Jumlah GDP dan Tingkat NPF

102 variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square. Pada hasil analisis Error Correction Model ECM untuk jangka pendek nilai Adjusted R Square adalah 0.25654,5 ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 25,6545, sedangkan sisanya sebesar 74,3455 menggambarkan pengaruh dari variabel-variabel diluar model, sedangakan dalam jangka panjang nilai Adjusted R Square adalah 0.877858 ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 87,7858, sedangkan sisanya sebesar 12,2142 menggambarkan pengaruh dari variabel- variabel diluar model. Rendahnya Adjusted R Square dalam jangka pendek disebabkan karena pembiayaan perbankan sifatnya jangka panjang sehingga fenomena jangka pendek belum mampu merepresentasikan adanya kredit macet.

C. Interpretasi Data

1. Jumlah GDP dan Tingkat NPF

GDP atau Gross Domestic Product dalam model ini merepresentasikan kondisi makro ekonomi. Ketika perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif, idealnya terjadi peningkatan transaksi dan aktivitas perekonomian sehingga kondisi bisnis umumnya lebih baik. Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel GDP 103 dalam jangka pendek DGDP mempunyai pengaruh hubungan yang positif signifikan terhadap NPF. Hal ini dapat dilihat dari gambar 4.14 yang menunjukan bahwa tingkat probabilitas dari variabel GDP sebesar 0.014, yang lebih kecil dari tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0.05 5. Dan nilai koefisien jangka pendek sebesar 0.00100, yang berarti bahwa jika GDP naik 1 maka NPF akan mengalami peningkatan sebesar 0.00100 persen. Sehingga dari kondisi makro ekonomi yang direpresentasikan dengan GDP memperlihatkan adanya moral hazard di bank syariah dalam jangka pendek. Dimana adanya ketidakhati-hatian dari bank syariah atau sistem di bank syariah yang memberikan kesempatan terjadinya moral hazard. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ranti Wiliasih 2005 yang menunjukkan bahwa GDP mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kredit bermasalah. Hasil perhitungan menunjukan bahwa koefisien variabel GDP dalam jangka panjang mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap NPF, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.13 yang menunjukan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000, yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 5. Dengan koefisien sebesar 0.00173. Hal ini mengimplikasikan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara variabel GDP terhadap NPF, dimana apabila GDP naik sebesar 1 maka akan meningkatkan Jumlah NPF sebesar 0.00173 persen. Hubungan yang positif dan signifikan antara GDP dan NPF dalam jangka panjang mengindikasikan adanya moral hazard pula di bank 104 syariah, yang dimana adanya ketidak-hati hatian bank syariah sehingga memicu nasabahnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan atau moral hazard. Kemampuan membayar merupakan salah satu indikator penilaian selain prospek usaha dan kondisi keuangan debitur. Jika diperhatikan dalam model jangka pendek dan jangka panjang pada bank syariah bahwa kefisien GDP berpengaruh terhadap NPF. Pada saat GDP meningkat seharusnya diikuti dengan penurunan NPF karena ketika GDP meningkat idealnya terjadi peningkatan transaksi ekonomi, dunia bisnis menggeliat dan kemampuan bayar nasabah pun semakin tinggi. Namun dalam jangka panjang dan jangka pendek ketika pada bank syariah ketika GDP meningkat akan diikuti oleh peningkatan NPF. Hal ini mengisyaratkan bank kurang hari-hati atau kurang melakukan monitoring sehingga terdapat indikasi moral hazard di bank syariah dalam jangka panjang dan jangka pendek. Tindakan moral hazard yang dilakukan nasabah karena adanya perbedaan kepentingan dan informasi antara mudharib dan shahibul maal. Perbedaan tersebut sangat mungkin karena para mudharib tidak mengambil risiko dari bisnis yang dijalankannya, oleh karena itu mudharib cenderung membuat keputusan yang tidak optimal Jensen dan Mecling, 1976:5

2. Tingkat Inflasi dan Tingkat NPF