Efektivitas Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaran

56 pembelajaran, penilaian sikap yang berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran, dan penilaian sikap yang berhubungan dengan mata pelajaran. 3 Penilaian unjuk kerja Menurut Djemari Mardapi 2012 : 124 Penilaian unjuk kerja bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah-masalah di kehidupan nyata sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan tugas gerak. Penilaian ini menggunakan yang disebut dengan tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja lebih banyak digunakan pada bidang vokasi, dan bidang studi yang melibatkan banyak kegiatan praktek. Bentuk tes ini digunakan untuk mengukur status peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Butir soal cenderung pada tingkat aplikasi suatu prinsip atau konsep pada situasi yang baru. Penilaian unjuk kerja yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Sri Wening 1996: 47 adalah sebagai berikut : a Persiapan kelengkapan alat dan bahan b Proses faham gambar, ketepatan waktu, ketepatan sistem pola, mengubah model c Hasil ketepatan ukuran, kelengkapan tanda pola, keruntutan proses pembuatan pola, kelengkapan pola, keluwesan bentuk pola, kerapihan dan kebersihan.

5. Efektivitas

Pada kamus besar bahasa I ndonesia efektivitas “secara etimologi bahasa berasal dari kata efektif yang berarti ada pengaruhnya, akibatnya.” Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju dan bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional. 57 Menurut Suharsimi Arikunto 2004: 4 efektivitas adalah taraf tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan, bahwa pengelolaan yang efektif ialah apabila pengelolaan itu dilakukan degnan kriteria sebagai berikut : 1 membuat pekerjaan yang benar, 2 mengkreasi alternatif-alternatif, 3 mengoptimalkan sumber-sumber pendidikan, 4 memperoleh hasil pendidikan, 5 menunjukkan keuntungan pendidikan. Efektif juga mengandung makna: 1 apabila hasil nyata dan pencapaian sekolah sesuai dengan tujuan sekolah dan kehebatannya telah dicapai, atau peringkat target yang ditetapkan, masalah yang dipilih dan ditentukan oleh sekolah untuk diatasi sudah dipecahkan, 3 menunjukkan kinerja sekolah sehubungan dengan kesuksesan sekolah dalam menghasilkan kondisi dan peringkat yang diharapkan. Depdiknas, 2002: 5. Menurut Arief Sadiman 2011: 181 media pembelajaran dikatakan efektif jika media yang dibuat dinilai terlebih dahulu sebelum dipakai secara luas. Penelilaian evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Ada dua macam evaluasi bentuk penguji cobaan media yang dikenal, yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Menurut Djemari Mardapi 2012: 34, efektivitas suatu progam dinilai dengan cara membandingkan kriteria yang telah ditentukan atau tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang dicapai. Menurut Muhadi 2011: 141, sebagai kriteria keberhasilan, peneliti dapat menetapkan nilai rata-rata minimal 55,0 atau 70,0, tergantung rasional yang dijadikan dasar atau Kriteria Kentuntasan Minimal KKM yang ditetapkan oleh guru. Disamping itu, kriteria ketuntasan 58 belajar juga dapat dijadikan kriteria keberhasilan. Misalnya, ketuntasan individual adalah nilai 75 dan ketuntasan klasikal 85 . Menurut Saur Tampubolon 2014: 35, I ndikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal minimal 75 dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditetapkan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan tercapainya suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Media pembelajaran yang efektif merupakan media yang dapat memberikan hasil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan semula. Kriteria keberhasilan tersebut dapat dinilai dari ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu minimal 75 dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditetapkan.

B. Penelitian yang Relevan