Analisis Laboratorium Ekstraksi Minyak Bekatul
dengan suhu penguapan berkisar antara 54-60°C Damayanthiet al. 2010. Minyak ini akan dianalisis kandungan ALB dan
α-tokoferol
Penentuan Jumlah Asam Lemak Bebas AOAC 940.28
Minyak bekatul sebanyak1 g ditimbang dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, lalu ditambahkan 50 ml etanol 95 netral, dipanaskan hingga mendidih
± 10 menit dalam penangas air sambil diaduk. Larutan ini kemudian dititrasi dengan NaOH 0.1 N, menggunakan indikator fenolftalein sampai terbentuk warna
merah muda yang persisten selama 30 detik.Analisis dilakukan dua ulangan.
ALB ሺ ሻ NaOH x N NaOH x 2 2
10x contoh mg x 100
Keterangan : V NaOH : volume titran ml
NNaOH : normalitas NaOH M
: berat molekul oleat sesuai jenis lemak dominan sampel W
: berat contoh minyak g
Analisis α-Tokoferol AOAC 971.30 Persiapan sampel
Sebanyak 1 g minyak bekatul ditimbang ke dalam tabung reaksi 50 ml kemudian ditambah 0.3 g asam askorbat dan 4 ml etanol. Selanjutnya
ditambahkan 1 ml KOH 70.Gas N
2
dihembuskan untuk menghindari oksidasi udara. Larutan dipanaskan dalam waterbath pada suhu 80°C selama 15 menit
dan didinginkan cepat dengan air mengalir. Larutan diletakkan dalam labu pemisah dan ditambahkan air 20 ml. Larutan diekstrak dengan penambahan
heksana a 25 ml sebanyak 3 kali.Penambahan NaCl jenuh dilakukan jika terbentuk emulsi.Ekstrak heksana disatukan dan dicuci dengan akuadem hingga
netral gunakan indikator PP.Ekstrak dilewatkan dalam natrium sulfat anhidrous untuk mengikat air yang tersisa. Ekstrak heksana kemudian diuapkan dengan gas
N
2.
Sampel dilarutkan kembali dengan fase gerak dalam labu takar 5 ml dan ditepatkan volumenya hingga tera. Sampel disaring dengan kertas Whatman
0.45µm dan dihilangkan gelembung udaranya.Injeksi sebanyak 20µ dilakukan untuk pengujian dengan HPLC. Analit akan terukur pada panjang gelombang 280
nm. Analisis dilakukan dua ulangan. Kolom
: RP-HPLC dengan kolom C-18 25 cm × 4.6 mm
Detektor :
UV Vis Fase Gerak
: Metanol : Isopropanol 98 : 2
Laju Alir :
1.0 mlmenit
Persiapan baku
Larutan baku standar dibuat dengan menimbang 25 mg standar D- α tokoferol
yang selalu dibuat segar. Standar baku di tempatkan pada labu takar 50 ml dan ditambahkan fase gerak hingga tera. Setelah itu dibuat deret standar baku hingga
50 ppm. Sebanyak 20µl larutan standar baku disuntikkan dalam kolom HPLC. Konsentrasi tokoferol didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut :
Konsentrasi ሺppmሻ Asp x Cst x sp
sp Keterangan :
Asp : Area contoh
Cst : konsentrasi standar
Vsp : Volume pelarutan sampel ml
Wsp : bobot contoh g
Analisis ϒ-oryzanol Xu dan Godber 2000
Persiapan sampel
Bekatul sebanyak 1 gram dilarutkan dengan 5 ml akuades di dalam tabung reaksi 25 ml.Asam askorbat sebanyak 0.2 g kemudian ditambahkan dalam
tabung.Larutan tersebut divorteks dan diinkubasi di penangas pada suhu 60°C selama 30 menit. Sebanyak 5 ml pelarut isopropanol:heksana 50:50
ditambahkan dalam tabung dan divorteks selama 30 detik. Setelah homogen, larutan disentrifugasi 3000 rpm pada suhu ruang selama 15 menit.Lapisan organik
dikumpulkan dalam tabung reaksi. Residu yang tersisa dicampurkan dengan 5 ml pelarut isopropanol:heksana dan disentifugasi lagi. Lapisan organik yang didapat
dikumpulkan bersama dengan lapisan organik yang didapat sebelumnya.
Air akuades 5 ml ditambahkan dalam tabung reaksi untuk mencuci lapisan organik.Tabung reaksi didiamkan selama 10 menit lalu diambil larutan
organiknya. Proses pencucian diulangi hingga dua kali. Setelah itu, lapisan organik dihembuskan gas N
2
untuk menguapkan pelarut organik. Minyak bekatul hasil ekstraksi dilarutkan dengan fase gerak.Setelah itu larutan
sampel disaring dengan menggunakan membran PTFE 0.45 µm dan dihilangkan gelembung udaranya terlebih dahulu sebelum diinjeksikan ke dalam kolom
HPLC.Sebanyak 20µl larutan sampel disuntikkan dalam kolom HPLC. Analit akan terbaca pada panjang gelombang 330 nm. Analisis dilakukan dua kali
ulangan.
Persiapan Baku
Kuantifikasi dilakukan dengan menggunakan larutan baku standar γ-oryzanol.
Larutan baku standar γ-oryzanol dibuat dengan menimbang 25.0 mg baku γ-
oryzanol dalam labu 50.0 ml. Deret standar dibuat 5 seri yaitu 0 ppm-250 ppm yang dilarutkan dengan fase gerak. Setelah itu larutan standar baku disaring
dengan menggunakan membran PTFE 0.45 mm dan dihilangkan gelembung udaranya terlebih dahulu. Sebanyak 20µl larutan standar baku disuntikkan dalam
kolom HPLC. Kondisi HPLC yang digunakan adalah: Kolom
: RP-HPLC dengan kolom C-18 25 cm × 4.6 mm
Detektor :
UV Vis Fase Gerak
: metanol, asetonitril, diklorometan, dan asam asetat
50:44:3:3by vol Laju Alir
: 1.0 mlmenit
Identifikasi komponen oryzanol dilihat berdasarkan waktu retensi RT yang dibandingkan dengan standar.