Pendekatan Gaya Belajar Deskripsi Teoritis 1. Kreativitas

24 Dengan demikian gaya belajar seorang siswa dapat berubah-ubah sesuai dengan emosional siswa saat itu dan kondisi sosial dan keadaan lingkungannya. Siswa beradaptasi terhadap lingkungan sekitar untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mencerna pelajaran yang dipelajarinya. Dari berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang paling mudah dan yang cenderung sering digunakan siswa untuk menyerap informasi melalui berbagai proses kemudian mengolah informasi tersebut sehingga mendapat hasil yang maksimal.

b. Pendekatan Gaya Belajar

Terkait dengan teori gaya belajar yang telah berkembang dan dipelajari para ilmuan dan peneliti, para ahli mempunyai pendapat yang berbeda-beda tentang teori gaya belajar. Pada tahun 1962 Myer-Brigg memperkenalkan teori gaya belajar dengan pendekatan kepribadian individu dalam gaya belajar dan menggunakan Myers-Briggs Type Indicator MBTI sebagai instrumen. Menurut Dunn Dunn untuk mengetahui dan mengukur gaya belajar dapat menggunakan beberapa cara atau metode diantaranya adalah menggunakan Learning Syles Inventory LSI yang diperkenalkan pada tahun 1975 dan Learning Styles Questionnare LSQ pada tahun 1979. Selain itu David Kolb 1979 juga mengemukakan pendapatnya tentang teori gaya belajar dengan pendekatannya yang 25 dikenal Kolb’s Learning Styles Inventory KLSI yang meliputi gaya belajar konvergen, divergen, akomodasi dan asimilasi. Dalam teori gaya belajar model Neuro-Linguistic Programming NLP, yaitu berupa gaya belajar VAK visual, Auditory, kinesthetics yang dicetuskan oleh Richard Bandler dan John Grinder pada tahun 1970an Prashnig, 2007:44. Horne 2005 dalam Sugihartono dkk 2007:54 merumuskan model atau pendekatan gaya belajar sebagai berikut : 1 Modalitas belajar. Siswa mungkin untuk melihat, mendengar, menyentuhmembentuk atau melakukan secara fisik apa yang dipelajari. Modalitas belajar meliputi mata, telinga, taktil dan kinestetik. 2 Belajar dengan otak kiri-otak kanan. Siswa yang dominan dalam otak kanan awalnya mendekati masalah secara acak, dengan pilihan-pilihan bisual dan non verbal menggambar peta. Siswa yang dominan otak kirinya mungkin mempertimbangkan pemrosesan sekuensial dengan pilihan-pilihan verbal dan logis. 3 Belajar sosial. Pilihan-pilihan di sini meliputi belajar sendiri, belajar berdua, dengan teman sebaya, bersama kelompok, dengan guru atau kombiasinya. 4 Lingkungan belajar. Pilihan-pilihan individu terhadap suara, dekorasi ruangan belajar, waktu, sinar, kedekatan dengan orang lain, partisipasi aktif atau pasif, formalitas atau informalitas dari lingkungan belajar. 5 Emosi belajar. Tipe lingkungan belajar yang berbeda, metode atau aktivitas pembelajaran akan mempengaruhi motivasi, ketahanan atau tanggung jawab untuk belajar. 6 Belajar konkrit dan abstrak. Tipe konkrit memilih memproses informasi dengan menyentuh, membangun atau memanipulasinya, seperti menghitung uang atau melakukan kegiatan tertentu secara langsung. 7 Belajar global dan analitik. Pebelajar global memilih untuk mengkategorikan secara luas, mengamati secara komprehensif dan berorientasi kepada kelompok. Pebelajar analitik memilih mengkategorikan secara sempit, mengamati secara detail dan terpusat serta mandiri. 8 Multiple Intelligence. Model ini menyatakan bahwa setiap orang memiliki setidaknya 8 kecerdasan. Setiap kecerdasan beroperasi dengan kekuatan yang berbeda dari bagian otak yang berbeda pula. Delapan kecerdasan tersebut meliputi : linguistik, logis- matematik, spasial, musikal, kinestetik, intrapersonal, interpersonal dan naturalis. 26

c. Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinesthetic VAK

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Pemberian Tugas Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tah

1 3 19

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pemberian Tugas Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Nege

0 1 17

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pemberian Tugas Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Nege

0 3 13

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Neger

0 1 11

PENGARUH KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENANGANAN MATERIAL DI SMK NEGERI 2 BANDUNG.

0 1 42

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENYELESAIAN TUGAS MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI LANTAI DAN DINDING BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT.

0 0 50

SIMULATOR TRAFFIC LIGHT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN SISTEM KENDALI DI SMKN 2 YOGYAKARTA.

0 0 189

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PRACTICEREHEARSAL PAIRS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA MATA DIKLAT PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN SISTEM KENDALI DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 187

IMPLEMENTASI TRAINER MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN SISTEM KENDALI DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 17 297

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP HASIL PROYEK TUGAS AKHIR PADA MATA PELAJARAN PENGOPERASIAN DAN PERAKITAN SISTEM KENDALI DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 134