Berdasarkan gambar 3 Pie Chart variabel Prestasi Belajar Akuntansi, menunjukkan bahwa kecenderungan variabel Prestasi Belajar
Akuntansi berpusat pada kategori belum tuntas.
b. Pergaulan Kelompok Teman Sebaya
Data variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya diperoleh melalui angkat atau kuesioner yang terdiri dari 19 butir pernyataan
dengan jumlah responden 100 siswa. Tersedia 4 alternatif jawaban dimana skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, diharapkan diperoleh skor
tertinggi sebesar 76 dan skor terendah sebesar 19. Selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistics 20.0 for
Windows diperoleh nilai Mean M sebesar 56,27; Median Me sebesar 57,5; Modus Mo sebesar 60 dan Standar Deviasi SD sebesar 8,378.
Selanjutnya adalah menyusun distribusi frekuensi variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya dengan langkah-langkah berikut :
1 Menentukan jumlah kelas interval k = 1 + 3,3 log 100
k = 1 + 3,3 log 2 k = 7,60 dibulatkan menjadi 8
2 Menghitung rentang data Rentang data
= 73 – 37
= 36 3 Menghitung panjang kelas
Panjang kelas interval = 36 : 8
= 4,5 dibulatkan menjadi 5. Adapun distribusi frekuensi variabel Pergaulan Kelompok Teman
Sebaya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 12. Distribusi Frekuensi Variabel Pergaulan Kelompok Teman
Sebaya No.
Kelas Interval Frekuensi F
Persen 1.
37 −41
7 7
2. 42
−46 7
7 3.
47 −51
13 13
4. 52
−56 18
18 5.
57 −61
30 30
6. 62
−66 15
15 7.
67 −71
7 7
8. 72
−76 3
3 Jumlah
100 100
Sumber : Data Primer diolah Berdasarkan tabel 12 distribusi frekuensi variabel Pergaulan
Kelompok Teman Sebaya dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
7 7
13 18
30
15 7
3 5
10 15
20 25
30 35
36,5 41,5
46,5 51,5
56,5 61,5
66,5 71,5
Fr ek
uens i
Interval
Pergaulan Kelompok Teman Sebaya
Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya
Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya untuk
mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari subjek penelitian sebagai kriteria perbandingan. Data variabel
penelitian dikategorikan dengan aturan sebagai berikut: 1 Kelompok tinggi
Semua siswa yang mempunyai skor X ≥ Mi + 1SDi.
2 Kelompok sedang Semua siswa yang mempunyai skor Mi
– 1.SDi ≤ X Mi + 1SDi. 3 Kelompok kurang
Semua siswa yang mempunyai skor X Mi – 1.SDi
Suharsimi, 2006: 264 Sedangkan harga Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi ideal
SDi diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut: Jumlah butir = 19
Penskoran = 1 − 4
Xmin i = 19 × 1 = 19
Xmax i = 19 × 4 = 76
Mi = ½ Xmax I + Xmin i
= ½76 + 19 = 47,5 dibulatkan menjadi 48
SDi = 16 Xmax I
− Xmin i = 16 76
− 19 = 9,5 dibulatkan menjadi 10
Dari perhitungan di atas variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut:
Kelompok tinggi = X
≥ Mi + 1SDi = X
≥ 48 + 10 = X
≥ 58 Kelompok sedang
= Mi – 1.SDi ≤ X Mi + 1SDi
= 48 − 10 ≤ X 48 + 10
= 38 ≤ X 58
Kelompok rendah = X Mi – 1.SDi
= X 48 − 10
= X 38 Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat dibuat katergori
kecenderungan variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya sebagai berikut:
Tabel 13. Katergori Kecenderungan Pergaulan Kelompok Teman Sebaya No.
Interval Frekuensi
Kecenderungan Absolut
Relatif 1.
X ≥ 58
50 50
Baik 2.
38 ≤ X 58
46 46
Sedang 3.
X 38 4
4 Buruk
Total 100
100
Sumber : Data Primer diolah Berdasarkan tabel 13 katergori kecenderungan variabel Pergaulan
Kelompok Teman Sebaya dapat diketahui pada kategori baik sebanyak 50 siswa 50, kategori sedang sebanyak 46 siswa 46, dan kategori
buruk sebanyak 4 siswa 4.
Kecenderungan variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya dapat digambarkan dalam Pie Chart sebagai berikut:
Gambar 5. Pie Chart Kecenderungan Variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya
Berdasarkan gambar 5 Pie Chart variabel Pergaulan Kelompok Teman Sebaya di atas, menunjukkan bahwa kecenderungan variabel
Pergaulan Kelompok Teman Sebaya berada pada kategori baik.
c. Motivasi Belajar