Tahap Pendahuluan Pembuatan Beras Analog
Beras analog dibuat dari pencampuran antara tepung jagung, sagu, tepung kedelai dan bekatul.Gliseril monostearat GMS 2 ditambahkan sebagai bahan
pengikat pada beras analog Budijanto dan Yulianti 2012. Fungsi GMS dalam formulasi ini adalah sebagai pelumas saat proses ekstrusi, menurunkan derajat
pengembangan ekstrudat, memperkuat tekstur beras analog, dan mengurangi cooking loss Stanley et al. 1989. GMS akan berikatan dengan amilosa
membentuk struktur helik Putseys et al. 2010; Alsaffar 2011 pada suhu 60-90°C saat terjadi proses gelatinisasi Stanley et al. 1989.
Tahap awal formulasi pembuatan beras analog ini menggunakan perbandingan tepung dan pati 70:30. Pati yang digunakan adalah pati sagu 30 sedangkan
tepung yang dipakai adalah tepung jagung 70 Budijanto dan Yulianti 2012. Formula awal yang dipakai belum ditambahkan tepung kedelai atau tepung
bekatul karena untuk mengetahui efek penambahan sagu dalam pembuatan beras analog.
Hasil beras analog yang didapatkan dengan penggunaan sagu 30 adalah beras analog yang lengket sedangkan pada penggunaan sagu konsentrasi 25,
mempunyai tekstur dan bentuk yang baik menyerupai beras sehingga untuk proses selanjutnya dipakai sagu dengan konsentrasi 25. Penambahan sagu selain
memperbaiki warna dari produk beras analog juga dapat menjadi bahan pengikat yang baik.Hal tersebut terlihat dari sagu 25 menunjukkan tekstur yang lebih
baik dari penambahan sagu 20.Sagu dapat membentuk lapisan film dan dapat mempertahankan tekstur saat pemasakan juga membentuk rongga udara lebih
kecil Gonzales 2005.
Air yang ditambahkan adalah 1.5 liter yaitu 50 dari total adonan kering Kurachi 1995; Kato 2006; Budijanto dan Yulianti 2012. Berdasarkan
percobaan, air 50 dari total adonan kering menghasilkan bentuk dan tekstur adonan yang baik. Penggunaan air dalam proses ekstrusi diperlukan untuk proses
gelatinisasi Mishra et al. 2012.
Tepung kedelai dipergunakan untuk menambah kandungan protein dari produk beras analog. Menurut Kato 2006, tepung kedelai pada rice substitute
digunakan untuk menghasilkan produk tinggi protein dan rendah karbohidrat bila dibandingkan dengan beras aslinya. Tepung kedelai memiliki prospek yang baik
untuk dikembangkan sebagai ingridien bahan pangan karena mengandung protein yang tinggi 35-38 dan lemak yang cukup tinggi ± 20 Konsentrasi tepung
kedelai yang ditambahkan yaitu berada pada rentang 0-20 dari total adonan kering. Kadar maksimal kedelai 20 dipilih karena kedelai 20 adalah batas
warna produk dapat diterima secara sensori Widaningrum 2005 sejalan dengan penelitian Koideet al. 1999 yang menyatakan penggunaan tepung kedelai antara
0.5-20. Penggunaan di bawah rentang tersebut menyebabkan tidak tercapainya tingkat protein yang diinginkan tapi bila terlalu banyak penambahan akan
menyebabkan pembentukan warna kecoklatan pada beras analog.
Tahap berikutnya menentukan interval bekatul yang akan ditambahkan pada beras analog. Bekatul yang digunakan pada konsentrasi 5, 10, dan
15.Penambahan bekatul dilakukan untuk meningkatkan kandungan komponen antioksidan pada beras analog. Pemilihan kadar maksimal bekatul berdasarkan
analisis sensori pada 3 formula Tabel 3.2 dari penampakan keseluruhan dan warna pada formula beras dan nasi analog.
Berdasarkan hasil analisis sensori didapatkan panelis agak suka pada produk dengan 5 bekatul dan 10 bekatul.Namun tidak suka dengan penambahan
bekatul 15.Penambahan bekatul pada konsentrasi 15 menyebabkan warna beras analog menjadi lebih gelap dan juga memberikan rasa pahit dan aroma yang
tidak disukai oleh panelis.Rasa pahit pada bekatul kemungkinan disebabkan karena adanya kandungan komponen polifenol sebanyak 305-390 ppm Qureshi et
al. 2002.Hasil analisis sensori menunjukkan penambahan bekatul 10 yang dipilih sebagai batas maksimal pada tahap formulasi dengan progamMixture
Design pada tahap penelitian utama.
Tabel 3.2 Formula beras analog untuk pemilihan konsentrasi bekatul terbaik Formula
Komposisi 1
Sagu 25, GMS 2, tepung kedelai 20, tepung jagung 48, bekatul 5
2 Sagu 25, GMS 2, tepung kedelai 20, tepung jagung 43,
bekatul 10 3
Sagu 25, GMS 2, tepung kedelai 20, tepung jagung 38, bekatul 15