Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan supervisi akademik kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo berada pada kategori sangat baik dengan persentase nilai keseluruhan sebesar 85. Pelaksanaan supervisi akademik kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo mencakup perencanaan supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik, dan tindak lanjut supervisi akademik. Namun, terdapat dua kepala TK yang belum melakukan supervisi akademik yaitu kepala TK PGRI Dlingseng dan kepala TK ABA Kempong. 2. Persepsi guru TK tentang supervisi akademik kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo berada pada kategori sangat baik dengan persentase nilai keseluruhan sebesar 84. Persepsi guru TK tentang supervisi akademik kepala TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo mencakup persepsi guru tentang perencanaan supervisi akademik kepala TK, persepsi guru TK tentang pelaksanaan supervisi akademik kepala TK, dan persepsi guru TK tentang tindak lanjut supervisi akademik. 3. Pelaksanaan kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang berada pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 86. Pelaksanaan kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 4. Persepsi kepala TK tentang pelaksanaan kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo berada pada kategori sangat baik dengan persentase 114 sebesar 87. Persepsi kepala TK tentang pelaksanaan kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo mencakup persepsi kepala TK tentang kompetensi pedagogik, persepsi kepala TK tentang kompetensi pribadi, persepsi kepala TK tentang kompetensi sosial, dan persepsi kepala TK tentang kompetensi profesional.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi lembaga, yayasan, maupun Dinas Pendidikan terkait, sebaiknya memberikan sosialisasi mengenai pentingnya supervisi oleh kepala TK terhadap kinerja guru TK agar kepala TK melakukan supervisi akademik secara periodik dan kontinyu terhadap kinerja guru TK sehingga guru TK dapat meningkatkan kinerja guru TK di Gugus I Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. 2. Bagi kepala TK PGRI Dlingseng dan kepala TK ABA Kempong harus tetap berkomitmen untuk membuat perencanaan dan melakukan supervisi secara periodik dan kontinyu terhadap kinerja guru meskipun belum memiliki SK sebagai kepala TK dari yayasan atau instansi terkait. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai pelaksanaan supervisi akademik kepala TK dan pelaksanaan kinerja guru TK dengan teknik penelitian yang lain, tidak hanya menggunakan kuesioner dan wawancara misalnya dengan menggunakan teknik studi dokumentasi supaya hasilnya lebih optimal. 115 DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Desliana Maulipaksi. 2016. “7 Provinsi Raih Nilai Terbaik Uji Kompetensi Guru 2015 .” Diakses dari www.kemendikbud.go.idmainblog201617-provinsi- raih-nilai-terbaik-uji-kompetensi-guru-201 pada tanggal 18 Agustus 2016. Dr. Maryono, M. M. 2011. Dasar-Dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Dwi Iriyani. 2008. “Pengembangan Supervisi Klinis untuk Meningkatkan Kemampuan Dasar Mengajar Guru.” Didaktika. Volume 2, Nomor 2, Maret 2008, Halaman 278-285. E. Mulyasa. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Edi Supriono. 2014. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SD Sekecamatan Sewon Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. H. E. Mulyasa. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hamid Darmadi. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta. Hartati Sukirman, dkk. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Jasmani Asf dan Syaiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono. 2011. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2010. Pedoman Uji Kompetensi Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2010. _________________________________. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan Profesi Pendidik 2012. 116 M. Ngalim Purwanto. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhammad Fadlillah. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta : Ar Ruzz Media. Munif Chatib. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa. Mulyana A. Z. 2010. Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta: Grasindo. Nana Syaodich Sukmadinata. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ondi Saondi dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. S. Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Soebagyo Brotosedjati. 