74
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Bank Syariah
Awal tahun 1980-an, diskusi mengenai ekonomi islam mulai dilakukan. Bahkan uji coba telah dilakukan, diantaranya adalah Baitul Mal
wa Tamwil Salman bandung dan Koperasi Ridho Gusti Jakarta. Prakarsa lebih khusus bagi pendirian bank islam baru dimulai tahun 1990. MUNAS
IV MUI Majelis Ulama Indonesia pada Agustus 1990 membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Muamalat Antonio, 2001:24.
Perkembangan bank syariah di Indonesia dapat digambarkan dengan pertumbuhan jumlah BUS maupun UUS, Pada tahun 2005 hanya terdapat
3 BUS yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Jika dilihat pertumbuhan perbankan syariah dari tahun ke tahun
pertumbuhan UUS jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan BUS, namun pada tahun 2010 terdapat penurunan jumlah UUS
dikarenakan terdapat beberapa UUS yang melakukan Spin Off. Penambahan BUS terbesar terjadi pada tahun 2010 5 BUS baru. Tahun
2013 terdapat pengurangan jumlah UUS dikarenakan tutupnya HSBC Syariah dan pada pertengahan 2014 juga kembali terjadi pengurangan dari
jumlah UUS dikarenakan BTPN Syariah yang melakukan spin off di bulan Juli 2014. Pada Meret 2016 terdapat 12 BUS, dan 22 UUS yang tersebar
di seluruh Indonesia.
75
Perkembangan bank syariah di Indonesia tidak hanya dilihat dari jumlah BUS maupun UUS, meskipun jumlah BUS dan UUS tidak
mengalami peningkatan yang signifikan, namun hal itu tidak terjadi pada perkembangan jumlah jaringan bank syariah yang dihitung berdasarkan
jumlah kantor cabang KCkantor pusat operasional KPO, kantor cabang pembantu KCPunit pelayanan syariah UPS dan kantor kas
KK dimana peningkatan kantor jaringan terus terjadi dari tahun 2005 hanya 458 kantor dan pada akhir tahun 2014 meningkat hingga mencapai
2.151 kantor, akan tetapi terjadi penurunan pada akhir tahun 2015 yaitu jumlah BUS sebanyak 1.990 kantor dan pada Februari 2016 jumlah BUS
sebanyak 1.926 kantor. Jumlah jaringan UUS juga mengalami penurunan dari tahun 2012 dan 2013 jumlah jaringan UUS berturut-turut yaitu yaitu
sebanyak 517 dan 590, akan tetapi jumlah jaringan UUS mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 hingga awal tahun 2016 yaitu sebanyak
320 kantor pada tahun 2014 dan 312 kantor pada awal tahun 2016. Berikut adalah perbandingan jaringan BUS dan UUS Perbankan Syariah sampai
dengan bulan Februari 2016:
Gambar 4.1: Perkembangan Jaringan Perbankan Syariah
Sumber : Otoritas jasa keuangan Data Diolah 500
1,000 1,500
2,000 2,500
3,000
2012 2013 2014 2015 Feb-
16 1,745 1,998
2,151 1,990 1,926 517
590 320
311 312
Unit Usaha Syariah bank umum syariah
76
Dari segi penyaluran dana perbankan syariah dalam bentuk pembiayaan setiap tahunnya mengalami peningkatan meskipun
peningkatan pembiayaan pada 2 tahun terkahir kian melambat. Dapat dilihat pada grafik dibawah pada tahun 2012 bank syariah menyalurkan
pembiayaan sebesar 147.505 Miliar rupiah, kemudian pada tahun 2013 meningkat sebesar 184.122 Miliar rupah, lalu pada tahun 2014 dan 2015
pembiayaan yang disalurkan yaitu sebesar 199.330 Miliar ripiah dan 212.996 Miliar rupiah.
Gambar 4.2: Perkembangan Pembiayaan yang Diberikan Bank Syariah
Sumber : Otoritas jasa Keuangan data diolah
2. Perkembangan Non Performing Financing NPF