7
praktik pembelajaran, serta mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan bercocok tanam sawi melalui penggunaan modul.Penelitian
tindakan kelas yang akan dilakukan ini, melibatkan peran peneliti sebagai pengamat dan peran guru sebagai pelaksana dalam pembelajaran yang akan
dilakukan. Melalui penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti tertarik untuk memfokuskan judul “Peningkatan Keterampilan Bercocok Tanam Sawi bagi
Anak Tunagrahita Ringan Melalui Penggunaan Modul di SLB Negeri 1 Sleman”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, dapat
diamati beberapa masalah yang teridentifikasi, sebagai berikut:
1. Masih rendahnya minat dan motivasi anak untuk mengikuti dan
memperdalam keterampilan bercocok tanam sawi. 2.
Proses pembelajaran keterampilan bercocok tanam sawi di sekolah masih bertumpu pada metode praktik dan latihan yang membuat anak bosan dan
terkesan terburu-buru, karena anak harus menirukan apa yang dilakukan oleh guru.
3. Keterampilan anak tunagrahita ringan masih kurang dalam memahami
tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat bercocok tanam sawi. 4.
Keterampilan bercocok tanam sawi sulit dilakukan karena proses pengerjaannya memerlukan waktu yang lama dan tahapan awal sampai
8
akhir dalam proses bercocok tanam sawi sangat membingungkan bagi anak tunagrahita ringan.
5. Media modul belum dipergunakan dalam meningkatkan keterampilan
bercocok tanam sawi bagi anak tunagrahita ringan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti memberikan batasan masalah yaitu pada keterampilan anak tunagrahita ringan masih kurang dalam
memahami tahapan-tahapan ataupun proses yang dilakukan pada saat bercocok tanam sawi. Anak tunagrahita ringan beranggapan bahwa praktik
bercocok tanam sawi sulit dilakukan karena proses pengerjaannya memerlukan waktu yang lama dan tahapan awal sampai akhir dalam proses
bercocok tanam sawi sangat membingungkan. Melalui batasan masalah tersebut, peneliti akan lebih mudah dalam mengambil data yang sesuai
dengan data yang diperlukan yaitu keterampilan bercocok tanam sawi anak tunagrahita ringan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan
di atas
dan batasan
masalah
tersebut,peneliti merumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan penggunaan modul terhadap keterampilan
bercocok tanam sawi bagi anak tunagrahita ringan di SLB Negeri 1 Sleman?
9
2. Bagaimana peningkatan keterampilan bercocok tanam sawi yang
dilakukan oleh anak tunagrahita ringan di SLB Negeri 1 Sleman melalui penggunaan modul?
E. Tujuan Penelitian