Stadium dan Gambaran Klinis Kanker Rongga Mulut Gambaran Histopatologis Diagnosis

6. Malnutrisi Pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko pada kanker rongga mulut karena kurangnya zink, vitamin atau mineral lainnya. 8 Diet tinggi buah dan sayuran mengurangi risiko terjadi kanker rongga mulut. Hal ini disebabkan karena buah dan sayur mengandung banyak vitamin dan zat-zat lainnya yang membantu mencegah kerusakan sel tubuh. 8,32 7. Sinar matahari Paparan sinar matahari yang mengandung komponen ultraviolet merupakan faktor risiko terjadinya kanker pada mukosa labial. 9,32 Kira-kira 30 pasien yang menderita kanker merupakan pekerja yang banyak terpapar pada sinar matahari, misalnya petani dan nelayan. 8,9,32

2.2.4 Stadium dan Gambaran Klinis Kanker Rongga Mulut

Stadium awal kanker rongga mulut, ditandai dengan adanya bercak merah, atau bercak putih yang tidak sakit. 25 Ulkus yang tidak sembuh dalam waktu 2 minggu, dapat dicurigai sabagai awal proses keganasan. 16,27 Tanda lain dari ulkus dengan proses keganasan meliputi ulkus yang tidak sakit, tepi bergulung, lebih tinggi dari sekitarnya, dan indurasi. 25,27 Umumya pada tahap dini kanker rongga mulut tidak menimbulkan gejala. 16,25 Pertumbuhan ulkus tersebut disebut sebagai pertumbuhan endofitik. Selain itu, kanker rongga mulut juga terlihat sebagai pertumbuhan yang eksofitik yang dapat berbentuk bunga kola atau papiler, mudah berdarah. 25,27 Gambar 6: Kanker rongga mulut. 28

2.2.5 Gambaran Histopatologis

Secara histopatologis gambaran yang terlihat sebelum terjadinya keganasan adalah displasia epitel. Displasia epitel adalah diagnosis histologis yang menunjukkan pertumbuhan yang tidak teratur. Hal ini dianggap sebagai suatu kondisi prakanker. 27 Lesi prakanker dapat memperlihatkan adanya displasia dengan kategori dengan ringan, sedang dan berat. Berdasarkan kriteria histomorfologis, displasia ringan memiliki sel displastik yang terbatas pada lapisan basal epithelium, sementara perubahan pada displasia sedang dan berat meliputi perubahan morfologi seluler dan peningkatan ketebalan lapisan epitel sebanyak 23 sampai 34 ketebalan lapisan epitel. Diagnosis karsinoma sel skuamosa ditegakkan jika terdapat kerusakan membran dasar dan invasi sel epitel displastik menuju jaringan ikat. 25,26 Karsinoma sel skuamosa rongga mulut dapat berkembang di tempat yang sebelumnya terdapat leukoplakia dan eritroplakia. 16,25

2.2.6 Diagnosis

Anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang merupakan metode yang dapat mendukung diagnosa dini kanker di rongga mulut. 29,31 Anamnesis adalah pemeriksaan dengan cara pemeriksaan klinis dan pemeriksaan fisik. 29 Pemeriksaan klinis merupakan pemeriksaan yang paling penting, karena hasil pemeriksaaan ini menentukan apakah ada atau tidak dugaan kanker rongga mulut dan apakah perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Anamnesis dilakukan dengan cara tanya jawab kepada penderita dan keluarganya tentang identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit yang diderita, kebiasaan buruk pasien dan mulut masa lalu, riwayat medik, riwayat keluarga dan sosial. 29 Pemeriksaan lanjut dilakukan pada mulut dan tenggorokan diperiksa untuk bercak merah atau putih, benjolan, bengkak, atau masalah lainnya dengan cara inspeksi dan palpasi. Pemeriksaan ini termasuk melihat pada langit-langit mulut, belakang tenggorokan, dan bagian dalam dari pipi dan mukosa labial. 29,32 Apabila terdapat ulkus yang tidak sembuh lebih dari 2 minggu pasien harus melakukan biopsi di rumah sakit dan mendapatkan perawatan lanjutan. 29

2.3 Hubungan Menyirih dengan Kanker Rongga Mulut