11 menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam
proses pembelajaran. Menurut Sugihartono 2007 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam belajar antara lain sebagai berikut:
1 Faktor Internal yang berasal dari dalam diri yaitu kesehatan, intelegensi, minat, motivasi, dan cara belajar.
2 Faktor Eksternal yang berasal dari luar diri yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan.
Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru suatu pencapaian tujuan pembelajaran sedangkan pada sisi lain merupakan peningkatan mental
siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring, kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga peserta didik.
Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam angka rapot, sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan
dibidang lain suatu transfer belajar.
c. Pengukuran Hasil Belajar
Menurut Djemari Mardapi 2012 Pengukuran merupakan kuantifikasi suatu objek atau gejala yang dinyatakan dalam bentuk angka atau skor dan objek yang
diukur bisa berupa fisik dan non fisik. Sedangkan menurut Remmers dkk 1960 pengukuran adalah suatu kegiatan atau proses untuk menetapkan dengan pasti
luas, dimensi, dan kualitas dari suatu cara membandingkan terhadap suatu ukuran tertentu. Hasil pengukuran dapat berupa angka atau uraian tentang kenyataan yang
12 menggambarkan derajat kualitas, kuantitas, dan eksistensi keadaan yang diukur
Sugihartono dkk, 2007:129. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran
hasil belajar berarti suatu kegiatan atau proses pengumpulan data untuk mengetahui keadaan sesuatu sebagaimana adanya. Untuk mengukur keberhasilan proses
pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf sebagai berikut Djamarah, 1997:121.
1 Istimewamaksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh peserta didik.
2 Baik sekalioptimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai 76-99.
3 Baikminimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60-75. 4 Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60.
Sehubungan dengan hal di atas, adapun hasil pengajaran dikatakan betul-betul baik apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1 Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh peserta didik. 2 Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik.
Pengetahuan hasil proses belajar mengajar itu bagi peserta didik seolah-olah merupakan bagian kepribadian bagi diri setiap peserta didik, sehingga akan dapat
mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan, sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya.
d. Penilaian Hasil Belajar
Menurut Sugihartono dkk 2007 Penilaian adalah suatu tindakan untuk memberikan interpretasi terhadap hasil pengukuran, dengan menggunakan norma
tertentu, untuk mengetahui tinggirendahnya atau baik buruknya aspek tertentu. Menurut DEPDIKNAS 2008 penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan
13 pengolahan menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam menentukan tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak Nana Sudjana, 2011:22.
Berdasarkan pendapat di atas maka penilaian hasil belajar adalah suatu upaya pengelolaan data untuk mengetahui pencapaian kompetensi hasil belajar peserta
didik. Menurut Nana Sudjana 2011 tujuan penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut:
1 Mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam bidang studi atau mata pelajaran.
2 Mengetahui proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. 3 Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yaitu melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan. 4 Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Menurut Nana Sudjana 2011 alat-alat penilaian hasil belajar berupa tes, baik
tes uraian esai maupun tes objektif. “Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian
terbatas dan uraian terstruktur. Sedangkan tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, yaitu bentuk pilihan benar salah, pilihan berganda dengan berbagai variasinya,
menjodohkan dan isian pendek atau melengkapi”… Nana Sudjana, 2011: 35. Menurut DEPDIKNAS 2008 penilaian hasil belajar peserta didik menggunakan
berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau
14 kelompok dan bentuk lain sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik seperti: 1 Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktek atau tes kinerja.
2 Teknik observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung danatau diluar kegiatan pembelajaran.
3 Teknik penugasan baik perorangan atau kelompok dapat berbentuk tugas rumah danatau proyek.
Menurut Ngalim Purwanto 1992 tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan guru kepada peserta didiknya
dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang teknik penilaian hasil belajar
penulis menggunakan alat penilaian hasil belajar berupa tes unjuk kerja untuk mengukur kognitif, afektif, dan psikomotor hasil belajar peserta didik. Hasil belajar
dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Hasil belajar sering
dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh peserta didik, misalnya ulangan harian, tugas-
tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir catur wulan dan sebagainya.
e. KKM Kriteria Ketuntasan Minimal