a b
Gambar 3 Ikan capungan banggai dewasa a betina b jantan Marini 1996
2.2 Sebaran dan Habitat
Pterapogon kauderni ditemukan di wilayah Barat Pasifik dan keberadaan
populasinya terbatas pada 27 pulau di Kepulauan Banggai dan Sulawesi Tengah di Pelabuhan Luwuk Vagelli Erdmann 2002; Vagelli 2005. Sebagian kecil
juga terdapat di Selat Lembeh Sulawesi Utara, Indonesia, sekitar 400 km utara kepulauan Banggai Vagelli Erdmann 2002. Cakupan jarak alami spesies ini
maksimum timur-barat sekitar 130 km dan utara-selatan sekitar 70 km, dan luasan keseluruhan sekitar 500 km2 Gambar 4 dan Gambar 5. Spesies ini berada pada
kedalaman 0,5 –4,5 m, tetapi umumnya ditemukan pada kedalaman 1,5 sampai 2,5
m Vagelli 2005. Ikan hias capungan Ambon P.kauderni, KOUMANS 1933 belum banyak
dikenal oleh masyarakat nelayan di Indonesia karena penyebarannya yang sangat terbatas yaitu hanya terdapat di Pulau Banggai Sulawesi Tengah bagian timur
Allen 1997 sehingga sering disebut ikan apogon Banggai. Pertama kali ditemukan oleh Koumans pada tahun 1993. Termasuk ikan air laut berukuran
kecil ; panjang standar mencapai 6,5 cm Allen 1997. Ikan ini umumnya hidup di daerah terumbu karang yang dekat dengan padang lamun seagrass dekat
pantai pada kedalaman kurang dari 3 meter dan hidup berasosiasi dengan bulu babi sea urchins atau Diadema dan anemon.
Karakter diagnostik : Badan tinggi, compress; mulut besar, sampai melewati garis vertikal pertengahan pupil, memiliki dua sirip punggung dorsal fin yang
panjang dan indah. Memiliki bentuk tubuh dan warna yang sangat indah. Ikan capung tergolong jenis ikan yang bersifat teritorial yaitu menempati suatu wilayah
secara permanen, pergerakannya yang pasif dimana sebagian besar hidup
berkelompok menempati duri-duri dari bulu babi Diadema dan sebagian kecil hidup berasosiasi dengan anemon sehingga penyebarannya hanya terbatas
didaerah sekitar di mana mereka berada sebelumnya. Beberapa aspek biologi seperti : kebiasaan makan, umur, pola pemijahan dll. belum banyak diketahui
sehingga perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengembangkan populasi jenis ikan ini.
Gambar 4 Sebaran ikan Pterapogon kauderni di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah Vagelli 2005.
Gambar 5 Sebaran ikan Pterapogon kauderni di Selat Lembeh, Sulawesi Utara Vagelli 2005.
Pterapogon kauderni adalah jenis apogonid yang karakterisitik hidupnya
berbeda dengan apogonid lainnya, dimana jenis ikan hias ini memili keunikan dalam daur hidupnya, keilmiahannya yang khas, serta satu-satunya dari family
Apogonidae yang diurnal, karena jenis lainnya adalah nokturnal. Ikan ini merupakan pemakan plankton, yang sebagian besar memakan makanan melalui
media copepod dan beberapa crustacea lainnya. Mereka biasanya juga ditemukan berasosiasi dengan anemon, karang bercabang, bulu babi, bintang laut dan akar
mangrove. Densitas ikan hias ini juga hubungan positif dengan densitas bulu babi Kolm Berglund 2003.
Pterapogon kauderni juga sering hidup bersama dengan ikan dan udang
yang berada pada anemon. Selain itu seringkali apabila ada ditemukan bulu babi, juga terdapat beberapa genera ikan kardinal di tempat tersebut Vagelli 2002.
Ikan ini merupakan sumber makanan penting bagi beberapa spesies seperti Pterois
Scorpaenidae, Epinephelus merra Serranidae, Cymbacephalus beauforti
Platycephalidaemorenas, Echidna nebulosa Muraenidae, Synanceia horrida
, Laticauda colubrina Elapidae Vagelli 2002. Dalam dunia perdagangan ikan hias, ikan ini dikenal dengan nama capung
melihat bentuk tubuhnya yang menyerupai capung. Perdagangan ikan capung telah lama dilakukan di Sulawesi Utara.
2.3 Reproduksi