Karakterisitik Umum Biologi Ikan Hias Pterapogon kauderni

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakterisitik Umum Biologi Ikan Hias Pterapogon kauderni

Pterapogon kauderni Banggai cardinalfish memiliki bentuk badan yang tinggi, bulat pipih; mulut besar, sampai melewati garis vertikal pertengahan pupil, memiliki dua sirip punggung dorsal fin yang panjang dan indah. Gurat sisi garis lateral dari ikan capungan banggai tampak jelas dan lengkap Kimura Matsuura 2003 dari tutup insang sampai pangkal ekor. P.kauderni merupakan ikan laut dengan ukuran kecil maksimum ukuran 80 mm SL dengan ciri khusus pola yang kontras antara garis-garis hitam dan putih dengan totol-totol putih. Spesies ini sangat mudah dibedakan dari 270 spesies family Apogonidae lainnya karena memiliki rumbai pada sirip dorsal pertamanya, anal memanjang dan sirip dorsal kedua memiliki jari-jari lunak, sirip kaudal bagian dalam bercabang, dan pola warna terdiri dari tiga garis hitam menyilang pada bagian kepala dan badan dan hitam mencolok pada bagian pinggir depan anal dan dirip dorsal kedua Allen 2000. Spesies ini memiliki tujuh buah jari-jari pada bagian sirip dorsal pertamanya, satu jari-jari keras dan empat belas jari-jari lunak pada bagian sirip punggung kedua, dan jari-jari keras dan tiga belas jari-jari lunak pada bagian sirip anal. Banyaknya jumlah jari-jari lunak pada sirip punggung kedua ini berbeda dengan genera apogonid lainnya. Jantan dapat dibedakan dengan betina dimana yang jantan memiliki rongga mulut lebih besar, tetapi dapat terlihat pada saat akan mengerami terlurnya Gambar 2. Gambar 2 Ikan hias jenis Pterapogon kauderni Poernomo et al. 2003 1 2 3 4 5 6 Keterangan : 1. Sirip punggung pertama 4. Sirip dubur 2. Sirip punggung kedua 5. Sirip perut 3. Sirip ekor 6. Gurat sisi Bentuk tubuh betina dewasa bulat-gepengpipih oval-compressed Gambar 3, Marini 1996. Selanjutnya dikatakan bahwa jantan dewasa memiliki tubuh agak memanjang dan memiliki rongga mulut bagian bawah lebih cekung, namun pada saat mengerami telur di mulut, rongga mulut bagian bawah akan membentuk kantung untuk menyimpan telur, disamping itu sirip punggung kedua ikan jantan lebih panjang dibandingkan betina Gambar 4. Terdapat 3 garisbelang hitam lebar melintang; yang pertama pada bagian kepala, melintang dari kepala bagian atas ke bawah membelah mata, yang kedua dari jari-jari keras sirip punggung pertama melintang di belakang tutup insang sampai ke sirip perut dan yang ketiga dari jari-jari lemah sirip punggung ke dua melintang sampai ke sirip dubur. Ikan ini pertama kali diidentifikasi oleh F.P. Koumans pada tahun 1993 di Zool. Meded. Leiden v. 16 no. 1-2; ref. 2673, dari 2 individu dikoleksi dari kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Selanjutnya lebih disahkan oleh Allen dan Steene pada September 1995. Klasifikasi ikan capung setelah I.C.Z.N International Commission of Zoological Nomenclature Allen 1997 sebagai berikut : Kerajaan - Animalia Filum – Chordata Subfilum – Vertebrata Kelas – Osteichthyees Subkelas – Actinopterygii Infrakelas - Teleostei Superorder – Acanthopterygii Order – Perciformes Suborder - Teleostei Family – Apogonidae Genus – Pterapogon Species – kauderni Koumans, 1933 Nama Umum – Banggai Cardinal Fish BCF Nama Lokal – Capungan Ambon Kata genus Pterapogon berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata Pter yang berarti sirip atau sayap; apo yang berarti jauhpanjang; gon yang berarti cara memijah dari cara mengerami telur di mulut. Sedangkan kata spesies kauderni diambil dari nama seseorang yang ikut dalam ekspedisi tersebut. Nama lain dari ikan ini adalah Banggai cardinalfish, Banner cardinalfish, “Outhouse” cardinalfish Allen 1997. a b Gambar 3 Ikan capungan banggai dewasa a betina b jantan Marini 1996

2.2 Sebaran dan Habitat