Variabel Penelitian Populasi, Sampel, Responden, dan Informan

32 tersedia, sehingga menyulitkan dalam pengambilan sampel secara acak random. Cara yang ditempuh untuk mengatasi masalah di atas adalah melakukan listing terhadap KK lansia di dua desa dari satu kecamatan terpilih, untuk Kabupaten Tabanan dan Kota Denpasar. KK lansia yang diambil sebagai sampel berjumlah 150 KK lansia yang didistribusikan secara merata di dua kabupatenkota, yaitu 75 KK lansia di Kabupaten Tabanan dan 75 KK lansia di Kota Denpasar. Pengambilan sampel KK lansia di Kabupaten Tabanan dan Kota Denpasar dilakukan secara random berdasarkan hasil listing di masing-masing lokasi penelitian. Selanjutnya, berdasarkan sampel terpilih dilakukan wawancara terstruktur terhadap responden penelitian, dari setiap KK yang terpilih sebagai sampel akan diambil dua responden penelitian, yaitu seorang KK dan seorang orang tua lansia. Rincian responden di masing lokasi penelitian dapat diikuti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Jumlah Responden Dirinci Menurut Lokasi Penelitian KabupatenKota, Kecamatan, dan DesaKelurahan Lokasi Penelitian Responden Penelitian Orang Kabupaten Kota Kecamatan DesaKelurahan KK Lansia Total Denpasar Denpasar Timur Sumerta 75 75 150 Dangin Puri Tabanan Penebel Buruan 75 75 150 Jegu Total : 150 150 300 33 Selain penentuan responden, dalam penelitian ini juga akan ditentukan informan kunci yang diambil dari tokoh-tokoh masyarakat, seperti pemuka adat dan pemuka agama Hindu. Penentuan informan kunci ini dimaksudkan untuk menggali informasi yang bersifat kualitatif, untuk melengkapi hasil penelitian secara kuantitatif.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian akan digunakan tiga jenis instrumen penelitian, yaitu daftar pertanyaan, panduan diskusi, dan tape recorder. Daftar pertanyaan atau kuesioner dibuat secara rinci yang ditujukan kepada responden penelitian untuk menggali informasi terkait dengan karakteristik responden, dan informasi tentang pola perawatan lansia yang berkaitan kondsi fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Sementara itu, panduan diskusi dan tape recorder, digunakan pada saat pengumpulan data melalui diskusi kelompok terfokus focus group discussion. Kegiatan diskusi kelompok terfokus adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data penelitian yang bersifat kualitatif.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa cara pengumpulan data, yang dimaksudkan agar data yang dikumpulkan betul-betul dapat digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih realistis terhadap obyek yang sedang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain mencakup metode wawancara terstruktur dan diskusi kelompok terfokus, dengan rincian sebagai berikut: 34 1 Wawancara terstruktur, adalah wawancara yang dilakukan melalui tatap muka langsung dengan responden dan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. 2 Diskusi Kelompok Terfokus adalah diskusi yang dilakukan dengan menghadirkan para informan kunci, yang terdiri atas pemuka adat, pemuka agama, dan para peneliti. Agar diskusi betul-betul terarah, jumlah peserta diskusi kelompok terfokus berkisar antara 7 sampai dengan 10 orang. Untuk menjamin kelancaran diskusi para peneliti dilengkapi dengan panduan diskusi dan alat perekam diskusi tape recorder.

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan diedit atau diperiksa, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan selama pengumpulan data lapangan. Setelah edting data dilakukan, langkah berikutnya adalah melakukan data entry dengan komputer. Jika semua data sudah dimasukkan dan dinyatakan bersih dari kesalahan, proses selanjutnya adalah pengolahan data dengan SPSS PC+. Melalui beberapa fase pengolahan data seperti di atas, selanjutnya ditentukan teknik analisis data yang digunakan mengupas masalah penelitian. Penelitian ini tergolong penelitian campuran, sehingga analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggunakan tabel distribusi tunggal dan tabel silang.