2012. “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Sukoharjo.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Volume 18, Nomor 3, September 2012, Halaman 232-235. Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2011. Profesi Keguruan. Jakarta: Rinneka Cipta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinneka Cipta. ________________. 2006. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rinneka Cipta ________________. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rinneka Cipta. Syaiful Bachri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rinneka Cipta. Syaiful Sagala. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Tim Dosen AP. 2010. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. 117 Tri Martiningsih. 2009. Pengaruh Supervisi Akademik dan Partisipasi Guru dalam KKG Kelompok Kerja Guru Terhadap Kompetensi Guru di SD di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 118 LAMPIRAN 119 Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 120 Lampiran 1 Lampiran 1 121 122 Lampiran 2. Surat Bukti Validasi Instrumen 123 Lampiran 2 124 Lampiran 3. Surat Bukti Penelitian 125 Lampiran 3 126 127 128 129 130 131 Lampiran 4. Kuisioner Supervisi Kepala TK dan Kinerja Guru TK 132 Lampiran 4 ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA TK TERHADAP KINERJA GURU TK DI GUGUS I KECAMATAN KALIBAWANG KULON PROGO Petunjuk : 1. Angket ini dibuat untuk Kepala TK dan guru TK. 2. Angket ini bertujuan untuk keperluan ilmiah semata. Jadi tidak akan mempengaruhi reputasi Bapak Ibu sebagai guru dalam bekerja di sekolah ini. 3. Bapak Ibu dimohon untuk mengisi identitas dengan lengkap, kami menjamin rahasia identitas Bapak Ibu. 4. Bapak Ibu dimohon untuk memilih salah satu jawaban dengan memberi tanda centang √ pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan atau fakta yang terjadi pada Bapak ibu. Adapun pilihannya sebagai berikut: SR : Sering KD : Kadang-kadang TP : Tidak Pernah - Selamat Mengerjakan – 133 Identitas Responden : Nama Responden : ……………………………………………. Jenis Kelamin : ……………………………………………. Lama Masa Jabatan : ……………………………………………. Nama Sekolah : ……………………………………………. Pendidikan Terakhir : …………………………………………… 134 Angket Supervisi Kepala TK No. Pernyataan SR KD TP 1. Saya menentukan fokus observasi yang akan dilakukan dalam kegiatan supervisi terhadap guru. 2. Saya membuat jadwal periodik supervisi yang akan dilakukan. 3. Supervisi dilakukan secara sistematis, obyektif, dan menggunakan instrumen supervisi. 4. Saya melakukan supervisi yang tidak bertahap dan terus menerus dalam waktu yang konsisten. 5. Saya tidak melakukan kunjungan kelas dalam kegiatan supervisi. 6. Saya meminta guru untuk melakukan studi banding dengan mengunjungi lembaga pendidikan yang mungkin lebih baik. 7. Saya mempertimbangkan hasil evaluasi supervisi guru dalam memberikan pembinaan kepada guru. 8. Saya melakukan supervisi yang dapat membina dan mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 9. Saya melaksanakan supervisi dengan memperhatikan permasalahan guru dalam kegiatan pembelajaran. 10. Saya melakukan supervisi administrasi dan nonadministrasi. 11. Saya melakukan supervisi yang tidak demokratis. 12. Saya tidak menyiapkan buku catatan supervisi untuk mencatat hasil supervisi. 13. Saya tidak membuat program perencanaan supervisi tahunan. 14. Saya melaksanakan supervisi tanpa memperhatikan perkembangan pembelajaran. 15. Saya melakukan kunjungan kelas dalam kegiatan supervisi. 16. Saya melaksanakan supervisi terhadap guru saat proses pembelajaran dengan memperhatikan ketepatan media pembelajaran dengan tema pembelajaran. 17. Saya menyiapkan instrumen alat bantu supervisi berupa angket, check list, pedoman observasi, dan pedoman wawancaa sebelum melaksanakan supervisi. 18. Saya tidak melaksanakan diskusi kelompok dengan guru guna meningkatkan perkembangan pembelajaran oleh guru. 135 19. Saya tidak meminta guru untuk melakukan studi banding dengan mengunjungi lembaga pendidikan yang mungkin lebih baik. 20. Saya melaksanakan diskusi kelompok dalam supervisi guna meningkatkan perkembangan pembelajaran guru. 21. Saya melaksanakan supervisi tanpa memperhatikan permasalahan guru dalam kegiatan pembelajaran. 22. Saya melaksanakan supervisi secara bertahap dan terus menerus dalam jangka waktu yang konsisten. 23. Saya melaksanakan supervisi pada guru saat proses pembelajaran tanpa memperhatikan peningkatan hasil belajar peserta didik. 24. Saya menciptakan suasana yang nyaman dan interaktif saat supervisi berlangsung. 