif.
46
Uraian diatas dapat digambarkan dalam skema berikut ini :
Gambar 2.1. Kerangka berfikir
2.5. Hipotesis Penelitian