60
berlangsung individu betina yang menggendong anak selalu didampingi individu jantan tua JT. Semakin tua umur anak, frekuensi pergantian pengasuhan semakin
berkurang dan menyebabkan rata-rata waktu pergantian bertambah. Frekuensi dan lama pengasuhan bersama disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Pengasuhan bersama anak lutung dalam koloni No
Umur hari
Frekuensi pergantian
Rata-rata waktu pergantian menit
1 2
62 12
2 3
45 15
3 4
21 32
b. Derajat Asosiasi Penggunaan Ruang secara Vertikal
Berdasarkan ketinggian strata tajuk yang digunakan, frekuensi posisi ketinggian aktivitas monyet ekor panjang dan lutung pada saat sendiri dan
bersama dapat dibedakan menjadi 5 strata, seperti yang disajikan pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11. Persentase posisi ketinggian aktivitas monyet ekor panjang dan lutung pada strata tajuk berdasarkan frekuensi
No Strata Tajuk
Monyet Lutung
Sendiri Bersama
Lutung Sendiri
Bersama Monyet
1 Strata A 30 m
0.19 0.25
2 Strata B 18 - 30 m
16,73 1,69
10,33 4,53
3 Strata C 4 - 18 m
58,40 12,02
68,64 11,41
4 Strata D 1 - 4 m
6,25 4,08
3,89 0,38
5 Strata E 0 - 1
0,35 0,49
0,38 Jumlah
81,73 18,27
83,43 16,57
Pada saat sendiri maupun bersama monyet ekor panjang tidak sampai pada strata A sedangkan lutung dalam beraktivitas baik sendiri maupun bersama
monyet ekor panjang sampai pada strata A. Strata E ditempati monyet ekor panjang dalam beraktivitas sendiri maupun bersama lutung. Hal ini sesuai dengan
perilaku monyet ekor panjang yang teresterial. Pada lain pihak, strata E ditempati lutung pada saat beraktivitas sendiri, sedangkan pada saat bersamaan dengan
61
monyet ekor panjang, lutung menghindarberpindah ke strata yang lebih tinggi atau berpindah ke pohon lain.
Berdasarkan frekuensinya
diketahui bahwa
asosiasi interspesifik
penggunaan ruang secara vertikal oleh monyet ekor panjang dengan lutung menurut Indeks Jaccard sebesar 0,09. Hal ini berarti bahwa persaingan
interspesifik penggunaan ruang secara vertikal antara monyet ekor panjang dengan lutung di CAP sangatlah kecil. Penelitian lain pada burung menunjukkan
bahwa sebesar 55,8 waktu aktivitas Cyanoramphus malherbi dan sebesar 61,5 waktu aktivitas Cyanoramphus auriceps berada pada strata tajuk yang sama yaitu
pada 20 strata tajuk atas Kearvell et al. 2002 Pengamatan posisi ketinggian aktivitas monyet ekor panjang dan lutung
baik sendiri maupun bersamaan ini dilakukan pada 1354 batang pohon dimana 77 batang diantaranya digunakan secara bersama. Mencermati data di atas
keberadaan monyet ekor panjang pada strata B pada saat sendiri 16,73 lebih besar daripada saat bersama lutung 1,69. Artinya bahwa kejadian tersebut
hanya menyelingi dan bersifat temporal seperti halnya ketika lutung menempati strata E. Hal ini sesuai dengan penelitian Singh et al. 2000 yang menunjukkan
bahwa keberadaan monyet ekor singa pada substrata tajuk yang lebih rendah termasuk aktivitas makan merupakan aktivitas selingan ketika lutung Nilgiri
tidak ada dan didukung hasil penelitian Porter 2001 di Bolivia Utara yang menyatakan bahwa Callimico goeldii dan Saguinus fuscicollis selalu menghindari
Saguinus labiatus . Kondisi tersebut memperkuat hasil penelitian Burton Chan
1996 yang menyatakan bahwa suatu spesies dapat membentuk asosiasi interspesifik dalam menyelingimengisi kekosongan asosiasi spesies dalam sebuah
komunitas tanpa terjadi interaksi secara fisik atau asosiasi polyspesifik antar dua spesies yang berinteraksi sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa jarang sekali
monyet ekor panjang berkoeksistensi dimana menggunakan ruang, waktu dan sumberdaya yang sama. Seperti halnya hasil penelitian Singh et al. 2000 dan
Porter 2001 pada primata lain yang berkohabitasi, pada CAP lutung cenderung menghindari konfrontasi dengan monyet ekor panjang.
62
Dari 646,17 jam pengamatan monyet ekor panjang dan lutung di lapangan hanya dijumpai 3 kali berkoeksistensi, yaitu terjadi pada koloni Goa Cirengganis,
Pasir Putih Utara dan Pasir Putih Selatan. Pada koloni Goa Cirengganis kedua primata ini ditemukan berkoeksistensi pada pohon kiara kebo Ficus sp. selama 53
menit. Koloni Pasir Putih Utara ditemukan berkoeksistensi pada pohon F. sumatrana
selama 14 menit dan koloni Pasir Putih Selatan ditemukan berkoeksistensi pada pohon beringin Ficus benyamina selama 8 menit.
Dibandingkan dengan total waktu pengamatan maka diketahui bahwa koeksistensi monyet ekor panjang dengan lutung hanya 0,19. Monyet ekor panjang dan
lutung ditemukan berkoeksistensi pada sebuah pohon terjadi pada pagi hari, pada pohon yang berdimensi besar dan merupakan tumbuhan sumber pakan bersama.
Akan tetapi agresivitas monyet ekor panjang menyebabkan lutung cenderung menghindar baik secara vertikal maupun horizontal. Pada kasus koeksistensi
kedua primata ini, lutung menghindar ke strata tajuk yang lebih tinggi.
c. Tumpang Tindih Relung Penggunaan Ruang secara Vertikal