36
Eupashorium odoratum , harendong Melastoma polyantum, popohan Buchanania
arborescens , jejerukan Acronychya laurifolia mempunyai kerapatan relatif tinggi.
hasil analisis vegetasi secara lengkap disajikan pada Lampiran 1.
b. Lutung
Penggunaan ruang secara horizontal atau luas wilayah jelajah masing- masing koloni lutung di CAP disajikan pada Tabel 3. Rata-rata wilayah jelajah
koloni lutung yang diamati yaitu 10,07 ha. Tabel 3. Luas wilayah jelajah setiap koloni lutung di CAP
No Koloni
luas Ha Jumlah individu ekor
1 Pasir Putih Utara
8,44 13
2 Pasir Putih Selatan
9,48 10
3 Goa Rengganis
16,09 24
4 Cihaur
6,28 10
Jumlah 40,29
57 Rata-rata
10,07 14
Luas wilayah jelajah tersebut lebih besar dibandingkan dengan wilayah jelajah lutung di TWAP sebesar 2,78–6,67 ha atau rata-rata 3,46 ha Husodo
Megantara 2002 dan sebesar 4,7–8,8 ha Brotoisworo 1991 dan Megantara 1992. Namun apabila dibandingkan dengan luas wilayah jelajah lutung di
kawasan hutan jati Jawa Tengah sebesar 32-43 ha Djuwantoko 1994 dan Rowe 1996 sebesar 13 ha maka luas wilayah jelajah lutung tersebut lebih kecil.
Apabila dibandingkan dengan luas wilayah jelajah monyet ekor panjang, luas wilayah jelajah lutung di CAP lebih kecil dan sesuai dengan hasil penelitian Rowe
1996. hasil tersebut juga berbeda dengan kepadatan populasi lutung di Taman Nasional Alas Purwo sebesar 50 ekor per km
2
Susetyo 2004. Berdasarkan data pembanding tersebut maka diduga kerapatan relatif dan frekuensi relatif tumbuhan
sumber pakan lutung di CAP lebih rendah daripada wilayah TWA Pangandaran. Ukuran koloni lutung yang diamati berdasarkan kelas umur dan jenis kelamin
disajikan pada Tabel 4.
37
Tabel 4. Ukuran populasi masing-masing koloni lutung No
Koloni Jumlah
individu ekor
Kelasumurdanjeniskelamin Keterangan
1 PasirPutihUtara 13
1MB,2MJ,4DB,1DJ,4TB,1TJ A= Anak, J =Jantan
2 PasirPutihSelatan 10
1MB,1MJ,6DB,1TB,1TJ M=Muda, B=Betina
3 GoaRengganis 24
4A,6MB,3MJ,5DB,1DJ,4TB,1TJ D=Dewasa 4 Cihaur
10 1MJ,6DB,2TB,1TJ
T =Jantan Seperti halnya pada koloni monyet ekor panjang, intensitas aktivitas
pengunjung pada wilayah jelajah koloni lutung Pasir Putih Utara dan Selatan tinggi. Pada wilayah jelajah koloni lutung Goa Cirengganis dan Cihaur aktivitas
pengunjung relatif tidak ada. Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa hanya terdapat 1 ekor individu tua jantan yang bertindak sebagai alpha male namun juga terdapat
individu jantan lain sebagai subordinatnya. Hal ini sesuai dengan Kool 1989 namun berbeda dengan Kartikasari 1982. Menurut Kartikasari 1982, dalam
suatu koloni lutung hanya terdapat 1 ekor jantan. Pada koloni Goa Cirengganis yang merupakan koloni terbesar, jumlah anggota koloni adalah 24 ekor. Jumlah
tersebut berbeda dengan Medway 1970 yang menyatakan bahwa individu anggota koloni lutung budeng antara 6 – 23 ekor. Jumlah anggota koloni tersebut
lebih besar dari Rowe 1996 yaitu 13 ekor. Mencermati data pada Tabel 3 dan Tabel 4 terlihat bahwa ukuran koloni
berpengaruh kuat pada luas wilayah jelajah dibandingkan pengaruh perilaku, kerapatan relatif dan frekuensi relatif tumbuhan sumber pakan. Intensitas aktivitas
pengunjung yang tinggi, khususnya pada koloni Pasir Putih Utara, tidak merubah perilaku lutung terutama perilaku makan. Aktivitas pengunjung menyebabkan
koloni ini relatif tidak begitu takut dengan kehadiran manusia dibandingkan dengan koloni lainnya.
Berbeda dengan monyet ekor panjang, lutung cenderung berada pada ketinggian dan sebagian besar pakannya berupa dedauan dan pucuk yang tersedia
setiap saat tanpa mengenal musim. Oleh karena itu wilayah jelajah lutung pada umumnya lebih sempit daripada wilayah jelajah monyet ekor panjang.
38
Untuk mengetahui pengaruh vegetasi terhadap wilayah jelajah lutung maka dilakukan analisis vegetasi. Analisis vegetasi pada wilayah jelajah lutung diambil
dengan metode uji petik pada 2 dua lokasi yang berbeda dengan setiap lokasi terdapat 5 petak ukur. Tumbuhan sumber pakan yang disukai lutung Lampiran
17 seperti V. pubescens, bayur Pterospermum javanicum, kiara beas Ficus sumatrana
, kiandong Rhodamnia cinerea dan B. arborescens mempunyai kerapatan relatif tinggi. Hasil analisis vegetasi secara lengkap disajikan pada
Lampiran 2. Sebaran koloni dan wilayah jelajah koloni lutung yang diamati disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Peta wilayah jelajah koloni lutung
c. Derajat Asosiasi Penggunaan Ruang secara Horizontal