Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sulit untuk diukur. Perubahan perilaku itu dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Berdasarkan beberapa pengertian belajar menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian dan tingkah laku manusia. Perubahan tersebut berdasarkan pengalaman dalam mencari informasi, memecahkan masalah, mecermati lingkungan untuk mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan melalui pemahaman, penguasaan dan ingatan kemudian dapat diungkap lagi diwaktu yang akan datang. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik Rifa’i, 2008:85. Oleh karena itu jika peserta didik belajar menulis karangan deskripsi, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan keterampilan menulis karangan deskripsi. Dalam pendidikan, perubahan perilaku yang harus dicapai dirumuskan dalam tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan merupakan dekripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi Gerlach dan Ely 1980 dalam Rifa’i 2008:85.

2.2.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas Bangsa Indonesia. Untuk menjaga kemurnian dan kelestarian Bahasa Indonesia maka diperlukan berbagai upaya. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan menanamkan kebiasaan berbahasa Indonesia sejak dini. Penanaman kebiasaan berbahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan dan pendidikan Bahasa Indonesia sejak anak masih kecil. Pelaksanaan pendidikan Bahasa Indonesia pada anak dapat dilakukan melaui pendidikan informal dan formal. Pendidikan informal dapat dilakukan keluarga di rumah. Pendidikan ini dilakukan pada saat anak berada di rumah bersama dengan keluarganya. Sedangkan pendidikan formal dilaksanakan di dalam lembaga pendidikan resmi mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.rr Pendidikan Bahasa Indonesia di lembaga formal dimulai dari sekolah dasar. Jumlah jam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas I, II, dan III sebanyak 6 jam pelajaran setiap minggunya, sedangkan kelas IV, V dan VI sebanyak 5 jam pelajaran setiap minggunya. Banyaknya jam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa : Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan yang meliputi: 1 berkomunikasi secara efektif dan efisien, baik secara lisan maupun tulis, 2 menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagi bahasa persatuan dan bahasa negara, 3 memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4 menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial, 5 menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, 6 menghargai dan membanggakan Sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Berdasarkan tujuan tersebut diketahui fungsi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Pembelajaran bahasa Indonnesia di sekolah dasar dapat memberikan kemampuan dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah. Selain itu pembelajaran Bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai Sastra Indonesia.

2.2.3 Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IIIA SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUHTENGAH 02 KABUPATEN BREBES

0 7 227

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GUMAYUN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 263

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR MELALUI TANGRAM DENGAN PENERAPAN MODEL PAIKEM PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PENER 01 KABUPATEN TEGAL

0 12 339

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

2 8 284

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 4 TEGAL

0 8 258

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SEMBAWA KABUPATEN BANJARNEGARA

0 3 259

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 70

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OUTDOOR LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PESAYANGAN ABUPATEN TEGAL

0 2 73

KEEFEKTIFAN MODEL TPS BERBANTU MEDIA FOTO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOGANGIN KABUPATEN BANYUMAS

0 1 86