Bahan yang Digunakan 1.Bahan Baku Uraian Proses

Pada PT. Saraswanti Anugerah Makmur, jenis proses produksinya adalah proses produksi yang terus menerus continuous process. Hal ini dapat dilihat dari variasi produk yang sangat sedikit, mesin yang dipakai adalah mesin khusus untuk mengolah pupuk. 2.8.1. Standar Mutu Bahan dan Produk Mutu merupakan faktor penting yang diterapkan di perusahaan ini karena banyak perusahaan pesaing yang bergerak dalam bidang yang sama. Pada PT. Saraswanti Anugerah Makmur, terdapat penetapan standar mutu pada bahan- bahannya yaitu pada Urea, TSP, KCl, Kieserite, Slow Release Agent SRA, dan bahan pendukung lainnya. Untuk penyimpanan yang dikemas dalam karung berlapis inner bag. Semua bahan pada umumnya berbentuk tepung sampai butiran. 2.8.2. Bahan yang Digunakan 2.8.2.1.Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk. Bahan baku yang digunakan PT. Saraswanti Anugerah Makmur dalam memproduksi pupuk adalah: 1. Urea 2. TSP 3. KCl 4. Kieserite Universitas Sumatera Utara 2.8.2.2.Bahan Penolong Defenisi bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, berupa tepung yang sangat halus sebagai pengikat bahan-bahan lainnya, di dalam tanah sangat berfungsi untuk mengendalikan pelepasan hara N, P, K, dan lain-lain secara bertahap dan berkesinambungan. Bahan penolong yang digunakan PT. Saraswanti Anugerah Makmur adalah Slow Release Agent SRA. 2.8.2.3.Bahan Tambahan Defenisi bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah: 1. Karung berlapis double inner, merupakan kemasan yang dipakai untuk packing produk pupuk ini. 2. Benang, merupakan bahan untuk mengikat dan menutup karung yang telah diisi dengan pupuk dengan menggunakan alat penjahit karung.

2.8.3. Uraian Proses

Proses produksi pupuk pada PT. Saraswanti Anugerah Makmur dibagi menjadi lima tahap produksi, yaitu: 1. Proses Pemilihan Bahan Baku 2. Proses Pencampuran mixing process 3. Proses Pencetakan 4. Proses Pengayakan Screen Process 5. Proses Penjahitan Karung Packing Universitas Sumatera Utara 2.8.3.1.Proses Pemilihan Bahan Baku Proses pemilihan bahan baku merupakan tahap awal yang dilakukan dalam produksi pupuk. Pada proses ini, bahan baku dipilih dengan sangat cermat dan tepat dengan takaran yang sesuai dengan spesifikasi teknis. 2.8.3.2.Proses Pencampuran Mixing Process Proses pencampuran Mixing Process merupakan tahap kedua yang dilakukan dalam proses produksi pupuk. Pada proses ini, selain homogenitas yang menjadi tujuan, urutan input bahan baku dalam proses juga menjadi kunci kemudian proses penyelimutan coating oleh bahan penolong diharapkan menjadikan bahan baku setengah jadi akan memperlihatkan performa yang sempurna. Selain tahap-tahap yang sudah dijelaskan di atas, waktu proses juga sangat menentukan dengan kata lain proses pencampuran Mixing Process tersebut pada umumnya mengikuti sifat atau karakteristik bahan baku tersebut. Misalnya, urea yang memiliki sifat higruskopik mudah mencair bila bereaksi dengan udara luar. 2.8.3.3.Proses Pencetakan Proses ini dimulai dengan memilah mesin-mesin pencetak moulding machine yang masing-masing juga memiliki spesifikasi yang berbeda dengan tingkat kemampuan produksi yang juga berbeda. Biasanya pada proses ini dibutuhkan 2-3 operator untuk setiap unit. Proses pencetakan dimulai setelah bahan setengah jadi yang dihasilkan dari mixing process masuk ke dalam cyclone dengan satu atau dua pintu pembuka hoper ditampung ke dalam karung dengan volume kurang lebih 13 karung Universitas Sumatera Utara tersebut agar proses pemindahan secara manual yang dilakukan oleh operator dapat dikendalikan. 2.8.3.4.Proses Pengayakan Screen Process Pada proses pengayakan ini merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda. Pengayakan juga memudahkan untuk mendapatkan pupuk dengan ukuran yang seragam. Sehingga produk yang cacat akan didaur ulang menggunakan mesin pencetak mixer. 2.8.3.5.Proses Penjahitan Karung Proses ini merupakan proses akhir kegiatan rangkaian proses produksi. Pada bagian ini seorang operator dengan menggunakan mesin jahit karung, menutup dengan menjahit karung-karung yang telah diisi dengan pupuk yang siap untuk dipasarkan. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Kualitas

Mutu Quality 1 ialah keistimewaan produk yang menjawab kebutuhan konsumen. Kualitas yang tinggi adalah kunci untuk kebanggaan, produktivitas dan kemampuan. Tujuan kualitas harus merupakan produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pelanggan. Agar dapat berhasil, aktivitas mutu harus didukung oleh manajemen dan berorientasi kepada konsumen. Kualitas suatu barangjasa berorientasi dapat dilihat dari kepuasan pelanggan customer satisfaction. Menurut Vincent Gaspersz, kualitas merupakan aktivitis teknik dan manajemen, melalui mana kita mengukur karakteristik kualitas dari produk barang danatau jasa, kemudian membandingkan hasil tersebut dengan spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan, serta mengambil tindakan yang tepat apabila ditemukan perbedaan di antara kinerja aktual dan standar. Peningkatan kualitas sebagai suatu metodologi pengumpulan dan analisis data kualitas, serta menentukan dan mengintepretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu system industri, untuk meningkatkan kualitas produk, guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. 1 Haming, Murdifin dan Mahmud Nurnajamuddin. 2012. Manajemen Produksi Modern. Bumi Aksara. Jakarta. Universitas Sumatera Utara