komunikasi promosi dan sesuatu yang dapat menarik seseorang untuk melakukan suatu hal tertentu.
3. Dimensi dampak Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu produk bisa
terlihat lebih menonjol daripada produk lain, dan apakah suatu promosi dapat mengikutsertakan konsumen dalam pesan yang
disampaikan. Tujuan dari dimensi dampak adalah peningkatan product knowledge pengetahuan produk.
4. Dimensi Komunikasi Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang
kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, kekuatan kesan yang
ditinggalkan dan kejelasan promosi.
2.2. Penelitian Terdahulu
Menurut Rahmawati 2008 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Salon Dina Lee, Bogor
mengemukakan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik pelanggan Salon Dina Lee, mengetahui hubungan antara tingkat
kinerja mutu jasa yang diberikan dengan karakteristik pelanggan, menganalisa kesesuaian antara tingkat kepentingan pada atribut-atribut kualitas pelayanan
Salon Dina Lee, serta menganalisa kesesuaian antara kepentingan pada atribut- atribut kualitas pelayanan menurut pelanggan dengan kinerja Salon Dina Lee
Bogor. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis
kelamin wanita 84 yang mayoritas berusia 17-21 tahun dan memiliki pendidikan terakhir SMU serta bertempat tinggal di wilayah Bogor Utara. Rata-
rata bekerja sebagai pelajar yang memiliki penghasilan antara Rp 750.000 sampai Rp 1.000.000 dan memiliki pengeluaran khusus untuk salon sebesar Rp
50.000 sampai Rp 100.000. Berdasarkan analisis chi-square diperoleh bahwa
karakteristik pelanggan yang tidak memiliki hubungan dengan kinerja atribut kualitas jasa yaitu karakteristik pelanggan berdasarkan pekerjaannya.
Kemudian untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis IPA dan
Customer Satisfaction Index CSI. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa 5 atribut yang dianggap paling penting oleh pelanggan tapi pelanggan belum
puas. Atribut tersebut yaitu: atribut ketersediaan peralatan salon, kebersihan dan kerapihan salon, lokasi salon, kualitas produk salon, kualitas peralatan salon.
Index kepuasan pelanggan adalah sebesar 68,72 persen. Nilai tersebut berada pada selang 0,66-0,81. Angka ini mengidentifikasi bahwa secara umum
pelanggan salon Dina Lee Bogor berada pada kategori puas. Menurut penelitian Uktolseja 2006 yang berjudul Analisis Keefektifan
Promosi Terhadap Jumlah Penjualan Ponsel Merek XYZ oleh PT X Studi Kasus Mahasiswa Institut Pertanian Bogor mengemukakan bahwa PT X
melakukan kegiatan promosi baik kegiatan Above The Line ATL maupun Below The Line BTL. Kegiatan promosi ATL berupa iklan di media cetak,
pemasangan billboard dan brosur. Kegiatan promosi BTL berupa sponsorship, ikut serta dalam kegiatan pameran dan pekan raya, pemberian hadiah pada
pembelian produk, kegiatan amal, rekrutmen terbuka dan pemberian sample produk. Kegiatan promosi yang lebih diutamakan adalah promosi BTL karena
untuk melakukan promosi ATL dibutuhkan biaya yang lebih besar dan keefektifan promosi belum tentu didapatkan sesuai hasil yang diharapkan.
Respon konsumen dari promosi produk ponsel merek XYZ menunjukkan tingkat yang cukup baik. Jadi konsumen menilai promosi yang dilakukan oleh
PT X cukup efektif. Respon keefektifan promosi oleh konsumen tidak dapat dikatakan baik, karena dari hasil EPIC Rate terlihat bahwa konsumen tidak
merespon positif terhadap promosi yang dilakukan olek PT X dan hanya berada pada rentang cukup efektif, selain itu dimensi persuasi pada EPIC Model yang
mencerminkan kekuatan daya tarik merek dan ketertarikan konsumen akan promosi yang dilakukan menunjukkan respon yang tidak efektif. Hal ini
berdampak pada kurangnya keinginan konsumen untuk melakukan transaksi lebih lanjut dengan PT X.
Pada koefisien korelasi antara biaya promosi secara ATL maupun secara BTL mempunyai kecenderungan hubungan yang positif dan searah terhadap
tingkat penjualan. Nilai koefisien korelasi hubungan antara biaya promosi BTL dengan tingkat penjualan menunjukkan nilai yang lebih positif dibandingkan
dengan nilai koefisien korelasi promosi secara ATL terhadap tingkat penjualan. Hal ini disebabkan PT X lebih banyak melakukan promosi secara BTL daripada
promosi secara ATL. Berdasarkan nilai koefisien korelasi tersebut keputusan PT X untuk lebih menekankan kepada promosi BTL dapat dinilai sebagai suatu
keputusan yang tepat. Dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati 2008
yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Salon Dina Lee, Bogor , sesuai dengan tujuan dari penelitian ini
selain mengidentifikasi karakteristik pelanggan untuk mengetahui kepuasan pelanggan LNA skin health clinic, penelitian ini akan mengidentifikasi
efektifitas dari promosi yang telah dilakukan oleh LNA skin health clinic dan mengetahui atribut yang menjadi perhatian pelanggan. Apabila dibandingkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Uktolseja 2006 yang berjudul Analisis Keefektifan Promosi Terhadap Jumlah Penjualan Ponsel Merek XYZ oleh PT X
Studi Kasus Mahasiswa Institut Pertanian Bogor , yang dilakukan pada produk yang berupa barang. Penelitian ini dilakukan pada produk jasa yang
dijalankan oleh LNA skin health clinic Bogor .
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Sosialisasi LNA skin health clinic belakangan ini sangatlah diperlukan karena berdasarkan pada acuan bagaimana klinik tersebut dapat
mempertahankan jumlah konsumen yang datang pada klinik tersebut. Penerapan kepuasan pelanggan pada LNA skin health clinic dapat dilakukan apabila
diketahui atribut-atribut mutu layanan dan karakteristik pelanggan. Kemudian dicari kaitan antara tingkat kepuasan pelanggan terhadap setiap atribut tersebut.
Hasil analisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan pada LNA skin health clinic dapat digunakan sebagai masukan untuk melihat apakah
mutu layanan dapat diterima konsumen terkait dengan tingkat efektivitas promosi yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba
memformulasikan sebuah kerangka pemikiran mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan selama penelitian. Langkah-langkah ini menjadi acuan dalam
melakukan penelitian. Alur kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di LNA skin health clinic Bantarjati Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa klinik
kecantikan tersebut merupakan klinik kecantikan yang cukup berhasil di kota Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2009.
3.3. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam mencari data primer diperoleh dengan wawancara dan
memberikan kuesioner kepada responden yang menggunakan produk