Selektivitas Alat Tangkap strategi pengelolaan perikanan jaring arad yang berbasis di kota tegal

17 Jenis krustase yang tertangkap jaring arad adalah udang windu Penaeus monodon , udang jerbung Penaeus merguensis, udang dogol Metapenaeus ebarocensis dan udang krosok Trachypenaeus fulvus serta kepiting Scylla serata dan rajungan Portunus pelagicus. Jenis hasil tangkapan ikan adalah pepetek Leiognathus spp, gulamah Argyrosomus amoyensis, beloso Saurida tumbil , tenggiri Scomberomorus spp, kembung Rastrellinger spp, cumi cumi Loligo spp, manyung Arius thalassinus, lidah Cynoglossus lingua, Manadiyanto et al., 2000; Purbayanto et al., 2003. Komposisi hasil tangkapan nelayan jaring arad di Kota Tegal yaitu ikan campuran 80, ikan beloso, pepetek, gulamah dan tiga waja 18, dan udang 1-2 BPPP Tegal, 2005. Menurut Suharyanto 2005, jumlah hasil tangkapan per setting jaring arad berkisar 4-9 kg dengan CPUE sekitar 30-54 kgtrip unit. Untuk nelayan Kota Tegal one-day fishing, jumlah trip per tahun sebanyak 240 trip Suharyanto, 2005; BPPP Tegal, 2005.

2.7 Selektivitas Alat Tangkap

Selektivitas dapat didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif kemampuan alat untuk menangkap ikan terhadap spesies dan ukuran ikan tersebut Losanes et al., 1992. Kemampuan tersebut berkaitan dengan menghindarnya ikan dari jaring yang merupakan proses penentu peluang tertangkapnya ikan. Peluang ini bervariasi menurut karakteristik ikan seperti bentuk badan, bagian yang terjerat dan ukuran mata jaring. Fridman 1986 menyatakan bahwa selektivitas merupakan sifat alat dalam menangkap ukuran dan jenis ikan tertentu dalam suatu populasi. Sifat ini tergantung pada prinsip yang digunakan dalam operasi penangkapan ikan, tetapi tergantung juga pada parameter desain alat tangkap seperti mata jaring, bahan dan ukuran benang, hanging ratio dan kecepatan penarikan jaring. Selain cara penangkapan, ukuran mata jaring memiliki pengaruh yang besar terhadap selektivitas alat. Selektivitas umumnya digambarkan sebagai suatu ukuran relatif. Dalam metode perhitungan tidak langsung indirect estimation method nilai selektivitas 100 bukan berarti bahwa semua ikan tertangkap dalam operasi penangkapan. Hal tersebut hanya menandakan bahwa alat tangkap tersebut memiliki efisiensi 18 relatif tertinggi. Selektivitas merupakan fungsi dari suatu alat penangkapan ikan dalam menangkap`organisme dalam jumlah spesies tertentu dan selang ukuran tertentu pada suatu populasi di daerah penangkapan ikan. Selektivitas alat penangkapan terdiri dari dua komponen yaitu selektivitas ukuran dan selektivitas spesies Matsuoka, 1995. Perbaikan teknologi trawl sehingga memenuhi kriteria ramah lingkungan dapat dilakukan melalui peningkatan selektivitas di bagian kantong cod-end dari trawl . Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan selektivitas trawl seperti penggunaan BED Evans dan Wahyu, 1996. Masing- masing metode tersebut perlu diteliti secara cermat sehingga ditemukan suatu metode yang paling sesuai dengan kondisi sumberdaya dan lingkungan serta kebiasaan ne layan. Kalau tidak maka perbaikan selektivitas trawl tersebut akan sia-sia sebagaimana halnya dengan penerapan BED pada pukat udang di Indonesia timur yang tidak efektif sehingga nelayan enggan menggunakannya Evans dan Wahyu, 1996.

2.8 Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan