berdasarkan pemikiran strategis yang dituangkan ke dalam rencana menyeluruh, yang menggambarkan semua aktivitas pemasaran yang akan
dilakukan, ditentukan berdasarkan ukuran waktu tertentu, seperti proyeksi produksi, harga, target keuntungan, promosi, penjualan, dan anggaran
pengeluaran untuk membiayai aktivitas pemasaran guna mencapai sasaran dan tujuan pemasaran yang diinginkan.
Beberapa konsep pemasaran yang diidentifikasi adalah sebagai berikut 1 experiential oriented approach pendekatan berorientasi
pengalaman, 2 customer oriented approach pendekatan berorientasi konsumen, 3 market oriented approach pendekatan berorientasi pasar,
4 pendekatan filosofis, 5 pendekatan institusional, 6 pendekatan teoritis.
2.1.2 Konsep Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar
1. Segmentasi Realitas yang terjadi di dalam pasar menunjukkan bahwa produk
itu bersifat heterogen, maka dilakukanlah segmentasi pasar sebagai upaya memetakan mapping segmen-segmen pasar yang potensial.
Istilah segmentasi diartikan sebagai pengelompokan, pembagian, pemisahan pasar ke dalam kelompok-kelompok pelanggan atau
segmen-segmen pelanggan dengan kebutuhan yang sama Berrigan dan Finkbeiner, 1992.
2. Target Pasar Setelah perusahaan menetapkan segmen pasar baik yang lama
maupun yang baru, perusahaan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen untuk dilayani. Untuk
mengevaluasi pasar sasaran perlu dilakukan penilaian atas peluang internal dan eksternal atau daya tarik segmen dan kekuatan bisnis.
3. Posisi Pasar Positioning Positioning merupakan penempatan sebuah merek di bagian pasar
di mana merek tersebut akan mendapatkan sambutan positif dibanding produk-produk saingan.
2.1.3 Atribut Jasa
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu Kotler, 2004. Jasa pada dasarnya merupakan aktivitas-aktivitas yang tidak nyata yang memberikan
keinginan, kepuasan yang tidak perlu melekat pada penjualan daripada produk atau jasa lainnya Stanton, 1994. Kotler 2004 membagi macam-
macam jasa menjadi 5 kategori, sebagai berikut : 1. Barang berwujud murni terdiri dari barang berwujud seperti sabun dan
pasta gigi. 2. Barang berwujud yang disertai jasa yang terdiri dari barang berwujud
disertai dengan satu atau lebih jasa untuk mempertinggi daya beli pelanggan. Contohnya produsen mobil tidak hanya menjual mobil,
tetapi juga mutu dan pelayanan kepada pelanggannya reparasi dan pelayan pasca jual
3. Campuran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi sama. Contohnya bengkel yang harus didukung oleh makanan dan
pelayanan. 4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan terdiri dari jasa
utama dengan jasa tambahan dan barang pelengkap. Contohnya, penumpang pesawat terbang membeli jasa transportasi, yaitu sampai di
tempat tujuan dalam perjalanan tersebut meliputi barang-barang berwujud seperti makanan dan minuman, potongan tiket dan majalah
penerbangan. Jasa tersebut membutuhkan barang padat modal
pesawat udara agar terealisasi, tetapi komponen utamanya adalah jasa.
5. Jasa murni terdiri atas jasa. Contohnya jasa menjaga bayi, psikoterapi.
2.1.4 Kualitas Jasa