15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Mengenai Anak Tunagrahita Ringan
1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan
Arti harfiah dari kata tuna adalah merugi, sedangkan grahita adalah pikiran.Bandi Delpie 2006: 17 memberikan definisi bahwa individu
dianggap mental retardation jika memenuhi dua kriteria,
yaitu keterbelakangan atau kekurangan dalam adaptasi tingkah laku dan
kekurangan penyesuaian diri dengan lingkungannya diukur dengan taraf usia
menurut kalender yang telah dicapai seorang anak.
American Association of Mental Retardation AAMR atau yang sekarang
berganti nama
menjadi American
Assosiation of
IntellectualDevelompental Disability AAIDD Daniel P. Hallahan et. all., 2009: 147 mendefinisikan
“mental retardation is a disability characterized by significant limitations both in intellectual functioning and in adaptive
behavior as expressed in conceptual, sosial and practical adaptive skills. This disability originates before age 18”. Maksud pernyataan tersebut bahwa anak
tunagrahita adalah anak yang mempunyai keterbatasan yang signifikan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptifnya. Hal ini dapat dilihat dari
keterampilanadaptifkonseptual, sosialdan praktis. Keterbatasan ini muncul pada saat anak belum berusia 18 tahun.
Menurut Somantri 2005: 107 “anak terbelakang mental tunagrahita ringan dapat dididik menjadi tenaga kerja semi-skilledseperti pekerjaan
16
laundry, pertanian, perternakan, pekerjaan rumah tangga, bahkan jika dilatih dan dibimbing dengan baik anak tunagrahita ringan dapat bekerja di pabrik-
pabrik dengan sedikit pengawasan”.Secara intelektual, MA anak tunagrahita mengalami ketertinggalan 2 atau 5 grade di bidang kognitif dibandingkan
CA. Perbedaan antara MA dan CA yang cukup signifikan ini berimplikasi pada tahap pencapaian level kognitif anak. Pencapaiaan level kognitif
tertinggi tunagrahita kategori ringan hanya sampai pada level operasional konkret. Jika pada usia 11 tahun anak normal mencapai tahap operasional
konkret, maka pada tunagrahita kategori ringan mungkin dicapai pada usia 15-17 tahun Mumpuniarti, 2007: 16. Sedangkan menurut AAMR dalam
Daniel Muijs David Reynolds 2008: 237 anak tunagrahita ringan adalah anak yang mempunyai tingkat intelegensi di bawah 75, sehingga anak
mengalami hambatan dalam berkomunikasi, kemampuan pengembangan diri, keterampilan sosial, keselamatan, dan prestasi akademik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa anak tunagrahita ringan adalah anak yang mempunyai tingkat intelegensi di bawah
75. Selain itu anak tunagrahita ringan juga mengalami hambatan pada kemampuan kognitif dan perilaku adaptif yang berdampak pada aspek
kemampuan lainnya. Meskipun demikian, anak tunagrahita ringan masih dapat diajarkan untuk melakukan pembelajaran fungsional dan keterampilan
sederhana yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
17
2. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan