Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

39 Selain memahami kompetensi guru di atas, Grasser Muhammad Fadlillah, 2012: 89 berpendapat bahwa guru harus menguasai empat hal, yaitu: a. Menguasai bahan dan materi yang digunakan untuk pelajaran. b. Kemampuan mendiagnosis dan memahami tingkah laku peserta didik. c. Kemampuan dalam melaksakan proses pengajaran. d. Kemampuan mengukur hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Berdasar pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar yang perlu dimiliki oleh seorang guru ada empat, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

D. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Supriono pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SD Se-Kecamatan Sewon Bantul Yogyakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan: a Pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang mencakup persiapan mengajar, penggunaan metode dan instrumen, dan penentuan prosedur evaluasi dan pemanfaat hasil evaluasi ting kat ketepatannya dalam kategori “baik”; b Kinerja guru yang mencakup penyusunan RPP, membuka pembelajaran, proses pembelajaran, penutupan pembelajaran, evaluasi hasil proses belajar, dan evaluasi pembelajaran tingkat ketepatannya dalam kategori “baik”; dan c pelaksanaan supervisi kepala sekolah memberikan sumbangan efektif sebesar 79 terhadap kinerja guru. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Laju Bawono pada tahun 2014 dengan judul “Persepsi Guru tentang Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SMP N 2 Sedayu, SMP N 4 Pandak, SMP N 1 Kretek, SMP N 1 Pundong, dan SMP N 2 Pundong.” 40 menunjukkan bahwa persepsi guru tentang supervisi akademik kepala sekolah di SMP N 2 Sedayu, SMP N 4 Pandak, SMP N 1 Kretek, SMP N 1 Pundong an SMP N 2 Pundong dalam kategori baik jumlah frekuensinya sebanyak 74 guru dengan presentase 57,36. Secara rinci supervisi persepsi guru tentang akademik kepala sekolah yaitu; a perencanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam kategori sangat baik, jumlah frekuensinya sebanyak 77 guru dengan presentase 59,69; b pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam kategori baik, jumlah frekuensinya sebanyak 77 guru dengan presentase 56,69; dan c tindak lanjut supervisi akademik kepala sekolah dalam kategori baik, jumlah frekuensinya sebanyak 76 guru dengan presentase 58,91.

E. Kerangka Pikir

Kinerja guru adalah hasil kerja atau prestasi yang telah dicapai oleh guru secara kuantitas dan kualitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam mencapai tujuan pendidikan. Menurut Jasmani Asf dan Syaiful Mustofa 2013: 160 ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu sikap mental motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja; pendidikan; keterampilan; manajemen kepemimpinan; tingkat penghasilan; kesehatan; jaminan sosial; iklim kerja; sarana dan prasarana; teknologi; dan kesempatan berprestasi. Persiapan mengajar yang dijelaskan oleh User Usman Jasmani Asf dan Syaiful Mustofa, 2013: 175 adalah membuat perencanaan pembelajaran yang di dalamnya harus: 1 merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, 2 menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, 3 menentukan metode yang tepat sesuai dengan materi yang hendak disampaikan, dan 4 menentukan alat evaluasi yang 41 dapat mengukur tercapai atau tidaknya materi yang telah disampaikan. Selanjutnya, setelah guru melakukan persiapan mengajar, guru harus memiliki keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar teaching skills yang harus dimiliki guru menurut Hamid Damadi 2009: 42 antara lain: 1 keterampilan bertanya, 2 keterampilan memberi penguatan, 3 keterampilan memberi varian, 4 keterampilan membuka dan menutup pelajaran, 5 keterampilan menjelaskan, 6 keterampilan memimpin kelompok kecil, 7 keterampilan mengelola kelas, dan 8 keterampilan mengajar perorangan. Setelah guru melaksanakan tugas guru, melakukan persiapan mengajar, dan memiliki keterampilan mengajar perlu diadakan penilaian kinerja guru. Penilaian kinerja guru memiliki manfaat sebagai alat pengambilan keputusan dalam mengembangkan pendidikan. Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan dengan melaksanakan UKG. UKG dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010: 5 adalah penilaian terhadap kompetensi guru sebagai bagian penilaian kinerja guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Pelaksanaan UKG perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu 1 objektif, 2 adil, 3 transparan, dan 4 akuntabel. UKG dilaksanakan untuk menilai kompetensi guru. Guru diharapkan memiliki empat kompetensi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Munif Chatib, 2011: 28, yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kinerja guru TK dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah manajemen kepemimpinan yang didalamnya terdapat supervisi kepala TK. Salah satu bentuk kepemimpinan kepala TK menurut E. Mulyasa 2006: 111 adalah kepala TK berperan sebagai supervisor. Supervisor adalah seseorang yang melakukan supervisi. 42 Supervisi dalam pendidikan dibagi menjadi dua yaitu supervisi pendidikan dan supervisi klinis. Supervisi pendidikan adalah upaya yang dilakukan oleh kepala lembaga pendidikan untuk membei bantuan secara profesional kepada guru yang bertujuan untuk perbaikan situasi belajar mengajar yang dilakukan melalui stimulasi, koordinasi, dan bimbingan secara kontinu sehingga meningkatkan kemampuan profesi guru dalam melaksanakan tugasnya. Supervisi pendidikan memiliki tujuan untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar menjadi lebih optimal. Beberapa prinsip perlu diperhatikan dalam melakukan supervisi pendidikan seperti yang dikemukakan oleh Pangaribuan, dkk Syaiful Sagala, 2009: 198 bahwa supervisi memiliki beberapa prinsip yaitu ilmiah, kooperatif, konstruktif, dan kreatif. Teknik supervisi pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu teknik supervisi yang bersifat kelompok dan teknik supervisi yang bersifat individual. Supervisi klinis adalah pembinaan bagi guru dalam memperbaiki performansi guru dalam mengelola pembelajaran melalui proses yang sistematis. Supervisi klinis memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan profesionalitas dan motivasi guru serta mengadakan perubahan terhadap perilaku, cara, dan mutu mengajar guru yang sistematik. Supervisi klinis memiliki beberapa ciri khas yaitu 1 bantuan yang diberikan bersifat instruksi atau memerintah; 2 harapan dan dorongan supervisi timbul karena guru itu sendiri; 3 guru memiliki satuan tingkah laku mengajar yang terintegrasi; 4 suasana dalam pemberian supervisi penuh kehangatan, kedekatan, dan keterbukaan; 5 supervisi yang diberikan bukan hanya pada keterampilan mengajar melainkan aspek-aspek kepribadian guru; 6 instrumen yang digunakan untuk observasi disusun berdasarkan kesepakatan guru dan supervisor, 7 balikan yang diberikan harus secepat mungkin dan bersifat objektif; dan 8 dalam percakapan 43 balikan seharusnya datang dari guru dahulu bukan dari supervisor. Supervisi klinis dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pertemuan awal, observasi, dan pertemuan akhir. Pelaksanaan supervisi klinis harus memperhatikan beberapa prinsip antara lain interaktif, demokratik, dan terpusat pada guru. Berdasarkan uraian di atas, kinerja guru merupakan hasil kerja atau prestasi yang telah dicapai oleh guru baik secara kuantitas dan kualitas. Pencapaian hasil kerja tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru TK adalah manajemen kepemimpinan kepala TK. Salah satu aspek di dalam manajemen kepemimpinan kepala TK adalah supervisi. Supervisi sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan penilaian dan bantuan pada guru agar dapat mencapai tujuan pendidikan dengan optimal. Berdasarkan tujuan supervisi baik supervisi pendidikan dan supervisi klinis yang telah diuraikan di atas, untuk mewujudkan tercapainya kinerja guru TK yang optimal maka perlu adanya supervisi atau pengawasan yang dilakukan oleh kepala TK terhadap kinerja guru sehingga guru dapat mengetahui dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam kinerja yang dilakukan oleh guru. 44

BAB III METODE PENELITIAN