15 akan menghasilkan output siswa yang cerdas dan kualitas yang meningkat dari
tahun ke tahun.
3. Manajemen ISO 9001 : 2008
Lembaga pendidikan yang merupakan agent of change dari perubahan
SDM, mempunyai peranan penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas. Semenjak terbukanya globalisasi, banyak lembaga-lembaga asing yang
menjamur di Indonesia. Kehadiran lembaga-lembaga tersebut dapat mendesak perkembangan lembaga pendidikan kita. Salah satu metode agar dapat bersaing
dengan lembaga tersebut adalah dengan membuat lembaga kita diakui secara internasional. Salah satu solusinya adalah menerapkan Manajemen ISO
9001:2008 pada lembaga pendidikan. Manajemen ISO adalah sebuah standar internasional untuk sistem
manajemen kualitas. Sistem ini berisi tentang persyaratan dan rekomendasi untuk menjamin bahwa organisasi yang menggunakannya akan memberikan
produk yang memenuhi standar yang diakui internasional. Perlu diperhatikan bahwa ISO 9001:2008 bukan sebuah pengakuan untuk barang dan jasa yang
dihasilkan sebuah organisasi. ISO 9001:2008 adalah sebuah persyaratan manajemen yang diakui internasional dan bukan sebuah tolak ukur kualitas
produk. Standar ISO selalu diperbaiki dalam siklus lima tahunan. Perbaikan tersebut disesuaikan oleh perkembangan pasar industri dan dilakukan oleh
The International Organization for Standardization ISO Technical Committee 176.
Perbaikan tersebut perlu dilakukan dikarenakan hal-hal sebagai berikut: 1 Kemajuan dalam perdagangan bebas, 2 Perkembangan teknologi yang
16 menuntut produk menjadi efisien, 3 Sistem komunikasi yang sudah mendunia,
4 Pembangunan dan standar global yang terus menerus berubah. ISO 9001 dikenal juga sebuah sistem manajemen kualitas yang biasa
disebut dengan Quality Management Sistem QMS. QMS adalah sebuah struktur
organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya untuk penerapan manajemen kualitas. Manajemen kualitas mendefinisikan beberapa hal yang
harus dipenuhi sebagai syarat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Penerapan tersebut digunakan agar dapat memenuhi kualitas yang konsisten.
Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen kualitas. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut Vincent, 2005: 10-11 :
a. Sistem manajemen kualitas mencakup lingkup yang luas dari aktivitas dalam organisasi modern. Kualitas tersebut didefinisikan melalui 5 pendekatan
utama, yaitu : 1
Transcendent quality adalah suatu kondisi ideal menuju keunggulan 2
Product-based quality adalah suatu atribut produk yang memenuhi kualitas
3 User–based quality adalah ketepatan dalam penggunaan produk
4 Manufacturing-based quality adalah kesesuaian terhadap persyaratan
standar 5
Value-based quality merupakan derajat keunggulan pada tingkat harga yang kompetitif.
b. Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. c. Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan
bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif.
17 d. Sistem manajemen berkualitas mencakup elemen-elemen yang biasa disebut
SIPO-COM Suppliers , Inputs, Processes, Outputs, Customers, Objectives,
and Measures. ISO 9001:2008 terdiri dari 5 bagian utama yang menjelaskan sistem
manajemen organisasi yaitu: 1 Sistem Manajemen Kualitas, 2 Tanggung Jawab Manajemen, 3 Manajemen Sumber Daya, 4 Realisasi Produk, dan 5
Analisis, pengukuran dan Peningkatan. Hubungan dari kelima bagian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3. Model Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dikutip dari Vincent, ISO 9001:2000 2005: 3
Model sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 merupakan siklus yang saling berhubungan. Pencapaian keberhasilan suatu organisasi dimulai dengan
kebijakan dari Top Management untuk mencapaian tujuan organisasi. Tujuan
kebijakan ini disesuaikan dengan persyaratan pelanggan dan kepuasan pelanggan. Pencapaian tujuan tersebut membutuhkan
input yang direncanakan
18 agar dapat terealisasi. Perencanaan strategi dan tersedianya
input yang mencukupi, maka dapat dilakukan proses realisasi produk dan jasa yang
mendapat masukan dari persyaratan pelanggan. Persyaratan-persyaratan tersebut diubah menjadi urutan proses internal manajemen dan dikendalikan
dengan memperhatikan keterkaitan antar proses. Urutan proses tersebut adalah tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, dan
pengukuran analisis perbaikan. Pelaksanaan proses-proses tersebut akan menghasilkan produk yang akan diterima pelanggan. Pada proses ini terjadi
pembandingan antara harapan pelanggan dengan produk yang diterima pelanggan. proses ini akan menhasilakan persepsi pelanggan yaitu pua atau
tidak puas. Hasil tersebut akan diukur dan dianalisis berdasarkan keefektifan dan penerapan manajemennya. Hasil analisis akan digunakan untuk pertimbangan
kebijakan selanjutnya. Hasil analisis akan digunakan untuk pertimbanagan kebijakan selanjutnya perbaikan terus-menerus.
4. ISO 9001:2008 pada Pendidikan.