Perumusan Masalah PE DAHULUA 1.1

oleh Keputusan Presiden No. 321990 pasal 16 bahwa jarak daerah bantaran sungai dengan daerah pemukiman sekurangkurangnya 100 meter di kiri dan kanan dilihat dari aliran sungainya sungai besar dan 50 meter di kiri dan kanan untuk sungai kecil Departemen Pekerjaan Umum, 1994. Padatnya pemukiman di bantaran sungai menimbulkan beberapa permasalahan, diantaranya adalah pencemaran oleh limbah domestik dan kurangnya daerah resapan air. Hal ini akan menyebabkan banjir pada musim penghujan, karena daerah resapan air semakin sempit sehingga volume air sungai cepat meluap. Kondisi ini mengakibatkan berbagai kerugian besar baik kerugian materi dan non materi. Kerugian besar yang terjadi akibat padatnya pemukiman di daerah bantaran sungai yang telah melanda DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi ditetapkan sebagai daerah yang bermasalah. Berdasarkan data BPS 2007, DKI Jakarta yang mempunyai luas wilayah hanya sekitar 661,52 kilometer persegi, menampung jumlah penduduk 8,96 juta jiwa sehingga dapat dihitung kepadatan penduduknya sebesar 13,5 ribu jiwa per kilometer persegi. Sebagai kasus yang difokuskan dalam penelitian ini dapat dilihat pada pembangunan pemukiman penduduk di bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

1.2 Perumusan Masalah

Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai terbesar dan terpanjang yang membelah kota Jakarta. Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung mengalir dari wilayah Kabupaten Bogor menuju Teluk Jakarta sepanjang 117 km dan luas 36.839 Ha. Sungai Ciliwung Hilir wilayah DKI Jakarta di batasi oleh: sebelah barat wilayah kotamadya Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara, sebelah timur wilayah kotamadya Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Terdapat banyak permukiman kumuh illegal di DAS Ciliwung. Salah satu permukiman kumuh illegal yang terletak di bantaran Sungai Ciliwung adalah RW 04 Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, karena jika dibandingkan dengan RW 01 dan RW 10 yang juga berada di bantaran sungai, RW 04 menghadapi masalah lingkungan yang paling berat karena memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi dan merupakan wilayah kumuh. Berdasarkan data monografi Kelurahan Manggarai 2007, RW tersebut terdiri dari 16 RT dengan jumlah penduduk 3.327 jiwa dan luas wilayah kurang lebih 6 Ha termasuk wilayah untuk sarana umum dengan kepadatan 50.328,358 jiwakm 2 . Keberadaan pemukiman penduduk RW 04 Kelurahan Manggarai di bantaran sungai tersebut menimbulkan dampak yang sangat berarti bagi keseimbangan ekosistem yang ada di sekitarnya. Kondisi lingkungan bantaran sungai cenderung memburuk karena dimanfaatkan sebagai pemukiman dengan berbagai aktivitas penduduk, diantaranya dijadikan lokasi pembuangan sampah, mencuci peralatan rumahtangga dan pakaian, yang lambat laun akan mempersempit badan sungai yaitu lebar bantaran sungai yang idealnya 60 meter tetapi kenyataannya hanya terdapat 20 meter. 2 Hal ini sewaktuwaktu akan menyebabkan terjadinya bencana banjir walaupun tidak terjadi hujan lebat. Selain itu, banjir juga disebabkan oleh keadaan topografi pemukiman, karena RW 04 2 Banjir Jakarta. apakabaraccess.digex.net Kelurahan Manggarai merupakan daerah dataran rendah sehingga banjir yang menggenangi pemukiman tersebut dapat mencapai ketinggian 3 sampai 6 meter. 3 Kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memperbaiki kualitas lingkungan di bantaran Sungai Ciliwung dan juga untuk penataan DAS Ciliwung agar masyarakat tidak lagi tinggal di pemukiman yang kumuh dan masyarakat tercegah dari banjir, Hal tersebut dimaksudkan agar tercipta lingkungan yang sehat dan manusiawi. 4 Berdasarkan uraian di atas, beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, meliputi: 1. Bagaimana karakteristik sosial ekonomi responden di bantaran Sungai Ciliwung? 2. Berapa besarnya nilai kerugian yang dikeluarkan oleh responden ketika terjadi banjir? 3. Bagaimana persepsi responden terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan bantaran Sungai Ciliwung? 4. Bagaimana tingkat penerimaan responden terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan bantaran Sungai Ciliwung dan faktorfaktor apa yang mempengaruhinya? 5. Berapa besarnya WTP responden terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan bantaran Sungai Ciliwung dan faktorfaktor apa yang mempengaruhinya? 3 Hasil wawancara dengan pihak Kelurahan Manggarai tanggal 25 Februari 2008. 4 Arsip Dinas Perumahan DKI Jakarta

1.3 Tujuan Penelitian