siswa dalam menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Pembelajaran bahasa Indonnesia di sekolah dasar dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah. Selain itu pembelajaran Bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai Sastra Indonesia.
2.2.3 Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar harus dapat membekali siswa dengan kemampuan dasar menulis. Pembelajaran ini mencakup kemampuan
menulis permulaan dan menulis lanjut. Pembelajaran menulis permulaan bertujuan agar siswa dapat menulis
dengan jelas, teliti, dan mudah dibaca. Menurut Akhadiah 1991:90 ada beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk membelajarkan menulis permulaan. Namun
seperti juga dalam membaca permulaan, dalam menulis permulaan digunakan dasar metode SAS. Bahan yang digunakan mengandung makna dan bertitik tolak
dari pengalaman siswa. Pembelajaran dimulai dengan struktur bahasa yang bermakna, yaitu kalimat, kemudian unsur-unsurnya dianalisis dan disintesiskan
menjadi struktur kembali. Pembelajaran menulis lanjut baru dimulai di kelas IV. Siswa dituntut
mampu menuangkan gagasan-gagasannya dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menurut Akhadiah 1991:90 pokok bahasan menulis lanjut dapat
dikelompokan menjadi : 1 Pengembangan paragraf, 2 menulis bermacam-
macam surat dan laporan, 3 pengembangan berbagai macam karangan salah satunya adalah karangan deskripsi, 4 menulis puisi dan naskah drama.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hakikatnya tujuan pembelajaran menulis di sekolah dasar adalah siswa sekolah dasar memiliki
kemampuan menulis permulaan maupun menulis lanjut sebagai bekal untuk menulis di sekolah lanjutan.
2.2.4 Hakikat Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis karangan yang mudah untuk diajarkan di sekolah dasar. Menurut Arifin 2009:131 karangan deskripsi
adalah karangan yang menggambarkan apa yang terlihat di depan mata. Karangan jenis ini bersifat tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari
atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, karangan deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera.
Akhadiah 1991:97 menyatakan bahwa karangan deskripsi adalah karangan yang didalamnya berisi tulisan yang berusaha menggambarkan sesuatu
sejelas mungkin. Karangan deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar,
atau merasakan hal tersebut. Khaeruddin 2007:21 dalam bukunya menjelaskan bahwa karangan deskripsi adalah jenis karangan yang menggambarkan sesuatu
berdasarkan penginderaan dengan jelas dan terperinci. Sebuah karangan deskripsi betujuan melukiskan, menjelaskan, serta menggambarkan sesuatu yang menjadi
objek. Jadi, dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah karangan yang
isinya menggambarkan detail objek sejelas mungkin sehingga pembaca seolah- olah dapat melihat, mendengar, merasakan hal yang sama dengan penulis.
2.2.5 Langkah-langkah Menulis Deskripsi