59
2. Siklus II
Tahapan-tahapan  yang  dilaksanakan  pada  siklus  II  ini  mengikuti kegiatan keterampilan bercocok tanam sawi yang telah dilakukan pada siklus
I.  Berdasarkan  hal  ini,  rencana  siklus  II  disusun  berdasarkan  hasil  refleksi pada  siklus  I.  Adapun  kegiatan  yang  dilakukan  pada  siklus  II  sebagai
penyempurnaan terhadap pelaksanaan kegiatan bercocok tanam  sawi dengan menggunakan modul pada siklus I.
D. Subjek Penelitian
Pengambilan subjek pada penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan di  SLB  Negeri  1  Sleman  kelas  VII  SMPLB  yang  berjumlah  2  anak.
Berdasarkan  hasil  pengamatan  yang  telah  dilakukan  peneliti,  keterampilan bercocok tanam sawi pada anak tunagrahita ringan kelas VII SMPLB di SLB
Negeri  1  Sleman  masih  rendah.  Penetapan  subjek  penelitian  ini  didasarkan atas beberapa kriteria penentuan subjek penelitian, yaitu:
1. Subjek  penelitian  kelas  VII  SMPLB  yang  pada  saat  penelitian  sedang
melakukan praktik keterampilan bercocok tanam sawi. 2.
Subjek  tinggal  di  asrama,  hal  ini  untuk  mempermudah  penelitian.  Karena penelitian terkadang dilakukan di luar kegiatan belajar mengajar, seperti pada
saat sore hari. 3.
Memiliki kesulitan dalam melakukan keterampilan bercocok tanam sawi. 4.
Kemampuan motorik kasar dan motorik halus subjek baik. 5.
Subjek tidak memiliki kelainan ganda.
60
6. Subjek penelitian mempunyai fisik yang normal.
7. Subjek penelitian mampu memahami dan melaksanakan perintah sederhana.
8. Subjek penelitian mampu untuk memahami bacaan modul.
E. Tempat Penelitian
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  SLB  Negeri  1  Sleman.  Sekolah  ini berada  di  Jl.  Kaliurang  KM  17,5,  Pakembinangun,  Pakem,  Depok,  Sleman,
Yogyakarta.
F. SettingPenelitian
Setting penelitian di kelas VII SMPLB, tepatnya di kelas keterampilan bercocok  tanam  kebun  sekolah,  karena  terdapat  masalah  kurangnya
keterampilan  anak  dalam  melakukan  kegiatan  bercocok  tanam  sawi.  Hal  ini terlihat  ketika  praktik  bercocok  tanam  sawi  berlangsung,  anak-anak  terlihat
ribut dan tidak mau diam pada saat praktik, selain itu juga anak mengeluh jika praktik bercocok tanam sawi pelaksanaannya terburu-buru, karena anak harus
mengikuti  tahapan-tahapan  yang dilakukan oleh guru keterampilan bercocok tanam  sawi.  Sehingga,  terjadi  ketidaknyamanan  anak  pada  saat  praktik
bercocok  tanam  sawi.  Oleh  sebab  itu,  peneliti  merasa  terdorong  untuk menyelesaikan  permasalahan  tersebut  dengan  menggunakan  media
pembelajaran yang dapat menarik perhatian anak yaitu modul.
61
G. Waktu Penelitian