25. Saya melaksanakan supervisi yang tidak dapat membina dan mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 26. Saya melakukan supervisi tanpa memperhatikan kemampuan komunikasi sosial guru. 27. Saya tidak meminta guru untuk melakukan penilaian teman sejawat melalui diskusi atau musyawarah terkait permasalahan yang dialami dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. 28. Saya tidak pernah melakukan supervisi. 29. Saya membuat program perencanaan supervisi tahunan. 30. Saya meminta guru untuk melakukan penilaian pada diri sendiri sesuai dengan instrumen yang telah disiapkan. 31. Saya melaksanakan supervisi terhadap guru saat proses pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik. 32. Saya tidak melakukan supervisi secara sistematis, objektif, dan tidak menggunakan instrumen supervisi. 33. Saya tidak melakukan observasi kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam supervisi. 34. Saya tidak membuat saran-saran yang membangun sesuai dengan hasil evaluasi berdasarkan data-data supervisi. 35. Saya melakukan supervisi percakapan pribadi dengan guru yang disupervisi. 136 36. Saya melaksanakan supervisi berorientasi kepada peningkatan kualitas pembelajaran. 37. Saya tidak menyiapkan instrumen alat bantu supervisi dalam melakukan supervisi terhadap guru. 38. Saya membuat pemberitahuan sebelum supervisi dilaksanakan. 39. Saya meminta guru untuk melakukan penilaian teman sejawat melalui diskusi atau musyawarah terkait permasalahan yang dialami dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. 40. Saya melakukan supervisi pada guru saat proses pembelajaran tanpa memperhatikan ketepatan media pembelajaran dengan tema pembelajaran. 41. Saya melakukan supervisi yang bersifat demokratis. 42. Saya menyampaikan sasaran-sasaran supervisi yang jelas sebelum melaksanakan supervisi kepada guru. 43. Saya selaku supervisor melakukan kerjasama yang baik dengan guru selaku pihak yang disupervisi. 44. Saya melaksanakan supervisi dengan memperhatikan perkembangan kegiatan pembelajaran. 45. Saya tidak meminta guru untuk melakukan penilaian pada diri sendiri sesuai dengan instrumen yang telah disiapkan. 46. Saya tidak melakukan supervisi percakapan pribadi dengan guru yang disupervisi. 47. Saya menyampaikan sasaran-sasaran supervisi yang jelas sebelum melaksanakan supervisi kepada guru. 48. Saya melaksanakan supervisi pada guru dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan peningkatan hasil belajar peserta didik. 49. Saya melaksanakan supervisi terhadap guru saat proses pembelajaran tanpa memperhatikan karakteristik peserta didik. 50. Saya melaksanakan supervisi tidak berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran. 51. Saya melaksanakan supervisi dengan memperhatikan kaakteristik guru. 52. Saya melakukan supervisi kepada guru tidak hanya pada kegiatan pembelajaran namun juga pada kegiatan di luar pembelajaran. 53. Saya tidak melaksanakan supervisi melalui rapat. 54. Saya selaku supervisor tidak membentuk kerjasama yang baik dengan guru selaku orang yang disupervisi. 55. Saya melaksanakan supervisi melalui rapat. 137 56. Saya tidak melakukan supervisi administrasi dan nonadministrasi. 57. Saya mendiskusikan hasil supervisi dengan guru yang disupervisi. 58. Saya memberikan kesempatan guru untuk mengikuti seminar, pelatihan, workshop, kuliah, maupun penataran sesuai dengan kebutuhan guru setelah mengetahui hasil evaluasi supervisi. 59. Saya memberikan penguatan pada guru agar melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi. 60. Saya tidak menciptakan suasana nyaman dan interaktif dan membuat guru tertekan saat supervisi berlangsung. 61. Saya menyiapkan buku catatan tersendiri untuk hasil supervisi masing-masing guru. 62. Saya tidak memberikan penguatan pada guru agar melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi. 63. Saya menjelaskan dan menunjukkan hasil supervisi kepada guru dan memberikan kesempatan bagi guru untuk mempelajari hasil observasi tersebut. 64. Saya melakukan supervisi tanpa memperhatikan karakteristik guru. 65. Saya melakukan supervisi hanya pada kegiatan pembelajaran saja tanpa memperhatikan kegiatan guru di luar proses pembelajaran. 66. Saya tidak melakuakn pemberitahuan sebelum melakukan supervisi. 67. Saya melakukan supervisi secara mendadak. 68. Saya melakukan kegiatan pengembanganperbaikan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesepakatan antara saya dan guru. 69. Saya tidak memberikan kesempatan guru untuk mengikuti seminar, pelatihan, workshop, kuliah, maupun penataran sesuai dengan kebutuhan guru setelah mengetahui hasil evaluasi supervisi. 