33
misi dari bawahan dalam hal ini warga sekolah, dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di sekolah, mampu memberikan penghargaan dan pujian kepada guru
dan karyawan serta sebagai simbol prestasi dari keberhasilan sekolah sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
2.3. Kajian Tentang Motivasi Kerja
2.3.1. Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti daya upaya yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu daya penggerak dalam subjek
untuk melaksanakan sesuatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan Sardiman.A.M,2001:71. G.R Terry dalam Hasibuan 2005:145 mendefinisikan
motivasi sebagai keinginan yang terdapat pada diri seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Sedangkan Handoko
2003:252 menyebutkan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, motivasi diartikan dorongan yang berasal dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu Depdikbud 1999:660. Menurut Hasibuan 2005:141 motivasi kerja adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Sedangkan menurut
Siagian 1995:138, motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan
34
dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan
menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Dari beberapa pengertian motivasi kerja menurut para ahli tersebut di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan atau
rangsangan yang berasal dalam diri seseorang untuk bekerja dengan giat dan sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas pekerjaannya sehingga dapat
mencapai hasil yang optimal. Menurut pendapat Drucker sebagaimana dikutip oleh Koeswara 1986:61 mengenai motivasi akan kebutuhan-kebutuhan khusus
yang diinginkan pegawai dalam lingkungan adalah: a. upah yang layak; b. kerja yang tetap; c. kolega yang baik; d. kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman; e. pimpinan yang baik; f. suasana kerja yang menyenangkan; dan g kesempatan untuk berkembang.
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja
yang tinggi. Menurut Hasibuan 1996:93 motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap bawahannya dikarenakan sebagai berikut:
a. Karena pimpinan membagi-bagikan pekerjaannya kepada para bawahan
untuk dikerjakan dengan baik b.
Karena ada bawahan yang mampu untuk mengerjakan pekerjaannya, tetapi ia malas atau kurang bergairah mengerjakannya
35
c. Untuk memelihara dan atau meningkatkan kegairahan kerja bawahan dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya d.
Untuk memberikan penghargaan dan kepuasan kerja kepada bawahannya Berdasarkan beberapa teori diatas, yang dimaksud dengan motivasi kerja
dalam penelitian ini adalah dorongan kerja yang timbul pada guru untuk berperilaku sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang diinginkan. Semakin
karyawan diberikan motivasi sesuai dengan kebutuhannya, maka kinerja pegawai yang bersangkutan dapat ditingkatkan. Apabila guru diberi motivasi namun tidak
sesuai dengan kebutuhannya, maka pemberian motivasi akan berlangsung sia-sia tanpa hasil. Terlebih lagi jika guru tidak diberikan motivasi, maka kinerja guru
akan semakin turun.
2.3.2. Jenis-jenis Motivasi