Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan nasional Bangsa I ndonesia di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik I ndonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hubungan yang terjadi antara guru dan siswa. Pendidikan melibatkan kegiatan belajar dan proses pembelajaran. Dalam upaya menumbuhkan, memajukan, serta mencerdaskan kehidupan bangsa penyelenggaraan dan pelaksanaan proses pendidikan harus terus ditingkatkan. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi di I ndonesia semakin berkembang, salah satunya pada dunia pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai peranan yang penting dalam mempersiapkan siswa untuk kemajuan bangsa. Salah satu upaya untuk mempersiapkan siswa adalah meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses pembelajaran diselenggarakan dengan lancar, terarah, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswanya untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah 2 sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Undang- undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 2 Godean merupakan salah satu sekolah kejuruan yang membuka jurusan Tata Busana yang membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam bidang busana. Jurusan Tata Busana mempunyai beberapa standar kompetensi yang harus ditempuh salah satu diantaranya adalah standar kompetensi membuat pola. Standar kompetensi Membuat Pola merupakan standar kompetensi produktif yang mempunyai beberapa kompetensi dasar yang diajarkan sesuai dengan kedudukannya dalam kurikulum sekolah salah satunya adalah membuat pola busana wanita. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran Membuat Pola di SMK Negeri 2 Godean, diketahui bahwa ketersedian media pembelajaran membuat pola khususnya pada materi mengubah pola blus masih sebatas buku membuat pola secara umum yang berada di perpustakaan sekolah. Dalam pembelajaran membuat pola siswa masih lambat dalam mengerjakannya, sehingga tugas siswa sering dilanjutkan di rumah masing-masing. Sedangkan wawancara dengan siswa pada proses pembelajaran mengubah pola blus, siswa mengatakan bahwa mereka seringkali kurang mengerti dengan penjelasan guru dan bingung dengan langkah kerja mengubah pola blus karena tidak ada panduan khusus untuk mengubah pola blus. Menurut mereka pelajaran membuat pola sangatlah rumit dan tidak menarik. Berdasarkan hasil observasi diketahui situasi nyata kegiatan belajar mengajar. SMK Negeri 2 Godean memiliki fasilits LCD proyektor dan speaker 3 untuk mendukung proses pembelajaran. Tetapi fasilitas LCD proyektor dan speaker yang terdapat di SMK Negeri 2 Godean masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh guru dalam pembelajaran membuat pola blus. Pembelajaran juga masih bersifat konvensional yaitu menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Guru mendemontrasikan menggambar pola di depan kelas dengan menggunakan media papan tulis, tetapi siswa tidak diberikan panduan untuk menggambar pola tersebut, sehingga siswa merasa kesulitan dan kurang jelas dalam mengikuti langkah-langkah menggambar pola. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, media pembelajaran merupakan faktor yang penting dalam pembelajaran karena sebuah media merupakan suatu perantara yang dapat membantu berlangsungnya kegiatan belajar mengajar baik untuk guru ataupun siswa. Guna memaksimalkan fasilitas LCD proyektor dan speaker yang terdapat di SMK Negeri 2 Godean maka peniliti mengembangkan media pembelajaran video khususnya pada materi mengubah pola blus. Media video dipilih karena video dapat dibuat dengan teknik animasi dimana proses mengubah pola blus dibuat secara grafis dan bergerak perlangkah dengan suara dan teks yang menerangkan langkah tersebut, video merupakan file dengan format MP4 yang dapat disimpan di cd, dvd, dan flashdisk. Video juga mudah dioperasionalkan dan dapat dioperasionalkan di laptop, komputer, televisi, dan hp yang terdapat fitur kameranya, sehingga siswa dapat melihat media video tersebut dimanapun. Disamping itu media video juga dapat melengkapi pengalaman dan menggambarkan suatu proses secara tepat yang disaksikan secara berulang-ulang, sehingga siswa dapat belajar secara mandiri 4 dan dapat mengulang materi pelajaran yang kurang jelas. Video dapat menarik minat dan motivasi siswa, dapat memanipulasi perspektif ruang, waktu dan ukuran, video juga menyampaikan materi pelajaran secara konkrit serta dapat membantu guru menerangkan tentang konsep yang abstrak atau sukar untuk diterangkan. Pada pembelajaran mengubah pola blus akan digunakan metode pembelajaran think pair and share, metode ini dipilih karena siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran dengan cara menyelesaikan tugasnya secara berkelompok, sehingga siswa saling bertukar pendapat dan setiap kelompok yang terdiri dari dua orang tersebut mengemukakan hasil diskusinya di depan kelas. Pengembangan video media pembelajaran mengubah pola blus ini diharapkan membuat siswa lebih tertarik dan mudah memahami pembelajaran mengubah pola blus. Hal ini juga diharapkan dapat mempermudah guru dalam penyampaian materi, sehingga guru tidak harus menjelaskan materi secara berulang-ulang. Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut, sehingga peneliti mengambil judul ”Pengembangan Video Media Pembelajaran Mengubah Pola Blus di SMK Negeri 2 Godean”.

B. I dentifikasi Masalah