70. Saya tidak mendiskusikan hasil supervisi dengan guru yang disupervisi. 71. Saya melakukan observasi kegiatan pembelajaran untuk mendapat data-data yang diperlukan dalam supervisi. 72. Saya melakukan supervisi dengan memperhatikan kemampuan komunikasi sosial guru. 73. Saya melakukan supervisi dengan mempehatikan aspek kepribadian guru. 74. Saya tidak menjelaskan dan menunjukkan hasil supervisi kepada guru dan memberikan kesempatan 138 bagi guru untuk mempelajari hasil observasi tersebut. 75. Saya melakukan supervisi tanpa memperhatikan aspek kepribadian guru. 76. Saya tidak mempertimbangkan hasil evaluasi supervisi guru dalam memberikan pembinaan kepada guru. 77. Saya tidak membuat jadwal pasti dalam melakukan supervisi. 78. Saya membuat saran-saran yang membangun sesuai dengan hasil evaluasi berdasarkan data-data supervisi. 79. Saya melakukan kegiatan pengembanganperbaikan secara tiak bertahap dan tidak sesuai dengan kesepakatan antara saya dan guru. 80. Saya membuat kesimpulan mengenai hasil supervisi bersama guru. 81. Saya tidak membuat kesimpulan mengenai hasil supervisi bersama guru. 139 Angket Kinerja Guru No. Pernyataan SR KD TP 1. Saya dapat mengidentifikasi karakteristik peserta didik. 2. Saya berlaku adil kepada seluruh peserta didik dan tidak memberikan perhatian lebih kepada kelompok atau individu tertentu. 3. Saya tidak mendorong peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat peserta didik. 4. Saya tidak dapat mengidentifikasi karakteristik peserta didik. 5. Saya mengatur kelas sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat memiliki kesempatan belajar yang sama. 6. Saya menjawab pertanyaan peserta didik dengan tepat dan jelas tanpa mempermalukan peserta didik yang bertanya. 7. Saya dapat bekerja sama dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lain tanpa memandang perbedaan yang ada. 8. Saya datang ke TK sesuai dengan waktu yang ditunjukkan dalam tata tertib sekolah. 9. Saya tidak menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan, dan potensi yang dimiliki peserta didik kepada orang tua peserta didik. 10. Saya tidak berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat di sekitar lingkungan TK. 11. Saya melakukan pembelajaran yang bersifat student centered berpusat pada siswa. 12. Saya tidak memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif sesuai dengan tugasnya. 13. Saya tidak memberikan keterangan jika berhalangan hadir ke TK. 14. Saya tidak menjaga hubungan yang baik dengan teman sejawat, peserta didik, orang tua, dan masyarakat. 15. Saya ikut berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang dilakukan di TK. 140 16. Saya melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah dibuat dalam Rencana Kegiatan Harian RKH. 17. Saya menggunakan sumber belajar dari lingkungan sekitar. 18. Saya menggunakan waktu pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian. 19. Saya menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan, dan potensi yang dimiliki peserta didik kepada orang tua peserta didik. 20. Saya mengembangkan instrument evaluasi sesuai indikator pencapaian perkembangan peserta didik. 21. Saya memberi teladan kepada peserta didik untuk mematuhi tata tertib yang berlaku di TK. 22. Saya tidak memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum PAUD 23. Saya memperlakukan peserta didik sesuai kebutuhan dan karakteristik masing-masing peserta didik. 24. Saya tidak memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memilih sendiri kegiatan yang akan dilakukan . 25. Saya menggunakan media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. 26. Saya memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif sesuai dengan tugasnya. 27. Saya tidak dapat bekerja sama dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lain tanpa memandang perbedaan yang ada. 28. Saya menggunakan waktu pembelajaran tidak sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian. 29. Saya tidak menggunakan sumber belajar dari lingkungan sekitar. 30. Saya membuat program semester setiap awal semester. 31. Saya tidak memotivasi peserta didik saat membuka pembelajaran. 32. Saya memberikan kesempatan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. 141 33. Saya tidak membeda-bedakan agama, suku, ras terhadap peserta didik, sesame Saya, karyawan, dan orang tua murid. 34. Saya menyiapkan sendiri Rencana Kegiatan Harian RKH sebelum melakukan pembelajaran. 