4. Uji Keandalan
Uji ini dilakukan dalam pelaksanaan CVM. Berhasil tidaknya pelaksanaan CVM dilihat berdasarkan nilai koefisien determinasi R
2
dari OLS Ordinary Least Square
WTP. Nilai R
2
lebih rendah dari 0,15 dapat dikatakan tidak reliabel. Sedangkan nilai R
2
yang tinggi dapat menunjukkan tingkat reabilitas penggunaan CVM.
5. Uji Statistik t
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh masingmasing variabelnya X
i
mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat setempat Y
i
sebagai variabel tidak bebas prosedur pengujiannya Ramanathan,1997 adalah sebagai
berikut: H
: β
i
= 0 atau variabel bebas X
i
tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya Y
i
H
1
: β
i
≠ 0 atau variabel bebas X
i
berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya Y
i
i i
k n
hit
s t
β β
− =
−
Jika t
hit nk
tabel, maka H diterima, artinya variabel X
i
tidak berpengaruh nyata terhadap Y
i
Jika t
hit nk
tabel, maka H ditolak, artinya variabel X
i
berpengaruh nyata terhadap Y
i
6. Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X
i
secara bersamasama terhadap variabel tidak bebasnya Y
i
. Prosedur pengujiannya Ramanathan, 1997 antara lain:
H = β
1
= β
2
=…= β
k
= 0
Variabel bebas X
i
secara serentak tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas Y
i
H = β
1
= β
2
=…= β
k
≠ 0 Variabel bebas X
i
secara serentak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas Y
i
1 1
− −
= n
k JKG
k JKK
F
hit
dimana: JKK = Jumlah Kuadrat untuk Nilai Tengah Kolom
JKG = Jumlah Kuadrat Galat n
= Jumlah sampel k
= Jumlah peubah Jika F
hit
F tabel, maka H diterima, artinya variabel X
i
secara serentak tidak berpengaruh nyata terhadap Y
i
Jika F
hit
F tabel, maka H ditolak, artinya variabel X
i
secara serentak berpengaruh nyata terhadap Y
i
7. Uji terhadap Multikolinear
Dalam model yang melibatkan banyak variabel bebas sering terjadi masalah multicollinearity, yaitu terjadinya korelasi yang kuat antar variabel
variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multicollinearity dalam sebuah model dapat dilakukan dengan membandingkan besarnya koefisien determinasi R
2
dengan koefisien determinasi parsial antar dua variabel bebas r
2
. Untuk hal ini dapat dibuat suatu matriks koefisien determinasi parsial antar variabel bebas.
Multicollinearity dapat dianggap bukan merupakan suatu masalah apabila
koefisien determinasi parsial antar dua variabel bebas tidak melebihi nilai
koefisian determinasi atau koefisien korelasi berganda antar semua variabel secara simultan. Namun multicollinearity dianggap sebagai masalah serius jika koefisien
determinasi parsial antar dua variabel bebas melebihi atau sama dengan nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi berganda antar semua variabel secara
simultan, atau secara matematis dapat dituliskan dalam pertidaksamaan berikut: r
2
χ
i
, χ
j
R
2
χ
i
,…., χ
j
Masalah multicollinearity dapat dilihat langsung melalui output computer, dimana apabila nilai VIF 10 maka tidak ada masalah multicollinearity.
8. Uji Heteroskedastisitas