Tujuan dan manfaat Kondisi Umum Kota Tegal

4 § Jumlah alat tangkap jaring arad mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu tahun 1997 sebanyak 39 unit menjadi 361 unit pada tahun 2003 Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Tegal, 2004. § Terjadi konflik antara nelayan jaring arad asal Kota Tegal dengan nelayan Suradadi pada tahun 1999. § Meningkatnya permintaan hasil perikanan akibat peningkatan jumlah penduduk dan kualitas hidupnya. § Keterbatasan teknologi dan modal sehingga daerah penangkapan ikan hanya terbatas di sekitar wilayah penangkapan jalur 1 perairan pantai kurang dari 4 mil serta tingkat pendidikan masih rendah. Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya solusi yang tepat terhadap pengelolaan alat tangkap “ jaring arad” yang berbasis di Kota Tegal. Secara skematis pendekatan masalah perikanan jaring arad dapat dilihat pada Gambar 1. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut di atas maka timbul beberapa pertanyaan yang perlu dijawab melalui penelitian ini, yaitu: 1 Bagaimana tingkat keramahan jaring arad terhadap lingkungan perairan dan kelestarian sumberdaya ? 2 Bagaimana strategi pengelolaan jaring arad yang berkelanjutan ?

1.3 Tujuan dan manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1 Mengkaji pengelolaan jaring arad dengan mempertimbangkan aspek bioteniksosioekonomi dan aspek kelembagaan. 2 Menyusun rekomendasi strategi pengelolaan jaring arad yang berbasis di Kota Tegal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa : 1 Informasi tentang status kini perikanan jaring arad di Kota Tegal. 2 Rekomendasi dalam pengelolaan jaring arad yang berbasis di Kota Tegal. 5 Perikanan Jaring Arad Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan Konflik Pemanfaatan antar nelayan Terjadi Pelanggaran - Over fishing - Illegal fishing Keppres No. 391980 Kepmentan No. 3921999 UU OTDA No. 322005 Tidak berjalan dengan baik Strategi pengelolaan Gambar 1 Skema perikanan jaring arad di Kota Tegal. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Umum Kota Tegal

Wilayah Kota Tegal merupakan kota yang terletak di pesisir utara Jawa dan secara geografis terletak pada 06 50’ – 06 53 LS dan 109 08’ – 109 10’ BT. Kota Tegal merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai luas wilayah 38,85 km 2 dengan panjang pantai 7,5 km dan memiliki 4 kecamatan yaitu : Kecamatan Tegal Barat, Kecamatan Tegal Timur, Kecamatan Tegal Selatan dan Kecamatan Margadana. Nelayan Kota Tegal sebagian besar bermukim di Kelurahan Tegalsari dan Muarareja Kecamatan Tegal Barat. Batas administrasi wilayah Kota Tegal adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Laut Jawa - Sebelah Selatan : Kabupaten Tegal - Sebelah Timur : Kabupaten Tegal - Sebelah Barat : Kabupaten Brebes Jumlah penduduk Kota Tegal pada tahun 2004 tercatat sebanyak 242.067 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut 11.107 orang 8,40 berprofesi sebagai nelayan. Nelayan Kota Tegal merupakan penduduk asli dan selebihnya merupakan nelayan pendatang yang berasal dari Brebes, Pemalang dan Cirebon. Perkembangan jumlah nelayan Kota Tegal sejak tahun 2000 mengalami peningkatan kecuali tahun 2004. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar 13,66. Seiring dengan penurunan jumlah armada penangkapan pada tahun 2004 jumlah nelayan juga mengalami penurunan yang cukup besar BPS Kota Tegal, 2005. Perkembangan jumlah nelayan dari tahun ke tahun disajikan pada Gambar 2. 7 8.175 11.254 14.578 11.107 13.343 9.381 8.652 6.321 8.216 5.748 2 4 6 8 10 12 14 16 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 tahun jumlah ribuan Gambar 2 Perkembangan jumlah nelayan Kota Tegal tahun 1995 – 2004

2.2 Daerah dan Musim Penangkapan Ikan