Bank Syariah Indikasi Moral Hazard dan Adverse Selection dalam Penyaluran Dana Pihak Ketiga (Studi Kasus : Bank Syariah Periode Januari 2012 – Februari 2016)

74

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank Syariah

Awal tahun 1980-an, diskusi mengenai ekonomi islam mulai dilakukan. Bahkan uji coba telah dilakukan, diantaranya adalah Baitul Mal wa Tamwil Salman bandung dan Koperasi Ridho Gusti Jakarta. Prakarsa lebih khusus bagi pendirian bank islam baru dimulai tahun 1990. MUNAS IV MUI Majelis Ulama Indonesia pada Agustus 1990 membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Muamalat Antonio, 2001:24. Perkembangan bank syariah di Indonesia dapat digambarkan dengan pertumbuhan jumlah BUS maupun UUS, Pada tahun 2005 hanya terdapat 3 BUS yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Jika dilihat pertumbuhan perbankan syariah dari tahun ke tahun pertumbuhan UUS jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan BUS, namun pada tahun 2010 terdapat penurunan jumlah UUS dikarenakan terdapat beberapa UUS yang melakukan Spin Off. Penambahan BUS terbesar terjadi pada tahun 2010 5 BUS baru. Tahun 2013 terdapat pengurangan jumlah UUS dikarenakan tutupnya HSBC Syariah dan pada pertengahan 2014 juga kembali terjadi pengurangan dari jumlah UUS dikarenakan BTPN Syariah yang melakukan spin off di bulan Juli 2014. Pada Meret 2016 terdapat 12 BUS, dan 22 UUS yang tersebar di seluruh Indonesia. 75 Perkembangan bank syariah di Indonesia tidak hanya dilihat dari jumlah BUS maupun UUS, meskipun jumlah BUS dan UUS tidak mengalami peningkatan yang signifikan, namun hal itu tidak terjadi pada perkembangan jumlah jaringan bank syariah yang dihitung berdasarkan jumlah kantor cabang KCkantor pusat operasional KPO, kantor cabang pembantu KCPunit pelayanan syariah UPS dan kantor kas KK dimana peningkatan kantor jaringan terus terjadi dari tahun 2005 hanya 458 kantor dan pada akhir tahun 2014 meningkat hingga mencapai 2.151 kantor, akan tetapi terjadi penurunan pada akhir tahun 2015 yaitu jumlah BUS sebanyak 1.990 kantor dan pada Februari 2016 jumlah BUS sebanyak 1.926 kantor. Jumlah jaringan UUS juga mengalami penurunan dari tahun 2012 dan 2013 jumlah jaringan UUS berturut-turut yaitu yaitu sebanyak 517 dan 590, akan tetapi jumlah jaringan UUS mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 hingga awal tahun 2016 yaitu sebanyak 320 kantor pada tahun 2014 dan 312 kantor pada awal tahun 2016. Berikut adalah perbandingan jaringan BUS dan UUS Perbankan Syariah sampai dengan bulan Februari 2016: Gambar 4.1: Perkembangan Jaringan Perbankan Syariah Sumber : Otoritas jasa keuangan Data Diolah 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 2012 2013 2014 2015 Feb- 16 1,745 1,998 2,151 1,990 1,926 517 590 320 311 312 Unit Usaha Syariah bank umum syariah 76 Dari segi penyaluran dana perbankan syariah dalam bentuk pembiayaan setiap tahunnya mengalami peningkatan meskipun peningkatan pembiayaan pada 2 tahun terkahir kian melambat. Dapat dilihat pada grafik dibawah pada tahun 2012 bank syariah menyalurkan pembiayaan sebesar 147.505 Miliar rupiah, kemudian pada tahun 2013 meningkat sebesar 184.122 Miliar rupah, lalu pada tahun 2014 dan 2015 pembiayaan yang disalurkan yaitu sebesar 199.330 Miliar ripiah dan 212.996 Miliar rupiah. Gambar 4.2: Perkembangan Pembiayaan yang Diberikan Bank Syariah Sumber : Otoritas jasa Keuangan data diolah

2. Perkembangan Non Performing Financing NPF