Derajat Asosiasi dan Tumpang Tindih Relung

30 H1 = rata-rata posisi ketinggian setiap aktivitas monyet ekor panjang atau lutung pada pohon berbeda nyata. Titik koordinat unit contoh yang dikumpulkan dengan GPS reciever dalam WGS 84 UTM Zone 49S kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak ArcView 3.3. Analisis dilakukan dengan cara menghubungkan titik-titik koordinat terluar maximum convex polygon tempat monyet ekor panjang dan lutung beraktivitas. Berdasarkan hasil analisis akan diperoleh luas penggunaan ruang secara horizontal atau wilayah jelajah masing-masing koloni monyet ekor panjang dan lutung. Selain itu juga dilakukan analisis vegetasi pada wilayah jelajah monyet ekor panjang, wilayah jelajah lutung, daerah tumpang tindih wilayah jelajah dan daerah yang bukan wilayah jelajah keduanya.

2. Derajat Asosiasi dan Tumpang Tindih Relung

Asosiasi interspesifik dihitung dengan menggunakan Indeks Jaccard JI. Pemilihan Indeks Jaccard dikarenakan indeks ini lebih teliti dan tidak bias baik pada populasi besar maupun kecil Goodall 1973. Indeks ini mengindikasikan ada tidaknya asosiasi antara monyet ekor panjang dengan lutung. Asosiasi interspesifik yang dihitung meliputi asosiasi jenis tumbuhan sumber pakan, asosiasi penggunaan jenis pohon dan asosiasi posisi ketinggian aktivitas. Indeks Jaccard = 0 berarti tidak ada asosiasi dan jika indeks = 1 berarti terdapat asosiasi maksimal. c b a a JI + + = Keterangan: a = jumlah unit contoh yang digunakan monyet ekor panjang bersamaan dengan lutung b = jumlah unit contoh yang hanya digunakan monyet ekor panjang c = jumlah unit contoh yang hanya digunakan lutung Perhitungan kesamaan jenis tumbuhan sumber pakan dan tumpang tindih penggunaan ruang secara vertikal dihitung dengan persentase tumpang tindih relung niche overlap percentage dan indeks tumpang tindih relung Morisita Simplified Morisita’s Index. Pemilihan indeks tumpang tindih relung Morisita karena indeks ini merupakan indeks terbaik dan tidak terpengaruh oleh 31 pengulangan. Persentase tumpang tindih relung dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : 100 , min 1       = ∑ = n j ik ij jk p p P Keterangan : Pjk = persentase tumpang tindih relung antara spesies j dengan spesies k Pij = proporsi sumberdaya i dari total sumberdaya yang dimanfaatkan oleh spesies j Pik = proporsi sumberdaya i dari total sumberdaya yang dimanfaatkan oleh spesies k n = jumlah total sumberdaya yang ada Indeks tumpang tindih relung Morisita Simplified Morisita’s Index dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Keterangan : Ch = indeks tumpang tindih relung Morisita antara spesies j dengan spesies k pij = proporsi sumberdaya i dari total sumberdaya yang dimanfaatkan oleh spesies j pik = proporsi sumberdaya i dari total sumberdaya yang dimanfaatkan oleh spesies k n = jumlah jenis sumberdaya pohon Tumpang tindih penggunaan ruang secara horizontal atau wilayah jelajah dihitung dengan menggunakan persentase tumpang tindih relung dengan cara menampalkan peta wilayah jelajah koloni monyet ekor panjang dengan koloni lutung. Berdasarkan hasil penampalan kedua peta tersebut maka diketahui luas daerah yang tumpang tindih.

3. Karakteristik Pohon Media Kohabitasi