Pengertian Membaca Permulaan Tinjauan Tentang Kemampuan Membaca Permulaan

lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk memperoleh kemampuan membaca diperlukan tiga syarat yaitu, kemampuan membunyikan 1 lambang-lambang tulis, 2 penguasaan kosa kata untuk memberi arti, dan 3 memasukkan makna dalam kemahiran bahasa. Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang- lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang- lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami suatu kata atau kalimat. Membaca mempunyai beberapa tahap tidak hanya sekedar membaca teks tetap juga mengerti makna teks yang dibaca. Pada tahap membaca permulaan siswa awalnya belajar untuk mempunyai kemampuan membaca. Setelah itu kemampuannya meningkat untuk memahami kata maupun kalimat yang dibaca. Membaca permulaan dalam Depdikbud 19951996: 6 adalah pengajaran membaca awal yang diberikan kepada siswa kelas I dengan tujuan agar siswa trampil membaca serta mengembangkan pengetahuan bahasa dan ketrampilan berbahasa guna menghadapi kelas berikutnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca permulaan adalah kemampuan membaca dasar yang harus dikuasai oleh siswa sejak dini. Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Karena kemampuan membaca permulaan berkaitan langsung dengan seluruh proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.

e. Pembelajaran Membaca Permulaan

Menurut Mark. K. Smith, dkk 2009: 30 pembelajaran didefinisikan sebagai sebuah perubahan dalam perilaku. Dengan kata lain, pembelajaran didekati sebagai sebuah hasil yakni produk akhir dari beberapa proses. Menurut Maples dan Webster dalam Mark. K. Smith, dkk 2009: 33 pembelajaran bisa diajarkan sebagai sebuah proses yang dengannya perubahan perilaku terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Pembelajaran dalam http:wikipediabahasaindonesia.com diakses tanggal 25 Juni 2010 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Menurut Akhadiah dalam Zuchdi dan Budiasih 19961997: 49 dalam http:www.hudaita.blogspot.com diakses tanggal 18 Mei 2009 Pembelajaran membaca permulaan diberikan di kelas I dan II. Tujuannya adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut. Pembelajaran membaca permulaan merupakan tingkatan proses pembelajaran membaca untuk menguasai sistem tulisan sebagai representasi visual bahasa. Tingkatan ini sering disebut dengan tingkatan belajar membaca learning to read. Membaca lanjut merupakan tingkatan proses penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan yang terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini disebut sebagai membaca untuk belajar reading to learn. Kedua tingkatan dalam membaca permulaan tersebut bersifat saling berkesinambungan, pada tingkatan membaca permulaan yang fokus kegiatannya penguasaan sistem tulisan, telah dimulai pula pembelajaran membaca lanjut dengan pemahaman walaupun terbatas. Demikian juga pada membaca lanjut menekankan pada pemahaman isi bacaan, masih perlu perbaikan dan penyempurnaan penguasaan teknik membaca permulaan. Pembelajaran membaca permulaan di SD mempunyai nilai yang strategis bagi pengembangan kepribadian dan kemampuan siswa. Pengembangan kepribadian dapat ditanamkan melalui materi teks bacaan wacana, kalimat, kata, suku kata, hurufbunyi bahasa yang berisi pesan moral, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai emosional-spiritual, dan berbagai pesan lainnya sebagai dasar pembentuk kepribadian yang baik pada siswa. Demikian pula dengan pengembangan kemampuan juga dapat diajarkan secara terpadu melalui materi teks bacaan yang berisi berbagai pengetahuan dan pengalaman baru yang pada akhirnya dapat berimplikasi pada pengembangan kemampuan siswa. Akhadiah dalam Zuchdi dan Budiasih 19961997: 49 dalam http:www.hudaita.blogspot.com diakses tanggal 18

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25