4.3 Pembahasan
Pada subbab ini akan dijelaskan tentang: 1 pemaknaaan temuan penelitian, 2 implikasi hasil penelitian. Uraian selengkapnya adalah sebagai
berikut:
4.3.1 Pemaknaaan Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran menulis deskripsi dapat diambil simpulan bahwa penelitian yang dilakukan
berhasil. Keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari semua indikator keberhasilan yang yang telah tercapai. Hasil tes prasiklus belum memenuhi
kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada prasiklus siswa yaitu 63. Nilai tersebut belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal yaitu 66. Siswa yang mencapai ketuntasan hanya berjumlah 11 siswa atau 34. Nilai hasil tes prasiklus menunjukkan siswa mengalami
masalah belajar dalam menulis deskripsi. Permasalahan siswa dalam menulis deskripsi ini perlu diatasi dengan tindakan perbaikan agar nilai belajar siswa dapat
memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas mengenai menulis
deskripsi. Peneliti melakukan tindakan pemecahan masalah belajar menulis deskripsi dengan menerapkan metode karya wisata dalam pembelajaran.
Penerapan metode karya wisata dalam pembelajaran menulis deskripsi berpengaruh terhadap peningkatakan hasil belajar siswa. Diketahui bahwa pada
siklus I terdapat 17 siswa 53 yang memperoleh nilai masuk kategori baik.
Siswa yang memperoleh nilai masuk kategori cukup sejumlah 15 siswa atau 47. Nilai rata-rata siklus I adalah 71 dan masuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata
tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari nilai prasiklus ke siklus I sebesar 8 poin.
Hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I. Diketahui sejumlah 2 siswa atau 6 memperoleh nilai dengan
kategori sangat baik. Siswa yang memperoleh nilai masuk dalam kategori baik sejumlah 28 siswa atau 88. Jumlah siswa yang termasuk dalam kategori cukup
adalah 2 siswa atau sebesar 6. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai masuk dalam kategori kurang. Nilai rata-rata siklus II mencapai 76 yang termasuk dalam
kategori baik. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan peningkatan nilai rata- rata keterampilan menulis narasi dari pratindakan ke siklus I sebesar 8 poin. Nilai
rata-rata pada siklus II mencapai 76 mengalami peningkatan sebesar 13 poin. Aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran menulis menulis deskripsi
dikatakan sudah baik. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus I belum mencapai indikator yang telah ditetapkan sebesar 75. Nilai rata-rata
keaktifan siswa dalam pembelajaran secara klasikal hanya 74,2. Masih ada beberapa aspek yang mendapatkan nilai belum sesuai dengan yang diharapkan
yaitu aspek frekuensi siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaaan dari guru. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan.
Nilai rata-rata keaktifan siswa secara klasikalmeningkat menjadi 88,5.Frekuensi siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru sudah baik. Hal ini
tidak lepas dari usaha guru untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dengan cara memberikan penguatan kepada siswa yang berani bertanya dan menjawab
pertanyaan guru. Hasil observasi aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu sejumlah 14,3 poin.
Peningkatan juga terjadi pada performansi guru. Hasil observasi performansi guru pada siklus I mencapai 77,9 dan sudah memenuhi indikator
keberhasilan yang ditentukan. Perolehan nilai kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran mencapai 81,4. Nilai kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran mencapai 76,2. Nilai performansi guru mengalami peningkatan pada siklus II. Nilai performansi guru pada siklus II mencapai 86,2
masuk dalam kategori sangat baik. Kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 85,4. Nilai kemampuan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran mencapai 86,9. Peningkatan nilai performansi guru dari siklus I ke siklus II sebanyak 8,3 poin.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode karya wisata dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar menulis deskripsi pada siswa kelas IV di SD Negeri Jatinegara 1 Kabupaten Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian telah
terbukti kebenarannya. Pembelajaran menulis deskripsi dengan menerapkan metode karya wisata
lebih menarik dan tidak membosankan karena dilakukan di luar kelas dengan cara mengunjungi objek yang akan dipelajari. Melalui penerapan metode karya wisata
siswa memperoleh pengalaman indera penglihatan, penciuman, perasaan, dan pendengaran sehingga memudahkan mereka ketika mendeskripsikan objek.
4.3.2 Implikasi Hasil Penelitian