Dilihat dari hasil tabel 4.8 di atas bahwa rerata nilai totaljumlah didapat 2,65. Rerata nilai setiap parameter pada masing – masing lokasi terhadap rerata nilai total
didapat tingkat efektivitas penggunaan JPO pada JPO-I, JPO-II, dan JPO-III adalah rendah. Sedangkan fasilitas penyeberangan yang diinginkan responden lebih
memilih JPO tetapi tidak selalu menggunakannya.
4.4 Perencanaan Fasilitas Penyeberangan Orang Menurut
New Zealand Transport AgentNZTA berdasarkan ’’Guidelines for Selection of
Pedestrian Facilities” 4.4.1
Berdasarkan Level of Service pejalan kaki
Berdasarkan tata cara dari Selandia Baru bahwa waktu tempuh pejalan kaki untuk menyeberang t
cp
harus diketahui. Berikut hasil survei yang dilakukan, disajikan dalam tabel dengan 20 responden menyeberang tidak menggunakan JPO.
Tabel 4.9 Waktu tempuh pejalan kaki tidak menggunakan JPO
No. Waktu Waktu
Tempuh detik
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 1. 12.00-13.00 11 13 9 11 14 17 14 12 11 12
14 10 11 12 17 11 17 12 13 11
Sumber: Hasil Survei
No. Waktu Waktu
Tempuh menit
Universitas Sumatera Utara
M aka
waktu tempuh rata – ratanya adalah = 15,45 detik = 16 detik dan volume kendaraanjam diambil pada hari selasa sebesar 1527,95 kendjam = 1528 kendjam.
Kemudian dilakukan survei kecepatan kendaraan dengan 10 sampel.
Tabel 4.10 Waktu tempuh kendaraan, ditinjau dari dua titik yang berbeda
Sumber: Hasil Survei Jarak dua titik yang ditentuakan adalah 650 meter. Maka kecepatan rata –
rata kendaraan yang lewat pada segmen jalan adalah 30,54 kmjam.
Kemudian dilakukan langkah – langkah dibawah ini: 1
Penentuan delay pejalan kaki saat menyeberang jalan dimana ditentukan pada tabel 4 dalam Guidlines for selection of pedestrian facilities.
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 1. 12.00-13.00
1,35 1,13 1,01 1,51 1,68 1,08 1,33 1,11 1,28 1,31
Universitas Sumatera Utara
Sumber : NZTA Guidlines for selection of pedestrian facilities Dengan cara interpolasi didapat delay pejalan kaki dalam menyeberang
adalah 41,8 detik. 2
Nilai delay yang didapat disesuaikan pada tabel 5 di dalam Guidlines for selection of pedestrian facilities
tabel 2.3 tentang tingkat pelayanan pejalan kaki untuk menyeberang. Didapat katagori tingkat pelayanannya adalah “F”
yang artinya Unsatisfactory Hampir semua pejalan kaki harus menunggu lebih lama dari yang diinginkan untuk gap yang dapat diterima 95
th
persentil delay
≈ 80 detik. Ini menunjukan bahwa pejalan kaki sangat berbahaya melakukan penyeberangan tanpa fasilitas penyeberangan.
3 Untuk itu perlu dibuat fasilitas penyeberangan dilokasi tersebut. Dalam
Guidlines for selection of pedestrian facilities pada tabel 1 dan tabel 2 bahwa
fasilitas penyeberangan yang cocok adalah penyeberangan dengan lampu pengatur, Median Refuges, Kerb extention dan dapat memungkinkan
penyeberangan tak sebidang seperti JPO atau terowongan.
4.5 Kondisi Fisik Ketiga Jembatan Penyeberangan Orang