35. Saya menggunakan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. 36. Saya mengadministrasikan setiap evaluasi hasil belajar peserta didik. 37. Saya tidak memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran. 38. Saya melakukan pembelajaran yang bersifat teacher centered berpusat pada Saya 39. Saya memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memilih sendiri kegiatan yang akan dilakukan 40. Saya menentukan kegiatan bermain sambil belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. 41. Saya tidak datang ke TK sesuai dengan waktu yang ditunjukkan dalam tata tertib sekolah. 42. Saya mengembangkan instrument evaluasi tidak sesuai indikator pencapaian perkembangan peserta didik. 43. Saya menggunakan sumber pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 44. Saya menjaga hubungan yang baik dengan teman sejawat, peserta didik, orang tua, dan masyarakat. 45. Saya tidak menjawab pertanyaan peserta didik dengan tepat dan jelas serta mempermalukan peserta didik yang bertanya. 46. Saya memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum PAUD 47. Saya mendorong peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat peserta didik. 48. Saya tidak menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. 49. Saya tidak berlaku adil kepada seluruh peserta didik dan memberikan perhatian lebih kepada kelompok atau individu tertentu. 50. Saya tidak memberi teladan kepada peserta didik untuk mematuhi tata tertib yang berlaku di TK. 142 51. Saya menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 52. Saya memperhatikan respon peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. 53. Saya dapat menyelesaikan semua tugas tepat waktu. 54. Saya memberikan keterangan jika berhalangan hadir ke TK. 55. Saya tidak menentukan kegiatan bermain sambil belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. 56. Saya tidak melakukan evaluasi diri bersama sesame Saya. 57. Saya tidak berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang dilakukan di TK. 58. Saya melakukan evaluasi diri bersama sesame Saya. 59. Saya melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi denga waktu yang cukup untuk kegiatan yang sesuai dengan usia dan tingkat pencapaian perkembangan peserta didik. 60. Saya tidak menyiapkan sendiri Rencana Kegiatan Harian RKH sebelum melakukan pembelajaran. 61. Saya ikut berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat di sekitar lingkungan TK. 62. Saya tidak melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi denga waktu yang cukup untuk kegiatan yang sesuai dengan usia dan tingkat pencapaian perkembangan peserta didik. 63. Saya menggunakan media pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. 64. Saya tidak menggunakan sumber belajar dari lingkungan sekitar. 65. Saya mengadakan sesi tanya jawab pada akhir pembelajaran untuk memancing pemahaman peserta didik. 66. Saya memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran. 67. Saya melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan langkah-langkah yang telah dibuat dalam Rencana Kegiatan Harian RKH. 68. Saya menggunakan sumber belajar dari lingkungan sekitar. 143 69. Saya tidak membuat program semester setiap awal semester. 70. Saya membeda-bedakan agama, suku, ras terhadap peserta didik, sesame Saya, karyawan, dan orang tua murid. 71. Saya tidak meninggalkan proses kegiatan belajar mengajar tanpa alasan yang jelas. 72. Saya memperlakukan peserta didik sesuai kebutuhan dan karakteristik masing-masing peserta didik. 73. Saya memotivasi peserta didik saat membuka pembelajaran. 74. Saya tidak mengadministrasikan setiap evaluasi hasil belajar peserta didik. 75. Saya tidak mengatur kelas sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat memiliki kesempatan belajar yang sama. 76. Saya tidak mengadakan sesi tanya jawab pada akhir pembelajaran untuk memancing pemahaman peserta didik. 77. Saya meninggalkan proses kegiatan belajar mengajar tanpa alasan yang jelas. 78. Saya melakukan analisis evaluasi hasil belajar peserta didik. 79. Saya menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 80. Saya tidak dapat menyelesaikan semua tugas tepat waktu. 81. Saya tidak melakukan analisis evaluasi hasil belajar peserta didik. 144 Lampiran 5. Pedoman Wawancara Supervisi Kepala TK dan Kinerja Guru TK 145 Lampiran 5 PEDOMAN WAWANCARA HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA TK DENGAN KINERJA GURU DI GUGUS I KECAMATAN KALIBAWANG KULON PROGO

A. Identitas Responden