ISO 9001:2008 pada Pendidikan. Kajian Teori 1. Manajemen Sekolah dan Administrasi Sekolah.

18 agar dapat terealisasi. Perencanaan strategi dan tersedianya input yang mencukupi, maka dapat dilakukan proses realisasi produk dan jasa yang mendapat masukan dari persyaratan pelanggan. Persyaratan-persyaratan tersebut diubah menjadi urutan proses internal manajemen dan dikendalikan dengan memperhatikan keterkaitan antar proses. Urutan proses tersebut adalah tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, dan pengukuran analisis perbaikan. Pelaksanaan proses-proses tersebut akan menghasilkan produk yang akan diterima pelanggan. Pada proses ini terjadi pembandingan antara harapan pelanggan dengan produk yang diterima pelanggan. proses ini akan menhasilakan persepsi pelanggan yaitu pua atau tidak puas. Hasil tersebut akan diukur dan dianalisis berdasarkan keefektifan dan penerapan manajemennya. Hasil analisis akan digunakan untuk pertimbangan kebijakan selanjutnya. Hasil analisis akan digunakan untuk pertimbanagan kebijakan selanjutnya perbaikan terus-menerus.

4. ISO 9001:2008 pada Pendidikan.

ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas Gasperz, 2005:1. Standar ini menjelaskan garis panduan dan keperluan dalam suatu sistem kualitas. Tujuan dari ISO 9001:2008 adalah mengatur standar bagi sistem pendidikan sekolah khususnya untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara prosedural, penerapan ISO terhadap pendidikan adalah hal yang baru di dunia pendidikan. Belum ada panduan aplikasi standar khusus membahas tentang pendidikan. Intinya, penerapan ISO adalah untuk menghasilkan produk dan mutu yang konsisten. ISO telah diterapkan di dunia 19 industri sejak lama, dan berdampak baik pada perusahaan yang menganutnya. Dengan mengimplementasikan manajemen industri yang memperhatikan kualitas dan mutu produk terhadap bidang pendidikan, diharapkan terjadi peningkatan mutu dalam dunia pendidikan. Salah satu konsep standar dari ISO adalah bahwa konsep mutu harus dapat menghasilkan produk dan mutu yang konsisten dan meyakinkan. Produk yang dibahas di pendidikan bukanlah siswa, tetapi pembelajaran yang diterima siswa itu sendiri. Siswa merupakan pelanggan primer yang harus dipuaskan dengan kualitas layanan dan mutu produk yang dimiliki sekolah. Sistem mutu ISO 9001:2008 menekankan pada kepuasan pelanggan. Pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan internal, pelanggan eksternal dan pelanggan yang berkepentingan. Charles menyatakan “ The quality management system ensures compliance with the quality policy, ensures that product contently meet consumer dan applicable regulates requitment” Charles, dkk, 2009:17. Penerapan prinsip manajemen ISO guna memenuhi kepuasan pelanggan, terdapat delapan prinsip dasar manajemen terhadap mutu, yaitu 1 Costumer Focus, 2 LeaderShip, 3 Involvement of people, 4 Process approach, 5 Sistem approach to management, 6 Continual improvement, 7 Factual approach to making decision, and 8 Mutually beneficial supplier relationship. Prinsip tersebut diterapkan untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan mempunyai keinginan akan produk yang sesuai dengan karakteristik yang dapat memuaskan kebutuhan dan harapan mereka. Tujuan dari penerapan ISO pada pendidikan adalah sebagai 20 berikut: 1 Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pelayanan pendidikan, 2 Membangun kesadaran tentang perlunya pelayanan secara prima terhadap pelanggan, 3 Menyiapkan dokumen mutu, 4 Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan, dan 5 Meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dari lembaga pendidikan. Manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan Manajemen ISO pada pendidikan adalah: 1 Meningkatkan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal, 2 Terbangunnya kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan, dan 3 Tersusunnya dokumen manajemen mutu sehingga dapat dijadikan referensi untuk perbaikan dimasa mendatang.

5. Penerapan Klausul 1 pada Manajemen Sekolah a. Umum