Budaya organisasi mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepastian. Budaya organisasi menentukan kemana arah, apa yang akan dicapai, dan
bagaimana mencapainya. 6. Menciptakan Konsistensi.
Budaya organisasi menciptakan konsistensi berpikir, berprilaku, dan merespons lingkungan organisasi. Budaya organisasi memberikan peraturan,
panduan, prosedur, serta pola memproduksi dan melayani konsumen, pelanggan, nasabah atau klien organisasi.
7. Motivasi. Budaya organisasi merupakan kekuatan tidak terlihat atau invisible force
dibelakang faktor-faktor organisasi yang kelihatan dan dapat diobservasi. Budaya merupakan energi sosial yang membuat anggota organisasi untuk
bertindak. Budaya organisasi memotivasi anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
8. Kinerja Organisasi. Budaya organisasi yang kondusif menciptakan, meningkatkan, dan
mempertahankan kinerja tinggi. Budaya organisasi yang kondusif menciptakan kepuasan kerja, etos kerja, dan motivasi kerja karyawan. Semua
faktor tersebut merupakan indikator terciptanya kinerja tinggi dari karyawan yang akan menghasilkan kinerja organisasi yang juga tinggi.
9. Keselamatan Kerja. Budaya organisasi mempunyai pengaruh dalam keselamatan kerja. Penelitian
Richard L. Gardner 1999 menunjukkan bahwa ada hubungan kausal positif antara budaya organisasi dan kecelakaan industri.
10. Sumber Keunggulan Kompetitif. Budaya organisasi merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif.
Budaya organisasi yang kuat mendorong motivasi kerja, konsistensi, efektivitas,
dan efisiensi,
serta menurunkan
ketidakpastian yang
memungkinkan kesuksesan organisasi dalam pasar dan persaingan.
2.1.2 Komponen-komponen dalam Budaya Perusahaan
Menurut Daud 2003 komponen-komponen dalam budaya perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Nilai merupakan tanggapan dan penerimaan individu dari sudut pemikiran masing-masing, yang didasarkan karena setiap individu meletakkan satu nilai
berdasarkan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan atau bagaimana mereka mentafsir keadaan yang berlaku
2. Norma adalah nilai-nilai yang diterima oleh suatu kelompok sebagai nilai-nilai bersama yang mencerminkan keinginan kelompok tersebut. Dengan kata lain,
norma merupakan peraturan-peraturan hidup dan amalan yang diterima dalam masyarakat. Dalam konteks perusahaan, norma adalah cara bekerja yang
diterima umum dan diamalkan dalam perusahaan, yang menjadi nilai budaya perusahaan tersebut.
3. Sikap adalah kesediaan seseorang dari segi mental dan fisik untuk bertindak terhadap sesuatu. Sikap mempunyai peranan penting sebagai faktor pendorong
dalam tindakan manusia untuk menerima atau menolak sesuatu. 4. Etika adalah prinsip-prinsip kerja yang terbentuk dari gabungan unsur nilai,
norma dan sikap yang dilakukan secara bersama-sama dalam suatu kelompok. Apabila setiap orang dalam perusahaan memiliki satu tujuan yang sama, maka
akan terwujud keharmonisan dalam perusahaan tersebut untuk mengamalkan etika kerja yang sama.
2.1.3 Karakteristik Budaya Perusahaan Menurut Robbins 2003, terdapat kesepakatan yang luas bahwa budaya
organisasi mengacu ke sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain. Sistem makna
bersama ini, bila diamati dengan lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh organisasi itu. Riset terbaru
mengemukakan tujuh karakteristik primer yang bersama-sama menangkap hakikat dari budaya organisasi adalah sebagai berikut:
1. Inovasi dan pengambilan resiko inovation and risk taking, adalah sejauhmana para karyawan didorong agar inovatif dan mengambil resiko.
2. Perhatian terhadap detail attention to detail, adalah sejauhmana para karyawan diharapkan memperlihatkan presisi kecermatan, analisis dan
perhatian terhadap detail.
3. Orientasi hasil outcome orientation, adalah sejauhmana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang
digunakan untuk mencapai hasil itu. 4. Orientasi orang people orientation, adalah sejauhmana keputusan
manajemen memperhitungkan dampak hasil-hasil pada orang-orang dalam organisasi itu.
5. Orientasi tim team orientation, adalah sejauhmana kegiatan kerja diorganisasikan berdasarkan tim, bukannya berdasarkan individu.
6. Keagresivan agresiveness, adalah sejauhmana orang-orang itu agresif dan kompetitif bukannya santai-santai
7. Kemantapan adalah
sejauhmana kegiatan
organisasi menekankan
dipertahankannya status quo bukannya pertumbuhan.
2.1.4 Model dalam Budaya Perusahaan