.
Gambar 2.1 Diagram penelitian stabilisasi bekatul
2.2.5 Analisis Laboratorium Ekstraksi Minyak Bekatul
Bekatul diekstrak menggunakan heksana untuk mendapatkan minyak bekatul yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya. Bekatul direndam dalam
pelarut heksana dengan perbandingan bekatul:heksana sebesar 1:3 selama 24 jam sambil digoyang kemudian dilanjutkan dengan penyaringan. Minyak bekatul yang
masih bercampur heksana selanjutnya diuapkan menggunakan rotavapor vakum
Gabah
Analisis oryzanol dan tokoferol
Bekatul terstabilisasi Sekam
Analisis oryzanol dan tokoferol
Penyimpanan selama 2 minggu pada suhu 37°C
Beras sosoh Penggilingan
Beras pecah
Bekatul
Penstabilisasian suhu dan kecepatan ulir suhu 100, 120, dan 140°C
kecepatan ulir 15 dan 25 Hz Penyosohan selama 2 menit
Analisis bilangan asam pada minggu ke-0, 1, dan 2
Bekatul terstabilisasi terpilih 3x
Pengayakan 100 mesh
dengan suhu penguapan berkisar antara 54-60°C Damayanthiet al. 2010. Minyak ini akan dianalisis kandungan ALB dan
α-tokoferol
Penentuan Jumlah Asam Lemak Bebas AOAC 940.28
Minyak bekatul sebanyak1 g ditimbang dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, lalu ditambahkan 50 ml etanol 95 netral, dipanaskan hingga mendidih
± 10 menit dalam penangas air sambil diaduk. Larutan ini kemudian dititrasi dengan NaOH 0.1 N, menggunakan indikator fenolftalein sampai terbentuk warna
merah muda yang persisten selama 30 detik.Analisis dilakukan dua ulangan.
ALB ሺ ሻ NaOH x N NaOH x 2 2
10x contoh mg x 100
Keterangan : V NaOH : volume titran ml
NNaOH : normalitas NaOH M
: berat molekul oleat sesuai jenis lemak dominan sampel W
: berat contoh minyak g
Analisis α-Tokoferol AOAC 971.30 Persiapan sampel
Sebanyak 1 g minyak bekatul ditimbang ke dalam tabung reaksi 50 ml kemudian ditambah 0.3 g asam askorbat dan 4 ml etanol. Selanjutnya
ditambahkan 1 ml KOH 70.Gas N
2
dihembuskan untuk menghindari oksidasi udara. Larutan dipanaskan dalam waterbath pada suhu 80°C selama 15 menit
dan didinginkan cepat dengan air mengalir. Larutan diletakkan dalam labu pemisah dan ditambahkan air 20 ml. Larutan diekstrak dengan penambahan
heksana a 25 ml sebanyak 3 kali.Penambahan NaCl jenuh dilakukan jika terbentuk emulsi.Ekstrak heksana disatukan dan dicuci dengan akuadem hingga
netral gunakan indikator PP.Ekstrak dilewatkan dalam natrium sulfat anhidrous untuk mengikat air yang tersisa. Ekstrak heksana kemudian diuapkan dengan gas
N
2.
Sampel dilarutkan kembali dengan fase gerak dalam labu takar 5 ml dan ditepatkan volumenya hingga tera. Sampel disaring dengan kertas Whatman
0.45µm dan dihilangkan gelembung udaranya.Injeksi sebanyak 20µ dilakukan untuk pengujian dengan HPLC. Analit akan terukur pada panjang gelombang 280
nm. Analisis dilakukan dua ulangan. Kolom
: RP-HPLC dengan kolom C-18 25 cm × 4.6 mm
Detektor :
UV Vis Fase Gerak
: Metanol : Isopropanol 98 : 2
Laju Alir :
1.0 mlmenit
Persiapan baku
Larutan baku standar dibuat dengan menimbang 25 mg standar D- α tokoferol
yang selalu dibuat segar. Standar baku di tempatkan pada labu takar 50 ml dan ditambahkan fase gerak hingga tera. Setelah itu dibuat deret standar baku hingga
50 ppm. Sebanyak 20µl larutan standar baku disuntikkan dalam kolom HPLC. Konsentrasi tokoferol didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut :