Gambaran Umum Daerah Penelitian

36 yang tinggi pro growth, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja pro job, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakatmenurunkan tingkat kemiskinan pro poor dengan tetap menjaga kualitas lingkungan pro environment sehingga dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan sustainable development. Untuk itu arah kebijakan pembangunan daerah Bali dijabarkan dalam 8 delapan Prioritas pembangunan diantara 8 prioritas pembangunan tersebut antara lain adalah: Penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran, dengan langkah nyata yang telah diambil antara lain program beasiswa masyarakat miskin, Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM, Bedah rumah, dan bursa kerja job fair. Sedangkan di bidang pendidikan dan kesehatan telah dilakukan peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Peningkatan mutu layanan pendidikan diwujudkan melalui peningkatan kualitas pendidik, mengembangkan sekolah berbasis teknologi informasi dan komunikasi ITC dan pembangunan SMA Bali Mandara yang merupakan sekolah unggulan dengan menampung siswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu Bali Membangun, 2013. Lebih lanjut dijelaskan jumlahpenduduk Bali tahun 2010 hasil Sensus Penduduk SP2010 mencapai 3.890.757 orang atau meningkat rata-rata sebesar 2,14 persen per tahun jika dibandingkan hasil Sensus Penduduk tahun 2000 yang mencapai 3.146.999 orang. Bila dirinci menurut jenis kelamin maka jumlah penduduk laki –laki tahun 2010 sebanyak 1.961.348 orang dan penduduk perempuan sebanyak 1.929.409 orang. Untuk tingkat kabupatenkota, maka Kota Denpasar merupakan kota dengan total penduduk terbanyak yaitu 37 788.589 orang atau 20,27 persen dari total penduduk Bali diikuti Kabupaten Buleleng dengan total penduduk mencapai 624.125 orang atau 16,04 dari total penduduk Bali. Jumlah penduduk berdasarkan atas umur sebagian besar berada pada distribusi umur 20-59 tahun 58,12, kemudian diikuti oleh rentang umur 0-19 tahun 33,36 dan yang paling kecil adalah yang tergolong umur lanjut usia lansia, yaitu penduduk yang berumur 60 tahun keatas 8,52 Tabel 6.7.5, Bali Membangun 2013. Walaupun jumlah penduduk lansia Bali paling sedikit diantara kelompok umur lainnya, namun perhatian terhadap lansia terutama terkait dengan kesejahteraan yang meliputi pemenuhan sandang dan pangan, dan kesehatan serta perhatian keluarga sangat mendukung keberadaaan dari lansia tersebut. Lansia merasa berada dalam kondisi nyaman sangat ditentukan oleh dukungan dari keluarga dan lingkungan serta keiklasan keluarga yang merawat lansia tersebut, terutama bagi lansia yang tidak produktif lagi. Pada lansia yang tergolong masih produktif, untuk memenuhi kebutuhan hidup masih dapat berusaha sendiri dari pekerjaan yang ditekuni selama ini. Berdasarkan Data Bali Membangun 2013, dari laju pertumbuhan penduduk, ternyata laju pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi di Kabupaten Badung, yaitu 4,62 persen diikuti Kota Denpasar 4,01persen, Jembrana 1,22 persen dan Kabupaten Gianyar sebesar 1,80 persen. Kepadatan penduduk Bali tahun 2010 mencapai 690,26 jiwakm 2 , dimana kepadatan tertinggi terdapat pada Kota Denpasar yang mencapai 6.171,46 jiwakm 2 dan terendah di Kabupaten Jembrana yang mencapai 310,81 jiwakm 2. . Tingkat kepadatan 38 penduduk yang tinggi sudah semestinya diikuti dengan penyediaan infrastruktur yang memadai termasuk pelayanan publik yang memenuhi pelayanan prima seperti layanan kesehatan, pendidikan dan layanan sosial lainnya. Dilihat dari tingkat pendidikan, secara umum ditunjukkan bahwa jumlah lulusan SD tahun 2013 mencapai 66.115 orang dengan rincian 33.252 orang laki-laki dan 32.863 orang perempuan. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2012, maka jumlah lulusan tahun 2013 mengalami peningkatan hampir 2 kali lipat. Jumlah murid SLTP tahun 2013 sebanyak 193.406 orang atau meningkat hingga 7,96 persen dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 179.152 orang. Peningkatan jumlah anak yang melanjutkan di tingkat SLTP ini berdampak pada capaian APK SLTP, dimana pada tahun 2013 tercatat sebesar 107. Jumlah lulusan SMU pada tahun 201 3 sebanyak 26.234 orang atau meningkat jika dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 25.177 orang. Capaian angka partisipasi kasar untuk tingkat SMUSMKMA tahun 2013 sebesar 92,40 lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya 87,44. Angka partisipasi kasar untukt ingkat SMUSMKMA diharapkan akan mencapai 100 pada tahun 2015. 4.2. Karakteristik Responden 4.2.1. Karakteristik Responden Lansia Responden dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu responden lansia dan keluarga lansia. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang beberapa karakteristik dari responden tersebut. Data yang digunakan untuk melihat karakteristik responden tersebut adalah data yang telah diperoleh dari sebagian besar responden 39 yang telah diteliti sampai perkembangan kemajuan penelitian ini ditulis. Jumlah lansia yang akan diteliti di 2 kabupatenkota yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan adalah sebanyak 150 responden lansia dan juga 150 responden keluarga lansia di kedua kabupatenkota tersebut. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa lasia yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 53 persen dan laki-laki sekitar 47 persen dari data yang telah terkumpul.Jika kondisi ini dibandingkan dengan data secara makro dimana perempuan memiliki harapan hidup yang lebih panjang daripada laki-laki, data hasil penelitian ini sepertinya belum mendukung kondisi data makro tersebut.Hal ini besar kemungkinan akibat data lansia yang direncanakan dicari sebanyak 150 sampel responden lansia belum dapat terkumpul sesuai dengan perencanaan.Kondisi ini dapat menjadi penyebab yang terlihat dari data primer jika dibandingkan dengan kondisi data sekunder khususnya data tentang harapan hidup. Demikian pula jika dibandingkan dengan data secara makro pula yang berkaitan dengan jumlah penduduk lansia misalnya umur 65 ke atas, data sekunder baik kondisi Bali maupun Indonesia menunjukkan bahwa jumlah lansia perempuan lebih banyak dibandingkan dengan lansia laki-laki, dimana hal ini terkait dengan lebih panjangnya harapan hidup penduduk perempuan secara rata- rata dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Setelah penelitian secara lengkap terkumpul khususnya tentang data lansia menurut jenis kelamin, maka analisis akan kembali dilakukan untuk melihat persentase penduduk lansia dari segi jenis kelamin jika dibandingkan dengan persentase lansia dari data primer yang dikumpulkan. Demikian juga jika dilihat dari beberapa tayangan televise tentang