pesawat udara agar terealisasi, tetapi komponen utamanya adalah jasa.
5. Jasa murni terdiri atas jasa. Contohnya jasa menjaga bayi, psikoterapi.
2.1.4 Kualitas Jasa
Hasan 2008, mengemukakan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang jasa sangat tergantung pada kualitas jasa yang diberikan.
Mereka berpendapat bahwa jasa terdiri dari lima dimensi yaitu keandalan reliability, responsif responsiveness, keyakinan
assurance, berwujud tangibles, dan empati emphaty. 1. Keandalan reliability
Keandalan merupakan kemampuan dari penyedia jasa untuk memberikan service yang telah dijanjikan secara akurat, dapat
dipercaya dan dapat diandalkan. Dengan kata lain, keandalan berarti sejauh mana penyedia jasa mampu memberikan apa yang telah
dijanjikan kepada konsumen. 2. Responsif responsiveness
Responsif merupakan kesediaan penyedia jasa terutama stafnya untuk membantu konsumen serta memberikan pelayanan yang tepat
sesuai kebutuhan konsumen. Dimensi ini menekankan pada sikap dari penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam
menghadapi permintaan keluhan dan masalah konsumen. 3. Keyakinan assurance
Keyakinan merupakan dimensi yang menekankan kemampuan penyedia jasa untuk membangkitkan rasa percaya diri dan keyakinan
diri konsumen bahwa pihak penyedia jasa terutama para pegawainya mampu memenuhi kebutuhan konsumennya.
4. Berwujud tangible Berwujud merupakan penampilan fisik penyedia jasa seperti gudang,
tata letak peralatan, interior dan eksterior, serta penampilan fisik dari personil penyedia jasa.
5. Empati empathy Empati merupakan kemampuan penyedia jasa dalam
memperlakukan konsumen sebagai individu-individu yang spesial.
2.1.5 Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan Angipora, 2002. Segala
sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja
disebutkan. Sutojo 2005 mengemukakan bahwa ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi
produk mereka. Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang
pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah pengertian tentang hakekat produk di mata pembeli. Faktor ketiga adalah
strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara
keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.
Dari berbagai faktor yang diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk tingkat produk individual, tiga diantaranya
perlu mendapat perhatian khusus. Ketiga faktor tersebut adalah atribut produk, penggunaan merek dagang, dan kemasan.
2.1.6 Salon